Anggota DPRD Pangkep Diancam Dibunuh Terkait Pemberhentian Honorer

Posted on

Anggota , Muhammad Ramli mengaku telah diancam dibunuh imbas menyoroti persoalan pemberhentian honorer. Ramli mengaku diancam oleh salah satu pendukung Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL) berinisial HH.

“Saya sudah laporkan ke Polres Pangkep tentang ancaman kepada saya,” kata Muhammad Ramli saat dihubungi pada Senin (21/4/2025).

Ramli menyebut terlapor berinisial HH melontarkan ancaman pembunuhan itu lewat group WhatsApp (WA) pada Rabu (16/4). Terlapor disebut mengancam akan memenggal kepala Ramli.

“Secara pribadi saya memaafkan. Tapi saya minta tetap diproses hukum,” ujarnya.

Ramli menganggap ancaman itu imbas pernyataannya yang menolak kebijakan Pemkab Pangkep yang memberhentikan ratusan honorer saat rapat dengar pendapat (RDP). Dia meminta pemerintah transparan terkait alasan pemberhentian tenaga honorer.

“Saling lempar tanggung jawab antara BKPSDM dengan OPD soal pemberhentian honorer. Seperti di Kecamatan Ma’rang semuanya lepas tangan,” kata Ramli.

Menurut dia, pemberhentian honorer tidak bisa dilakukan dengan alasan efisiensi. Ramli menilai, kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat tidak boleh dilakukan untuk 2 hal yaitu belanja pegawai dan bantuan sosial.

“Juga di Rumah Sakit Batara Siang, dirut bilang pemberhentian honorer terkait efisiensi padahal efisiensi tidak termasuk belanja pegawai dan belanja sosial,” ucapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Muhammad Saleh mengaku telah menerima laporan Ramli. Pihaknya telah menjadwalkan pemanggilan terhadap terlapor HH dalam waktu dekat.

“Masih proses penyelidikan. Baru diagendakan untuk diambil keterangan saksi saksi dan termasuk terlapor,” ujarnya.

Dalam video beredar, Ramli mengaku tidak tidak takut dengan bupati saat RDP. Hal itu disampaikan Ramli di hadapan demonstran yang menolak pemberhentian honorer.

“Jangan lagi sebut bahwa anggota DPRD takut sama bupati. Jangankan 1 bupati, 2 bupati pun saya tidak takut sama bupati,” ucap Ramli sebagaimana video beredar.

Belakangan, pernyataan Ramli diduga memicu kemarahan dari pendukung Bupati Pangkep MYL berinisial HH hingga melontarkan ancaman di grup internal. Namun tangkapan layar percakapan yang bernada ancaman pembunuhan beredar.

“Mau di penggal itu lehernya Ramli sudah tidak ada etika dalam berbahas, apa lagi menyebut nama bupati ta’,” begitu bunyi pernyataan HH di grup WA tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *