Wali Kota Makassar Munafri ‘Appi’ Arifuddin memastikan pembangunan dimulai 2026. Proyek strategis Pemkot Makassar tersebut akan menjadi simbol kebangkitan infrastruktur olahraga sekaligus penggerak ekonomi kawasan utara kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Tekad kami 2026 pembangunan stadion Untia sudah fiks dibangun. Stadion sepak bola itu bukan hanya olahraga. Ujungnya adalah promosi dan pariwisata daerah,” ujar Appi saat rapat refleksi akhir tahun di Hotel Novotel Makassar Grand Shayla, Rabu (17/12/2025).
Appi menegaskan kehadiran Stadion Untia akan memicu efek ganda yang positif bagi Makassar. Wilayah yang dipimpinnya akan menjadi pusat perhatian.
“Bayangkan jika setiap pertandingan internasional akan diliput media internasional, dan orang akan tahu di mana Makassar, apa yang ada di Makassar, dan bagaimana karakter masyarakatnya,” tambah Appi.
Dia menegaskan sepak bola bukan sekadar olahraga bagi masyarakat Makassar, melainkan identitas dan kebanggaan kota. Kehadiran stadion akan mengukuhkan citra Makassar sebagai kota event.
“Seiring dengan pembangunan stadion, kami Pemkot Makassar menargetkan kota ini menjadi kota event,” tegas Appi.
Appi menjelaskan, Pemkot Makassar berencana menggelar kegiatan berskala besar setiap bulan, mulai Januari hingga Desember 2026. Dia menargetkan event tersebut mampu menarik pengunjung minimal 10.000 orang.
Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan tingkat hunian hotel, menggerakkan sektor UMKM, serta memperkuat ekosistem ekonomi lokal. Pemkot Makassar pun menyiapkan dukungan anggaran sekitar Rp 5 miliar per event setiap bulan.
“Ini memang bukan angka yang kecil. Tapi kalau kita melihat dampaknya, insyaallah neraca ini akan seimbang. Uang yang kita keluarkan menjadi modal, dan tinggal dihitung secara akuntansi berapa selisih manfaat ekonominya,” paparnya.
Namun Appi mengingatkan, keberhasilan program tersebut sangat bergantung pada kesiapan seluruh perangkat daerah dalam memberikan pelayanan yang cepat dan responsif kepada para tamu yang datang ke Kota Makassar.
Mantan bos PSM Makassar itu menegaskan visi dan misi pembangunan lima tahun ke depan bukan sekadar dokumen perencanaan. Perencanaan juga menjadi kompas utama dalam seluruh proses pembangunan daerah.
“Visi dan misi ini adalah dasar kita bergerak dalam seluruh proses pembangunan selama lima tahun ke depan. Ini harus menjadi materi tetap, di mana pun kita berada,” terang Appi.
Appi kemudian menjelaskan kinerja pembangunan Makassar menunjukkan tren positif secara makro. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kota Makassar tercatat sebesar 5,39%, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional maupun Provinsi Sulawesi Selatan.
“Ini menjadi starting point yang sangat baik. Di tengah berbagai keterbatasan dan efisiensi yang harus kita lakukan sebagai pemerintah, kita mampu menunjukkan pertumbuhan yang positif,” kata Appi.
Selain pertumbuhan ekonomi, Appi juga menyoroti capaian inflasi Makassar yang berada di angka 2,61 persen. Angka tersebut dinilai mencerminkan stabilitas ekonomi daerah, namun tetap membutuhkan penguatan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan sekaligus menekan angka kemiskinan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Pemkot Makassar terus mendorong pelaksanaan program Makassar Creative Hub (MCH). Program ini dirancang sebagai ruang terbuka bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan, mengembangkan kreativitas, dan memperluas kapasitas ekonomi.
“Program MCH ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk upgrading skill dan scaling kemampuan, khususnya bagi generasi muda,” jelasnya.
Pada 2026 mendatang, Pemkot Makassar menargetkan hadirnya empat ruang kreatif baru yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara gratis. Fasilitas ini diharapkan mampu membuka peluang kerja, memperkuat pembinaan talenta muda, serta menjadi wadah tumbuhnya ekonomi kreatif.
Di sisi lain, Appi juga mengingatkan pentingnya peningkatan kinerja birokrasi. Indeks Reformasi Birokrasi Makassar saat ini berada di angka 69, sementara Indeks Pembangunan Pemuda juga ditargetkan mencapai capaian optimal.
Dia juga menekankan perlunya penguatan komunikasi dan koordinasi antarperangkat daerah agar ritme kerja pemerintahan lebih harmonis dan efektif. Appi mendorong kerjasama antar SKPD semakin ditingkatkan.
“Sepuluh bulan saya mengamati, ritme kerja kita belum sepenuhnya harmonis. Masih ada nada sumbang. Tugas saya memastikan semua itu menjadi satu harmoni,” tegasnya.
Pada sektor pelayanan dasar, Pemkot Makassar menetapkan pendidikan dan kesehatan sebagai program prioritas dan bersifat mandatory. Pemerintah memastikan tidak ada lagi anak yang putus sekolah, khususnya pada jenjang pendidikan dasar.
“Berbagai hal akan kami lakukan, termasuk pemberian bantuan dan insentif bagi tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah kepulauan dan pulau-pulau terluar,” tuturnya.
Dia menegaskan, program-program tersebut tidak dirancang untuk pencitraan, melainkan sebagai langkah konkret menghilangkan beban harian masyarakat sesuai dengan kemampuan fiskal daerah.
“Kita tidak punya kemampuan fiskal untuk sekadar bagi-bagi. Yang kita lakukan adalah menghilangkan beban masyarakat. Itu poin utamanya,” pungkasnya.
Program Strategis Pemkot Makassar
Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Pemkot Makassar terus mendorong pelaksanaan program Makassar Creative Hub (MCH). Program ini dirancang sebagai ruang terbuka bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan, mengembangkan kreativitas, dan memperluas kapasitas ekonomi.
“Program MCH ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk upgrading skill dan scaling kemampuan, khususnya bagi generasi muda,” jelasnya.
Pada 2026 mendatang, Pemkot Makassar menargetkan hadirnya empat ruang kreatif baru yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara gratis. Fasilitas ini diharapkan mampu membuka peluang kerja, memperkuat pembinaan talenta muda, serta menjadi wadah tumbuhnya ekonomi kreatif.
Di sisi lain, Appi juga mengingatkan pentingnya peningkatan kinerja birokrasi. Indeks Reformasi Birokrasi Makassar saat ini berada di angka 69, sementara Indeks Pembangunan Pemuda juga ditargetkan mencapai capaian optimal.
Dia juga menekankan perlunya penguatan komunikasi dan koordinasi antarperangkat daerah agar ritme kerja pemerintahan lebih harmonis dan efektif. Appi mendorong kerjasama antar SKPD semakin ditingkatkan.
“Sepuluh bulan saya mengamati, ritme kerja kita belum sepenuhnya harmonis. Masih ada nada sumbang. Tugas saya memastikan semua itu menjadi satu harmoni,” tegasnya.
Pada sektor pelayanan dasar, Pemkot Makassar menetapkan pendidikan dan kesehatan sebagai program prioritas dan bersifat mandatory. Pemerintah memastikan tidak ada lagi anak yang putus sekolah, khususnya pada jenjang pendidikan dasar.
“Berbagai hal akan kami lakukan, termasuk pemberian bantuan dan insentif bagi tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah kepulauan dan pulau-pulau terluar,” tuturnya.
Dia menegaskan, program-program tersebut tidak dirancang untuk pencitraan, melainkan sebagai langkah konkret menghilangkan beban harian masyarakat sesuai dengan kemampuan fiskal daerah.
“Kita tidak punya kemampuan fiskal untuk sekadar bagi-bagi. Yang kita lakukan adalah menghilangkan beban masyarakat. Itu poin utamanya,” pungkasnya.







