Bocah Diminta Setop Sekolah karena Ayah Lumpuh di Touna Ternyata Settingan

Posted on

Siswa SD bernama Galang Rawadhan (12) yang viral menangis lantaran diminta berhenti sekolah oleh ayahnya yang lumpuh di Tojo Una-una (Touna), Sulawesi Tengah (Sulteng), ternyata cuma settingan alias rekayasa. Polisi mengungkap video itu sengaja dibuat-buat agar mendapat simpati dan bantuan dana dari masyarakat.

“Itu (video viralnya) sebenarnya semacam film settingan. Informasi dari tetangga bilang itu semua disusun seperti film. Anak itu sebenarnya tetap sekolah, bukan tidak sekolah,” kata Kapolsek Una-Una, AKP Mustarim Abbas kepada infocom, Minggu (15/6/2025).

Mustarim menyebut, ayah dan anak itu sudah pernah membuat video serupa untuk mendapat bantuan. Hanya saja, dana bantuan itu disalahgunakan oleh ayah siswa SD bernama Rikson Lawadang, untuk bermain judi online.

“Bahkan sebelumnya, saat menjelang Lebaran, dia juga pernah minta bantuan untuk beli baju, itu berhasil. Setelah itu kemungkinan dananya habis buat deposit judi, makanya dibuat lagi video baru,” jelasnya.

“Itu sengaja direkam oleh orang tuanya supaya menarik perhatian publik. Anaknya itu juga malas bersekolah, seharusnya dia itu sudah SMP,” beber Mustarim.

Mustarim mengaku sudah mengantongi bukti terkait kelakuan ayah dan anak itu. Beberapa warga juga disebut sebenarnya sudah mengetahui gelagat dari ayah dari siswa SD itu.

“Saya juga tidak terlalu gegabah bertindak. Tapi ini atas perintah, jadi kami telusuri juga. Orang-orang di sekitar sudah tahu karakter dan kebiasaannya,” ucapnya.

Mustarim mengaku menyayangkan situasi ini. Namun dia menegaskan kondisi ini juga harus menjadi pembelajaran.

“Padahal pemerintah sudah banyak membantu, netizen saja yang bilang tidak dibantu, padahal bantuan sudah datang bertubi-tubi. Kami sampai kasihan melihat situasi ini,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, siswa SD bernama Galang viral di media sosial diminta oleh ayahnya untuk berhenti sekolah. Ayah siswa SD itu, Rikson Lawang mengalami lumpuh sehingga sulit mencari nafkah membiayai pendidikan anaknya.

“Ayahnya yang nama Rikson Lawadang menyuruh berhenti sekolah karena keterbatasan ekonomi dan kondisi juga lumpuh,” ujar Plh Kasi Humas Polres Tojo Una-Una Iptu Martono kepada infocom, Jumat (13/6).

Martono mengatakan Galang merupakan siswa SDN 2 Wakai, Tojo Una-Una. Galang memang tinggal berdua dengan ayahnya usai ibunya pergi meninggalkan mereka.

“Galang bersekolah di SDN 2 Wakai, dan hanya tinggal berdua bersama ayahnya,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *