Doa Buka Puasa Dzulhijjah Lengkap Arab-Latin serta Waktu Membacanya

Posted on

Membaca doa merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan saat berbuka puasa, termasuk puasa Dzulhijjah. Doa ini sebagai bentuk rasa syukur atas kesempatan menjalankan ibadah puasa hingga waktu berbuka.

Lantas, bagaimana bacaan doa buka puasa Dzulhijjah?

Mengutip laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), puasa sunnah di awal bulan Dzulhijjah dikerjakan selama 9 hari. Yakni mulai tanggal 1-9 Dzulhijjah kalender Hijriah.

Berdasarkan hasil keputusan sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Artinya, umat muslim saat ini sudah menjalankan puasa Dzulhijjah.

Nah bagi infoers yang berpuasa, berikut doa buka puasa Dzulhijjah lengkap tulisan Arab, latin, dan terjemahannya. Yuk, diamalkan!

Doa buka puasa Dzulhijjah umumnya tidak berbeda dengan doa buka puasa lainnya. Ada beberapa bacaan doa yang dapat diamalkan umat muslim saat berbuka puasa di bulan Dzulhijjah.

Berikut ini doanya:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتِ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى

Arab Latin: Dzahabazhzhamaa’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatil ajru insyaa allaahu ta’aalaa.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi pertolongan kepadaku hingga aku dapat berpuasa dan memberikan rizki hingga aku dapat berbuka.(1)

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي

Arab Latin: Allaahumma innii as-aluka bi rahmatikal latii wasi’at kulla syai-in an taghfira lii.

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.” (HR. Ibnu Majah no. 1.753)

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Arab Latin: Allaahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu.

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dengan rezeki-Mu aku berbuka.” (HR Abu Dawud no. 2.358)

الْحَمْدُ لِلَّهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَسَلَّمْ اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَرَحْمَتَكَ رَجَوْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اغْفِرْ لِي الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلُّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا يَا كَرِيمُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم.

اللَّهُمَّ يَا عَظِيمُ يَا عَظِيمُ أَنْتَ إِلهِي لَا إِلَهَ غَيْرُكَ اغْفِرِ الذَّنْبَ الْعَظِيمَ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذَّنْبَ الْعَظِيمَ إِلَّا الْعَظِيمُ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَارْضَ عَنَّا وَتَقَبَّلْ مِنَّا وَادْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَنَجْنَا مِنَ النَّارِ وَاصْلِحْ لَنَا شَأْنَنَا كُلَّهُ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ فِي كُلِّ حِينٍ أَبَدًا عَدَدَ نِعَمِ اللَّهِ وَأَفْضَالِهِ.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ وَأَسْأَلُكَ عَزِيمَةَ الرُّشْدِ وَأَسْأَلُكَ شكُرَ نِعْمَتِكَ وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ وَأَسْأَلُكَ لِسَانًا صَادِقًا وَقَلْبًا سَلِيمًا. وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ وَأَسْأَلُكَ مِنْ تَعْلَمُ وَاسْتَغْفِرُكَ مِمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ فِي كُلِّ حِينٍ أَبَدًا عَدَدَ نِعَمِ اللَّهِ وَافْضَالِهِ.

Arab Latin: Alhamdulillahi Allaahumma shalli ‘alaa sayyidina muham-madin wa aalihi wa sallama. Allaahumma laka shumtu wa ‘alaa Rizqika afthartu wabika aamantu wa’alaika tawakkaltu warahmataka rajawtu wa ilaika anabtu dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu watsabatal ajru in syaallahu Ta’ala. Ya waasi’al fadhli ighfirlii. Alhamdulillahil ladzii a-‘aani fashumtu warazaqani faafthartu. Allaahumma innii as-aluka birahmatikal latii wasi’at kullu syai-in an taghfiralii.

Subhaanakallaahumma wabihamdika rabbanaa taqabbal minna innaka antas samii’ul ‘aliim. Allaahumma innaka ‘afuwwun kariimun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annaa yaa kariim. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidina muhammadin wa aalihi washahbihi wa sallama.

Allaahumma yaa ‘azhiimu yaa ‘azhiimu anta ilaahii laa ilaaha ghairuka ighfiridz dzanbal ‘azhiima fainnahu laa yaghfirudz dzanbal ‘azhiima illal ‘azhiimu.

Allaahummagh firlanaa warhamnaa wardha ‘annaa wata-qabbal minnaa wa adkhilnal jannata wanajjina minan naari washlih lanaa sya’nanaa kullahu washallallahu ‘alaa sayyidina muhammadin wa aalihi washahbihi wasallama, fi kulli hiinii abadan ‘adada ni’amillahi wa ifdhaalihi.

Allaahumma innii as-alukats tsabata fil amri wa as-aluka ‘aziimatar rusydi wa as-aluka syukra ni’matika wa husna ‘ibaadatika wa as-aluka lisaanan shaadiqan wa qalban saliiman. Wa a-‘uudzubika min syarri maa ta’lamu wa as-aluka min khairi ma ta’lamu wa astaghfiruka mimma ta’lamu innaka anta ‘allaamul ghuyuubi, washallahu ‘alaa sayyidina muhammadin wa aalihi washahbihi wasallama fii kulli hiinii abadan ‘adada ni’amillahi wa ifdhaalihi.

Artinya: “Segala puji milik Allah. Ya Allah, berilah rahmat dan kesela-matan kepada Tuan kami Muhammad dan keluarga serta sahabatnya. Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka puasa dan kepada-Mu aku beriman, dan kepada-Mu pula aku berpasrah diri dan kepada rahmat-Mu aku mengharap dan kepada-Mu aku kembali, telah hilang dahaga, tenggorokan telah basah dan pahala ditetapkan jika Allah yang Maha Luhur berkehendak.

Wahai Zat yang Mahaluas karunia-Nya ampunilah aku, segala puji milik Allah Zat yang telah menolongku lalu aku mampu berpuasa dan Zat yang telah memberiku rezeki lalu aku bisa berbuka puasa dengan nikmat.

Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu-dengan rahmat-Mu yang dengannya segalanya bisa menjadi luas untuk mengampuniku. Mahasuci Engkau ya Allah dengan memuji-Mu wahai Tuhan kami, terimalah ibadah kami karena sesung-guhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Pemurah yang mencintai tindakan pengampunan maka am-punilah kami wahai Zat yang Maha Pemurah.

Ya Allah, berilah rahmat dan keselamatan kepada Tuan kami Muhammad dan keluarganya serta sahabatnya. Ya Allah Zat Dis yang Besar, Zat yang Besar, Engkau adalah Tuhan kami. Tiada Tuhan melainkan Engkau. Ampunilah dosa besar kami, karena sesungguhnya tidak ada yang mampu mengampuni dosa besar kecuali Zat yang Mahabesar.

Ya Allah, ampunilah dosa kami, kasihanilah kami, berilah keridaan-Mu kepada kami dan terimalah ibadah kami dan masukkan kami ke dalam surga-Mu dan selamatkan kami dari jilatan api neraka, perbaikilah semua keadaan kami, semoga Allah memberi rahmat dan keselamatan kepada Tuan kami Muhammad dan keluarga serta sahabatnya. Rahmat dan keselamatan itu sejumlah nikmat-nikmat Allah dan sejumlah karunia karunia Allah.

Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu kemantapan dalam setiap urusan dan aku memohon kepada-Mu niat yang kuat untuk mendapatkan petunjuk-Mu dan aku memohon ke-pada-Mu untuk mampu mensyukuri nikmat-Mu dan kebaikan melakukan ibadah dan aku memohon kepada-Mu lisan yang mampu berkata jujur, hati yang bersih.

Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan sesuatu yang hanya Engkau yang tahu, dan aku memohon kepada-Mu dari kebaikan sesuatu yang hanya Engkau yang tahu dan aku mohon ampunan dari setiap sesuatu yang hanya Engkau yang tahu, sesungguhnya Engkau adalah Zat yang Maha mengetahui setiap sesuatu yang gaib.

Semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepada Tuan kami Muhammad dan keluarga serta sahabatnya, dalam tiap keadaan selamanya. Rahmat dan keselamatan itu sejumlah nikmat-nikmat Allah dan sejumlah karunia karunia Allah.” (2)

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Artinya: “Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.”

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika ‘alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi’al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu.

Artinya: “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.” (3)

Waktu membaca doa berbuka puasa sebenarnya ditentukan dari aspek makna doanya. Misal pada doa buka puasa riwayat Abdullah bin Umar yang menggunakan kata lampau seperti ‘telah’ di dalam bacaan doanya.

