Dinas Kesehatan (Dinkes) Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), mencatat lonjakan pasien tuberkulosis (TBC) dalam tiga tahun terakhir. Sejak 2023 hingga saat ini, tercatat sudah ada 1.657 pasien dengan 78 orang di antaranya meninggal dunia.
“Data pasien tuberkulosis atau TBC tahun 2023, ada 544 kasus dan 36 meninggal. Di tahun 2024, ada 939 kasus, 38 meninggal. Data hingga April 2025 itu ada 174 kasus dan 4 meninggal,” ungkap Kabid Kesmas, Kesling dan P2P Dinkes Parepare, Edi Kusuma Suhardi kepada infoSulsel, Senin (19/5/2025).
Edi mengatakan pasien TBC itu tersebar di 13 fasilitas kesehatan di Parepare. Mulai rumah sakit, Puskesmas, hingga di klinik swasta.
Saat ini, dinkes melakukan pencegahan penularan TBC dengan memasifkan skrining di fasilitas kesehatan. Jika ada pasien yang ditemukan positif TBC, maka akan dilakukan screening dan testing seluruh anggota keluarganya.
“Kemudian biasanya kita adakan tes juga di rumahnya dan anggota-anggota keluarga yang lain. Kita lakukan skin test untuk melihat apakah dia tidak tertular oleh kuman TB,” ujar dia.
Edi menjelaskan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit TBC dengan menjaga imunitas tubuh. Dia mengatakan, jika ada keluarga yang batuk dalam waktu lama agar segera cek kesehatan ke puskesmas atau rumah sakit.
“Kemudian ketika misalnya ada anggota keluarga yang sudah batuk lebih dari 3 hari atau 1 minggu, itu setidaknya harus diperiksakan dahaknya. Sehingga kita yang sehat upayakan untuk jaga jarak,” ujarnya.
Dia melanjutkan, pasien TBC yang ditemukan positif diwajibkan untuk menggunakan masker saat kontak dengan orang. Edi juga menjelaskan agar orang yang positif TBC untuk segera berobat.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Harus selalu pakai masker ya. Makanya untuk penderitaan TB, ketika sudah positif, maka dia harus menjalani pengobatan. Sesegera mungkin,” pungkasnya.