Andi Ibrahim Hadirkan Kerabat Jadi Saksi Sidang Kasus Uang Palsu Hari Ini

Posted on

Kasus uang palsu yang menyeret mantan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim kembali berlanjut di Pengadilan Negeri (PN) Sungguminasa. Andi Ibrahim akan menghadirkan kerabatnya sebagai saksi yang meringankan hari ini.

“Iya (hari ini jadwal sidang Andi Ibrahim), (agendanya) saksi a de charge (saksi yang meringankan) 1 orang,” ujar penasihat hukum Andi Ibrahim, Alwi Jaya kepada infoSulsel, Rabu (9/7/2025).

Sidang sedianya digelar di Ruang Kartika, PN Sungguminasa. Alwi mengatakan saksi yang dijadwalkan hadir hari ini merupakan kerabat Andi Ibrahim, namun saksi tersebut belum bisa hadir.

“Kebetulan (sidangnya akan) ditunda karena (saksi) belum sempat hadir,” tuturnya.

Sementara itu, 4 terdakwa lainnya yang turut diadili hari ini adalah Annar Sampetoding, Muhammad Syahruna, John Biliater, dan Ambo Ala. Keempat terdakwa akan menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).

“Saling bersaksi mereka (antar terdakwa),” kata Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejaksaan Negeri (Kejari) Gowa, St Nurdaliah saat dikonfirmasi infoSulsel, Rabu (9/7).

Pada sidang sebelumnya, Andi Ibrahim menangis tersedu menyesali perbuatannya. Andi Ibrahim yang merupakan seorang akademisi mengaku menyesal dan meminta maaf kepada bangsa Indonesia atas perbuatannya yang melanggar hukum.

“Saya sangat menyesal, mohon maaf kepada bangsa saya. Perasaan saya, saya sangat menyesal,” ujar Andi Ibrahim sambil menangis dalam persidangan kasus uang palsu di Ruang Kartika, PN Sungguminasa, Rabu (2/7).

Penasihat hukum Andi Ibrahim, Alwi Jaya turut menggali kondisi ekonomi kliennya sehingga berani terlibat dalam kasus uang palsu. Namun, Andi Ibrahim mengaku tidak memiliki kendala ekonomi.

“Apakah menurut saudara selama ini ekonomi saudara terganggu?” tanya PH Alwi kepada Andi Ibrahim.

“Tidak,” jawab Andi Ibrahim.

Alwi kemudian lanjut menanyakan apakah Andi Ibrahim memiliki utang atau membutuhkan uang dengan jumlah besar. Namun, Andi Ibrahim menegaskan hidupnya berkecukupan.

“Tidak (memiliki utang, butuh uang dana besar),” ucap Andi Ibrahim.

Andi Ibrahim mengaku sadar bahwa uang yang diperlihatkan Syahruna dan Hendra sejak awal adalah uang palsu. Bukannya melarang, Andi Ibrahim justru terlibat dalam proses pembuatan uang palsu tersebut.

“(Saat pertemuan Syahruna dan Hendra yang saling uji coba uang yang dibawanya masing-masing) Di situlah hati kecil saya mengatakan perasaan saya ini uang palsu,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *