Sebanyak 787 rumah dari 5 desa di Kecamatan Malangke, Kabupaten (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel), terendam banjir. Wilayah itu sudah setahun terendam banjir imbas jebolnya tanggul.
“Rumah dan lahan usaha tani yang sampai saat ini masih terdampak sebanyak 787 unit rumah dan 1.633 hektare lahan usaha tani,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Muslim Muhtar kepada infoSulsel, Sabtu (12/4/2025).
Muslim mengatakan banjir di wilayah itu sudah terjadi sejak April 2024 lalu. Jebolnya tanggul turut memperparah kondisi wilayah tersebut ketika dilanda curah hujan yang tinggi.
“(Banjir) di Kecamatan Malangke terjadi sejak awal tahun 2024. Per hari ini jumlah Desa yang masih terendam ada 5 Desa yaitu Desa Putemata, Desa Girikusumah, Desa Petta Landung, Desa Pattimang dan Desa Malangke,” tuturnya.
“Penyebab banjir adalah intensitas dan curah hujan yang tinggi yang diperparah jebolnya tanggul daerah aliran sungai (DAS) Baliase yang kemudian menyatu dengan DAS Masamba yang meluap hingga berdampak pada desa-desa yang ada di bantaran sungai Masamba,” terang Muslim.
Muslim menuturkan insiden itu membuat sejumlah rumah warga tidak layak untuk ditinggali lagi. Saat ini puluhan warga dilaporkan mengungsi di kantor desa.
“Warga yang mengungsi akibat kejadian ini untuk sementara dari dua Dusun Desa Putemata sebanyak kurang lebih 30 KK (kepala keluarga) atau rumah,” ucap.
Muslim mengatakan pihaknya bersama aparat desa telah mendata rumah berdampak untuk diberikan renovasi. Pemkab Lutra juga saat ini tengah berfokus membuat bendungan di lokasi awal sungai meluap.
“Saat ini Pemerintah Daerah Luwu Utara bersama pihak Balai masih terus mengupayakan tindakan penanganan bersama masyarakat,” pungkas Muslim.