Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi mencatat sebanyak 1.257 orang terinfeksi HIV/AIDS hingga periode April 2025. Penderita terbanyak didominasi kasus pria seks sesama jenis 934 orang.
“Iya, total kasus HIV/AIDS Provinsi Gorontalo mencapai 1.257 orang terpapar data dari 2001 sampai April 2025,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr Jeane Istanti Dalie kepada infocom, Jumat (25/4/2025).
Kasus HIV/AIDS di Gorontalo mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada 2021-Juni 2024 penderita HIV/AIDS sebanyak 1.180 orang.
“Naik di tahun ini, data yang terpapar 1.257 orang dari HIV jumlahnya ada 706 orang dan terpapar AIDS 551 orang,” kata Jeane.
Dari data Dinkes Gorontalo, Kabupaten Gorontalo menjadi daerah dengan jumlah kasus terbanyak yakni 358, disusul Kota Gorontalo 326 kasus. Selanjutnya Kabupaten Bone Bolango 163 kasus, Pohuwato 145 kasus, Boalemo 119 kasus, dan Gorontalo Utara dengan 100 kasus.
“Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo jadi wilayah dengan kasus tertinggi,” terangnya.
“Penderita kasus HIV/AIDS dari faktor lelaki seks lelaki dan pekerjaan yang paling terdampak adalah Wiraswasta 217 kasus, pekerja salon/tata rias/make up artist and siswa/mahasiswa masing-masing 132 dan 127 kasus,” tambahnya.
Jeane menuturkan HIV/AIDS masih menjadi perhatian serius bagi Pemda Gorontalo. Menurutnya, penyakit HIV/AIDS ini bukan hanya penyakit medis saja, melainkan juga penyakit sosial.
“Pasti kita akan ada sorotan kalau penyakit ini meningkat,” tegasnya.
Jeane juga mengatakan Dinkes Provinsi Gorontalo telah membuka layanan kesehatan untuk penderita HIV/AIDS. Dia menambahkan semua petugas rumah sakit dan puskesmas telah mengikuti pelatihan terkait pencegahan HIV/AIDS di Gorontalo.
“Iya, kami memastikan pembukaan layanan seluas-luasnya dan sebanyak-banyaknya oleh dinkes Provinsi Gorontalo termasuk puskesmas dan rumah sakit serta layanan swasta,” pungkasnya.
