Bacaan Sholat Tahajud Lengkap dari Niat hingga Salam

Posted on

Sholat Tahajud merupakan salah satu solat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat muslim. Mengutip dari buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet oleh Ibnu Watiniyah, amalan ini menjadi satu-satunya solat sunnah yang perintah mengerjakannya disebutkan langsung dalam Al-Quran.

Anjuran tersebut terdapat dalam surah Al-Isra ayat 17 yaitu:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Artinya: ” Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS al-Isra [17]:79)

Dalam sumber yang sama, juga disebutkan bahwa pada mulanya perintah salat Tahajud wajib bagi kaum muslim. Setelah turun perintah salat lima waktu, hukum salat Tahajud ini berubah menjadi sunah muakkadah (sunah yang sangat dianjurkan).

Kendati demikian, khusus bagi Rasulullah, sholat sunnah ini hukumnya tetap wajib. Karena itulah Rasulullah beliau tidak pernah meninggalkannya.[1]

Mengingat betapa istimewanya salah Tahajud ini, tentunya sangat sayang jika dilewatkan. Sebab, terdapat banyak keutamaan dan ganjaran pahala yang luar biasa bagi umat muslim yang mengerjakannya.

Sebagai panduan bagi infoers yang ingin mengamalkan, berikut ini bacaan sholat Tahajud lengkap dari niat hingga salam. Artikel ini juga dilengkapi bacaan doa setelahnya. Simak Yuk!

Pada dasarnya, pelaksanaan sholat Tahajud ini sama dengan sholat sunnah lainnya, yaitu dalam setiap dua rakaat terdapat satu kali salam. Letak perbedaannya terdapat pada niat dan bacaan surah yang dianjurkan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini bacaan sholat Tahajud selengkapnya:

Niat Sholat Tahajud

أَصَلَّى سُنَّةَ التَّهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arb Latin: Ushalli sunnata-ttahajjudi rak’ataini lillâhi ta’âla.

“Saya berniat mengerjakan sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.”[2]

Takbiratul Ihram

اللهُ أَكْبَرُ

Allâhu akbar.

“Allah Mahabesar”

Doa Iftitah

Ada beberapa versi doa iftitah yang dapat dibaca, berikut di antaranya:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allaahu akbar kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa.

“Allah Maha Besar, lagi sempurna kebesarannya, segala puji adalah bagi Allah, Maha Suci Allah pada pagi dan sore.”

Bacaan iftitah lainnya adalah:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقْنِي مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Allaahumma baa’id baynii wa bayna khathaayaaya kamaa baa’ad tabaynal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas. Allaahummagh sil khathaayaaya bil maa i wats tsalji wal barad.

“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan dosa-dosaku, sebagaimana Engkau jauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah, bersihkanlah segala kesalahanku, sebagaimana dibersihkan kotoran dari kain yang putih. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan salju, air, dan embun.”[2]

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ ۝١اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ۝٢الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ۝٣مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ۝٤اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ۝٥اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ۝٦صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ ۝٧

Bismillaahirrahmaanirrahiim (1). Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin (2). Arrahmaanirrahiim (3). Maaliki yaumiddiin (4). lyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin (5). Ihdinashshiraathal mustaqiim (6). Shiraathalladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alahim wa ladh dhaalliin (7).

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang (1). Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam (2). Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (3). Yang memiliki (merajai) hari pembalasan (4). Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan (5). Tunjukilah kami jalan yang lurus (6). Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan (jalan) orang-orang yang dibenci dan juga bukan orang-orang yang tersesat (7).

Surah Al-Baqarah Ayat 284-286

Pada rakaat pertama ini, dianjurkan untuk membaca surah Al-Baqarah ayat 284-286.[1]
Berikut bacaannya:

لِلَّهِ مَا فِي السَّمَواتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ۝٢٨٤

Lillâhi mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, wa in tubdû mâ fî anfusikum au tukhfûhu yuhâsibkum bihillâh, fa yaghfiru limay yasyâ’u wa yu’adzdzibu may yasya’, wallâhu ‘alâ kulli syai’ing qadîr. (284)

Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

امَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلُّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ ۝٢٨٥

âmanar-rasûlu bimâ unzila ilaihi mir rabbihî wal-mu’minûn, kullun âmana billâhi wa malâ’ikatihî wa kutubihî wa rusulih, lâ nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qâlû sami’nâ wa atha’nâ ghufrânaka rabbanâ wa ilaikal-mashîr. (285)

Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.”

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَفِرِينَ ۝٢٨٦

lâ yukallifullâhu nafsan illâ wus’ahâ, lahâ mâ kasabat wa ‘alaihâ maktasabat, rabbanâ lâ tu’âkhidznâ in nasînâ au akhtha’nâ, rabbanâ wa lâ tahmil ‘alainâ ishrang kama hamaltahů ‘alalladzîna ming qablinâ, rabbanâ wa lâ tuḥammilnâ mâ lâ thâqata lana bih, wa’fu ‘annâ, waghfir lanâ, war-hamnâ, anta maulânâ fanshurnâ ‘alal-qaumil-kâfirîn. (286)

Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”

Bacaan Rukuk

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَ بِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal ‘adhzimi wa bihamdih.

“Maha Suci Rabbku lagi Maha Agung dan segenap pujian bagi-Nya.”[2]

Bacaan Iktidal

Setelah bangkit dari rukuk, membaca:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami’allahu liman hamidah.

“Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya.”

Dilanjutkan dengan doa iktidal berikut:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ

Rabbanaa lakal hamdu.

“Rabbku, segala puji kepada-Mu.”[2]

Bacaan Sujud

Sujud dengan membaca:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal ‘adhzimi wa bihamdih.

“Maha Suci Rabbku lagi Maha Agung dan segenap pujian bagi-Nya.”[2]

Bacaan Duduk di Antara Dua Sujud

Kemudian, duduk di antara dua sujud dengan membaca:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي وَاجْبُرْنِي وَعَافِنِي وَارْزُقْنِي وَارْفَعْنِي

Allaahummaghfirlii warhamnii wahdinii wajburnii wa’aa finii warzuqnii warfa’nii.

“Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku, tunjukilah aku (ke jalan yang benar), cukupkanlah aku, selamatkan aku (tubuh sehat dan keluarga terhindar dari musibah), berilah aku rezeki (yang halal).”[2]

Sujud Kedua

Kembali melakukan sujud dengan membaca doa yang sama dengan sujud sebelumnya.

Duduk Istirahat

Duduk istirahat adalah duduk sejenak setelah sujud kedua pada rakaat pertama sebelum bangkit berdiri untuk melanjutkan rakaat selanjutnya.

Bangkit dari Duduk

Bangkit dari duduk untuk melaksanakan rakaat kedua. Gerakan ini juga diiringi dengan seruan takbir.

Membaca Surah Al-Fatihah

Setelah kembali pada posisi berdiri, pada rakaat kedua langsung membaca surah Al-Fatihah.

Membaca Surah Ali Imran Ayat 18 dan 26-27

Pada rakaat kedua dianjurkan untuk membaca Membaca surah Ali Imran ayat 18 dan 26-27.[1] Berikut bacaannya:

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَئِكَةُ وَأُولُوا الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ۝١٨

Syahidallâhu annahû lâ ilaha illâ huwa wal-malâ’ikatu wa ulul-‘ilmi qâ’imam bil-qisth, lâ ilâha illâ huwal-‘azîzul-hakîm. (18)

Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, (Allah) yang menegakkan keadilan. (Demikian pula) para malaikat dan orang berilmu. Tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ۝٢٦

Qulillâhumma mâlikal-mulki tu’til-mulka man tasyâ’u wa tanzi’ul-mulka mim man tasyâ’u wa tu’izzu man tasyâ’u wa tudzillu man tasyâ’, biyadikal-khaîr, innaka ‘alâ kulli syai’ing qadîr. (26)

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.

تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ ۝٢٧

Tûlijul-laila fin-nahâri wa tûlijun-nahâra fil-laili wa tukhrijul-ḫayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-ḫayyi wa tarzuqu man tasyâ’u bighairi ḫisâb. (27)

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”

Mengulang Rangkaian Rukuk hingga Sujud Kedua

Selanjutnya mengulang rangkaian rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua. Bacaan yang dilafazkan juga sama seperti saat melakukannya pada rakaat pertama.

Bacaan Duduk Tasyahud Akhir

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ

Attahiyaatul mubaarokaatus sholawaatut thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasulullaah.

“Segala kehormatan, segala selawat, dan segala kebaikan hanyalah milik Allah. Semoga kesejahteraan tercurah kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat Allah dengan segenap karunia-Nya. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah.”

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allaahumma shalli ‘ala muhammad, wa ‘ala aali muhammad, kamaa shallaita ‘ala aali ibraahiim, wa baarik ‘ala muhammad, wa ‘ala aali muhammad, kamaa baarakta ‘ala aali ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.

“Ya Allah, berilah selawat kepada Nabi kita, Muhammad, dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau memberi selawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan berilah berkah kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Terpuji dan Maha Agung.”[2]

Bacaan Salam

Selanjutnya melakukan salam dengan menoleh ke kanan dan kiri, sembari membaca:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaah.

“Semoga keselamatan dan rahmat Allah tetap pada kamu semua.”[2]

Setelah mengerjakan sholat Tahajud, umat muslim juga dianjurkan memanjatkan doa dan memperbanyak dzikir. Sebab, waktu tersebut menjadi waktu-waktu yang mustajab dikabulkannya doa.

Berikut ini doa yang dianjurkan dibaca etelah sholat Tahajud:

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيْمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنَى أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ رَبِّ اَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا.

Arab Latin: Allâhumma lakal hamdu anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fîhinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fîhinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fîhinna. Wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa’dukal haqqu, wa liqâ’uka haqqun, wa qauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wannâru haqqun, wan nabiyyûna haqqun, wa muhammadun shallallâhu ‘alaihi wasallama haqqun was sâ’atu haqqun. Allâhumma laka aslamtu, wa bika âmantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khâshamtu, wa ilaika hâkamtu, faghfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akh-khartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu, wa antal mu’akh-khiru, lâ ilâha illâ anta, wa lâ haula wa lâ quwwata illâ billâh. Rabbi adkhilnî mudkhala shidqin wa’akhrijnî mukhraja shidqin waj’al lî min ladunka sulthânan nashîrâ.

Artinya: “Ya Allah, milik-Mulah segala puji. Engkaulah Penegak dan Pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mulah segala puji. Engkaulah Penguasa (Raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mulah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mulah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar), janji-Mulah yang benar, pertemuan dengan- Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad Saw. itu benar, dan Hari Kiamat itu benar (ada). Ya Allah, hanya kepada-Mulah aku berserah diri, hanya kepada-Mulah aku beriman, hanya kepada-Mulah aku bertawakal hanya kepada-Mulah aku kembali, hanya dengan-Mulah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mulah aku berhukum. Oleh karena itu, ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. Tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Ya Tuhanku, masukkanlah aku melalui tempat yang benar, dan keluarkanlah aku melalui tempat keluar yang benar pula. Dan jadikanlah bagiku dari sisi-Mu penguasa yang menolong.”[1]

Nah, demikianlah ulasan mengenai bacaan sholat tahajud lengkap, dari niat hingga salam serta doa setelahnya. Semoga bermanfaat!

Referensi:

1. Buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet oleh Ibnu Watiniyah
2. Buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunah, Doa, dan Zikir oleh Zakaria R Rachman

Bacaan Sholat Tahajud

Bacaan Sholat Tahajud Rakaat Pertama

Surah Al-Fatihah

Bacaan Sholat Tahajud Rakaat Kedua

Bacaan Doa Setelah Sholat Tahajud

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *