Berakhirnya Era Bernardo Tavares di PSM Makassar

Posted on

Bernardo Tavares memutuskan untuk meninggalkan PSM Makassar saat kompetisi Super League 2025/2026 baru menuntaskan pekan ke-7. Hal ini sekaligus menandai berakhirnya era sang pelatih di Tanah Sulawesi.

Pelatih yang lebih akrab disapa Coach Tavares itu pertama kali datang ke PSM pada Liga 1 musim 2022/2023. Saat itu Tavares mengakhiri kontrak bersama klub Finlandia, Helsinki IFK dengan catatan cuma 5 laga.

Siapa sangka, kebersamaan Tavares dengan PSM berlangsung dalam waktu yang cukup panjang. Awalnya hanya dikontrak setahun, namun diperpanjang tiga tahun atau hingga 2026 setelah membawa PSM juara Liga 1 musim 2022/2023.

Kini setelah PSM melempem di Super League, Tavarez merasa bertanggung jawab. Awalnya Tavarez menegaskan tidak akan meninggalkan PSM Makassar.

“Saya rasakan tanggung jawab ini. Ada dua pilihan sebenarnya, apakah saya harus tinggal atau keluar di tengah situasi ini. Dan saya tetap memilih untuk tinggal karena saya kira PSM membutuhkan saya di tengah situasi-situasi sulit ini,” ujar Bernardo Tavares pada sesi konferensi pers jelang lawan Persija Jakarta, Sabtu (20/9/2025).

Belakangan, Tavarez berubah pikiran dan memutuskan mundur pada Rabu (1/10) yang diumumkan di Instagram pribadinya. Pelatih asal Portugal itu mengaku mundur karena tidak tahan dengan persoalan gaji yang terus dialaminya selama bertahun-tahun.

“Dengan penuh kesedihan, saya mengumumkan keberangkatan saya dari PSM Makassar, klub tertua di Indonesia, dengan sejarah hampir 110 tahun. Alasannya adalah kurangnya pembayaran gaji, situasi yang saya hadapi selama 3 setengah tahun saya menjadi pelatih, namun yang kini menjadi tidak berkelanjutan,” tulis Tavarez.

Tavares menyebut musim lalu telah bertemu dengan Manajer PSM Fajrin dan Dirut PSM Sadikin Aksa yang meyakinkannya soal masalah finansial tidak akan terulang lagi. Komitmen manajemen PSM saat itu membuat Tavares tetap bertahan dan menolak tawaran dari klub lain.

“Saya menolak tawaran lain untuk melanjutkan, tetapi kesulitan tetap ada. Sangat sulit untuk mengontrak pemain karena larangan FIFA dan reputasi buruk klub mengenai pembayaran, tetapi meski begitu, kami berhasil membangun tim yang kompetitif, hari ini sangat dihargai di Transfermarkt,” ucapnya.

Tavares berharap keputusannya yang mundur di jeda kompetisi FIFA Matchday bisa membuat manajemen PSM memiliki waktu untuk mencari penggantinya. Paling tidak sebelum PSM kembali berlaga di Super League pada 19 Oktober mendatang.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Appi Munafri yang telah mengontrak saya di tahun 2022 para staf, para pemain yang selalu menunjukkan kesetiaan dan kerja keras, dan terutama para fans, hati sejati PSM Makassar,” katanya.

Tavares mengaku merasa senang karena sejumlah prestasi dapat dipersembahkan bersama PSM Makassar. Mulai dari juara Liga Indonesia 2022/23 (setelah 23 tahun), Finalis Piala AFC ASEAN 2022/2023, Perempat Final Piala Presiden 2022, Piala AFC 2023/2024-10 poin di babak penyisihan grup, hingga Semi-Final Kejuaraan Klub ASEAN tahun 2024/25.

“Selama 3 tahun ini, PSM Makassar adalah klub Indonesia dengan performa internasional terbaik, selalu bermain di luar Sulawesi. Selain itu, kami berhasil memiliki skuad termuda di liga, mempromosikan banyak pemain ke tim nasional muda dan senior Indonesia,” jelasnya.

“Aku pergi dengan rasa sakit, tetapi juga dengan rasa bangga. PSM Makassar akan selalu tetap di hati. Ewako, terima kasih,” tutup Tavares.

Tavares menyebut musim lalu telah bertemu dengan Manajer PSM Fajrin dan Dirut PSM Sadikin Aksa yang meyakinkannya soal masalah finansial tidak akan terulang lagi. Komitmen manajemen PSM saat itu membuat Tavares tetap bertahan dan menolak tawaran dari klub lain.

“Saya menolak tawaran lain untuk melanjutkan, tetapi kesulitan tetap ada. Sangat sulit untuk mengontrak pemain karena larangan FIFA dan reputasi buruk klub mengenai pembayaran, tetapi meski begitu, kami berhasil membangun tim yang kompetitif, hari ini sangat dihargai di Transfermarkt,” ucapnya.

Tavares berharap keputusannya yang mundur di jeda kompetisi FIFA Matchday bisa membuat manajemen PSM memiliki waktu untuk mencari penggantinya. Paling tidak sebelum PSM kembali berlaga di Super League pada 19 Oktober mendatang.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Appi Munafri yang telah mengontrak saya di tahun 2022 para staf, para pemain yang selalu menunjukkan kesetiaan dan kerja keras, dan terutama para fans, hati sejati PSM Makassar,” katanya.

Tavares mengaku merasa senang karena sejumlah prestasi dapat dipersembahkan bersama PSM Makassar. Mulai dari juara Liga Indonesia 2022/23 (setelah 23 tahun), Finalis Piala AFC ASEAN 2022/2023, Perempat Final Piala Presiden 2022, Piala AFC 2023/2024-10 poin di babak penyisihan grup, hingga Semi-Final Kejuaraan Klub ASEAN tahun 2024/25.

“Selama 3 tahun ini, PSM Makassar adalah klub Indonesia dengan performa internasional terbaik, selalu bermain di luar Sulawesi. Selain itu, kami berhasil memiliki skuad termuda di liga, mempromosikan banyak pemain ke tim nasional muda dan senior Indonesia,” jelasnya.

“Aku pergi dengan rasa sakit, tetapi juga dengan rasa bangga. PSM Makassar akan selalu tetap di hati. Ewako, terima kasih,” tutup Tavares.