Bank Sulselbar mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2025 telah mencapai Rp 250 miliar hingga Juli. Penyaluran itu menyasar 1.200 debitur baru.
Direktur Kredit dan UMKM Bank Sulselbar Dwi Zulkarnain mengatakan penyaluran KUR terus meningkat sejak 2024. Tahun lalu, realisasi penyaluran mencapai Rp 453 miliar atau naik 190 persen dibanding 2023 yang hanya Rp 153 miliar.
“Sedangkan penyaluran sampai dengan posisi Juli itu kami sudah 50 persen kita salurkan dengan jumlah debitur baru sekitar 1.200 orang,” ujar Dwi kepada wartawan usai Rapat Koordinasi (Rakor) Penyaluran KUR 2025 di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Makassar, Kamis (28/8/2025).
Dwi menjelaskan tahun ini Bank Sulselbar mendapat kuota KUR Rp 500 miliar. Selain itu, pihaknya juga mulai menyalurkan KUR syariah.
“Di tahun ini juga kami juga mendapatkan kuota KUR syariah sebagaimana juga Pak Gubernur menginginkan dan kami sendiri juga memang ingin meningkatkan perekonomian syariah di Sulsel,” katanya.
Lebih lanjut, Dwi menyebut sektor yang menjadi prioritas penyaluran KUR tetap mengacu pada potensi daerah. Sektor pertanian masih menjadi yang terbesar dalam pembiayaan KUR Bank Sulselbar.
“Sebenarnya untuk sektor kita hampir seluruh sektor kita tujukan, tetapi memang kita melihat juga sektor unggulan yang ada dan prioritas yang ada di pemerintah, yang di ada di Sulsel, yaitu antara lain adalah pertanian yang paling besar,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengungkap penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) mencapai Rp 20,6 triliun hingga Agustus 2025. Sulsel menyumbang 50 persen atau sekitar Rp 10 triliun.
“Penyaluran KUR di Indonesia bagian timur, Sulawesi, Maluku, dan Papua, cukup baik dengan nilai penyaluran sebesar Rp 20,6 triliun atau 12 persen dari total penyaluran KUR secara nasional sampai Agustus 2025,” ujar Riza saat Rakor Penyaluran KUR 2025 di Kantor OJK Sulselbar, Kamis (28/8).