Bareskrim Polri menurunkan tim khusus untuk menyelidiki dugaan keracunan massal yang menimpa 314 siswa di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng). Penyelidikan difokuskan pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai lokasi pengolahan makanan.
“Kami mendampingi tim Bareskrim yang datang langsung untuk melihat kondisi di lokasi (dapur SPPG),” ujar Kapolres Banggai Kepulauan AKBP Ronaldus Karurukan kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).
Tim Bareskrim yang dipimpin Kombes Afrisal dari Dittipideksus Bareskrim Polri tiba di Salakan, Rabu (24/9). Mereka langsung ke dapur SPPPG dan mengumpulkan data serta keterangan terkait kasus tersebut.
“Tim masih mengumpulkan bukti kuat untuk memastikan sumber kejadian ini,” katanya.
Ronaldus pun meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Dia juga memastikan kasus ini diusut tuntas.
“Informasi resmi terkait perkembangan kasus akan disampaikan langsung oleh pihak berwenang,” tegas Ronaldus.
Diketahui dugaan keracunan tersebut dialami para siswa usai menyantap MBG di sekolah masing-masing pada Rabu (17/9). Mereka langsung dibawa ke puskesmas hingga rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.
Siswa SD hingga SMA yang diduga keracunan usai menyantap MBG di Banggai Kepulauan menjadi 314 orang. Sebanyak 26 di antaranya masih dirawat di rumah sakit (RS).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Data terbaru kami terima dari Rumah Sakit Salakan dan Pemda jam 10.00 Wita, sebanyak 288 orang sudah dipulangkan, sementara 26 orang lainnya masih dirawat,” ujar AKBP Ronaldus Karurukan kepada wartawan, Jumat (19/9).
Polisi yang melakukan penyelidikan kemudian menyegel dapur SPPG di Kecamatan Tinangkung pada Kamis (18/9). Penyegelan dilakukan untuk menjaga status quo dapur SPPG tersebut.
“Iya sudah (disegel),” ujar Kapolres Bangkep AKBP Ronaldus Karurukan kepada infocom, Jumat (19/9).