Cerita Pahit Komika Eky Priyagung Diduga Dilecehkan Guru Ngaji di Makassar

Posted on

Komika bernama Eky Priyagung mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh guru mengajinya di salah satu masjid di , Sulawesi Selatan (Sulsel). Kisah pahit yang dialami Eky diungkapkan lewat konten videonya yang viral di media sosial.

Dugaan pelecehan seksual itu terjadi di lingkungan masjid daerah tempat tinggalnya di Kecamatan Rappocini, Makassar pada 2009 silam. Eky mengaku dilecehkan oleh guru mengajinya berinisial SU saat usianya masih 13 tahun.

Eky sendiri mengaku mengalami pelecehan seksual berulang kali yang salah satunya terjadi di rumah pelaku. Eky saat itu masih menjadi santri taman pendidikan Al-Qur’an (TPA) di masjid tempat terduga pelaku mengajar.

“Saya diajak untuk naik tingkat, saya dulu juga pembina di masjid di situ diajak naik tingkat untuk mengajar di situ. Nah, si pelaku ini undang saya ke rumahnya malam-malam ketika istrinya lagi ke mal,” ujar Eky.

Saat di lokasi, terduga pelaku mengunci pintu rumahnya. Eky tidak diminta membuka Al-Qur’an melainkan disuruh membuka celana guru mengajinya hingga terjadilah pelecehan seksual tersebut.

“Terus setelah dibegitukan (dilecehkan), disuruh sumpah Al-Qur’an. Jika mengaku, menceritakan ke orang lain atau ada yang tahu saya akan celaka. Ini gunakan Al-Qur’an untuk membungkam anak belasan tahun,” tuturnya.

Situasi itu membuat Eky berada dalam ketakutan. Eky mengaku pernah mengadukan ini pada sebuah forum di masjid namun dibungkam oleh pengurus masjid yang juga oknum pimpinan TPA saat itu.

“Sama semua korban dibungkam kalau mau cerita, itu aib katanya. Dari situ saya keluar dari masjid sudah tidak mau lagi perjuangkan keadilan itu,” imbuh Eky.

Belakangan, kisah pahit yang dialami Eky kembali mencuat usai videonya viral di media sosial tahun ini. Eky sengaja mengunggah video tentang pengalamannya menjadi korban pelecehan lewat akun instagramnya.

Dalam videonya itu, Eky yang berulang ulang tahun mengaku menghadiahkan dirinya sebuah kado keberanian untuk speak up atau angkat bicara terkait pelecehan seksual itu. Hal ini bermula ketika Eky bernostalgia dengan temannya saat datang ke Makassar beberapa waktu lalu.

“Saya ketemu dengan teman remaja masjidku. Saya bikin video nostalgia sama teman-teman di Makassar, sempat terselip bahwa saya pernah trauma di masjid,” ucap Eky.

Eky kemudian mengunggah video itu di akun media sosialnya dengan memunculkan foto terduga pelaku yang disamarkan. Video itu mendapat respons dari warganet via pesan pribadi (DM) yang juga mengaku sebagai korban.

“Tidak lama, ada pihak masjid hubungi ka’, minta di-take down itu video. Padahal tidak kusebut itu nama masjidnya, terus foto pelaku saya samarkan,” ujarnya.

“Di waktu bersamaan korban yang hapus komennya, di DM ka, ceritakan kronologi, katanya dia 3 orang berteman jadi korban. Di situ saya kaget ternyata masih ada korban,” sambung Eky.

Hal itu membuat Eky akhirnya speak up dan kembali mengunggah video lainnya. Dia tergerak untuk memunculkan kasus ini karena ternyata banyak korban yang diduga dilecehkan oleh oknum guru mengaji yang sama.

“Dari situ terbangkit jiwa ku untuk speak up untuk kasih contoh, sebenarnya tujuan speak up ini bukan sebagai penuntut dari korban kalau nanti melapor, tapi tujuannya untuk pembangkit kalau misalnya ada korban-korban yang lain yang mungkin masih bisa diproses hukum,” jelasnya.

Eky mengaku sudah menerima 40 aduan yang juga sebagai korban pelecehan seksual di lokasi yang sama. Dari cerita korban lain baik laki-laki maupun perempuan, pelaku pelecehan diduga mencapai 2 orang.

“Kalau total yang saya dengar lagi, yang sudah mengaku ke saya dan ke perantara jadi total ada 40-an. Bisa jadi lebih lagi (dari 40), bisa ratusan sebenarnya kalau terungkap semua,” ungkap Eky.

Dia berharap kasus ini menjadi atensi kepolisian meski kejadiannya sudah lama. Eky khawatir peristiwa yang menimpanya terus terjadi jika tidak ada tindak lanjut.

“Sekarang saya perjuangkan speak up ini untuk keadilan korban yang lain. Ini bukan untuk saya tapi untuk semua anak-anak, tidak mau lagi saya dengar kabar anak lain jadi korban dari predator berkedok agama,” imbuhnya.

Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana mengaku sudah mendapat informasi soal dugaan pelecehan seksual yang dialami Eky. Arya menegaskan kasus ini dalam penyelidikan.

“Terkait dengan komika yang menyampaikan ada tindak pidana terhadap anak kecil, kami sudah menghubungi komikanya, dan komikanya sudah akan berkomunikasi dengan kami dan membuat laporan,” kata Arya kepada wartawan, Sabtu (26/4).

Arya mengatakan kasus ini membutuhkan laporan resmi dari korban agar proses hukum berlanjut. Dia juga mengimbau korban lain yang diduga mengalami pelecehan melapor secara resmi ke polisi.

“Kalau tidak ada laporan polisi, maka akan sangat sulit bagi kami untuk melakukan penyelidikan maupun penyelidikan terhadap pelaku-pelaku kejahatan itu,” ujarnya.

Pihaknya akan fokus mengumpulkan keterangan dari para saksi terlebih dahulu. Arya berharap perkara ini bisa diusut tuntas dalam waktu dekat.

“Nanti kami akan menyampaikan beberapa korban lainnya juga. Nanti kami akan ambil keterangan korban. Kalau itu sudah dapat, maka kami akan menindaklanjuti,” jelas Arya.

Motivasi Eky Berani Bersuara

Polrestabes Makassar Turun Tangan