Berdasarkan makna doa tersebut, maka doa buka puasa dibacakan setelah berbuka puasa dengan makan dan minum.

Membaca doa berbuka setelah dibatalkannya puasa juga sesuai dengan pandangan Wahba Zuhaili dalam Fiqh al-Islam wa Aditullah. Pendapatnya bahwa salah satu sunnah puasa yakni berdoa setelah berbuka, sebagaimana disebutkan berikut ini:

Membaca doa setelah berbuka puasa juga sesuai dengan pendapat Wahbah az-Zuhaili dalam kitab Fiqh al-Islami wa Adillatuhu. Ia menjelaskan bahwa salah satu sunnah dalam berpuasa adalah berdoa setelah berbuka.

الدعاء عقب الفطر

Artinya: “Berdoa setelah berbuka.”

Meskipun begitu, kebiasaan membaca doa sebelum berbuka tetap dibolehkan. Namun diutamakan untuk membacanya setelah berbuka sebagai Kamal al-Sunnah (kesempurnaan sunnah). (4)

Ketika berbuka puasa, terdapat sejumlah adab yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Adab-adab ini sebaiknya diikuti oleh seluruh umat muslim agar ibadah puasa dan berbuka menjadi lebih berkah.

Berikut ini adab berbuka puasa sesuai ajaran Rasulullah SAW:

Umat muslim dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa ketika waktunya telah tiba. Pasalnya, Islam tidak menyukai orang-orang yang mempersulit diri, termasuk dalam berpuasa.

Apabila seseorang melambat-lambatkan berbuka, maka dia telah berbuat congkak atas kasih sayang yang Allah SWT berikan kepadanya. Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Bukhari Muslim berikut ini:

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: “(Kondisi) manusia selalu dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan iftar (berbuka puasa).” (HR. Bukhari Muslim)

Waktu berbuka bukanlah ajang untuk melampiaskan nasfu (makan dan minum). Oleh karena itu, saat waktu berbuka tiba umat muslim sebaiknya menyediakan dan memakan sajian secukupnya.

Hal ini sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Saat berbuka, Rasulullah hanya menyediakan beberapa butir kurma dan air secukupnya.

Sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi berikut ini:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلَّى عَلَى رُطْبَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتُ فَتُمَيْرَاتٌ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتُ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

Artinya: “Rasulullah berbuka sebelum melaksanakan Shalat dengan beberapa buah kurma (Rutab), apabila tidak ada maka dengan beberapa biji kurma kering (Tamar) dan apabila tidak ada maka dengan air.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan At-Tirmidzi)

Adab selanjutnya yakni umat muslim dilarang berlomba-lomba mengisi perutnya dengan berbagai makanan. Pasalnya, jika terlalu kenyang, seseorang akan menjadi malas untuk beramal dan lebih memilih untuk bersantai-santai.

Karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan berbuka dengan kurma dan air saja. Berikut ini sabda Nabi Muhammad SAW:

إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَابِرًا فَلْيُفْطِرُ عَلَى التَّمْرِ فَإِنْ لَمْ يَجِدُ التَّمْرَ فَعَلَى الْمَاءِ فَإِنَّ الْمَاءَ طَهُورُ

Artinya: “Apabila seseorang di antara kalian berpuasa maka berbukalah dengan kurma, jika tidak ada maka dengan air karena air itu suci” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i). (5)

Demikianlah kumpulan doa buka puasa Dzulhijjah lengkap dengan waktu membacanya. Selamat berbuka puasa, infoers!

Sumber:

Doa Buka Puasa Dzulhijjah

1. Doa Buka Puasa dari Abdullah bin Umar

2. Doa Buka Puasa HR Ibnu Majah

3. Doa Buka Puasa HR Abu Daud

4. Doa Buka Puasa Versi Lengkap dari Habib Muhammad Al-Haddar

5. Doa Buka Puasa dari Mu’adz bin Zuhrah

6. Doa Buka Puasa dari Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna

Waktu Membaca Doa Buka Puasa

Adab Berbuka Puasa Sesuai Ajaran Rasulullah SAW

1. Menyegerakan Berbuka

2. Berbuka Secukupnya

3. Dilarang Berlomba-lomba Mengisi Perut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *