Doa saat hewan kurban disembelih merupakan bagian penting dalam pelaksanaan ibadah kurban. Membaca doa ini menjadi bentuk penghambaan dan penyerahan diri kepada Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW memberikan contoh bacaan doa yang dipanjatkan saat menyembelih hewan kurban. Doa tersebut berisi pengakuan bahwa segala nikmat berasal dari Allah dan penyembelihan dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya.
Lantas, bagaimana doa saat hewan kurban disembelih sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW?
Simak doanya berikut ini lengkap Arab, Latin, dan artinya!
Mengutip buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun oleh H Hamdan Hamedan MA, doa saat hewan kurban disembelih diriwayatkan oleh Anas bin Malik yang pernah melihat Rasulullah menyembelih domba sambil membaca doa. Doa tersebut terdapat versi panjang dan pendek sebagai berikut:
بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّي
Arab Latin: Bismillahi wallaahu akbar. Allaahumma minka wa laka. Allaahumma taqabbal minnii.
Artinya: “Dengan nama Allah, (aku menyembelih), Allah Maha Besar. Ya Allah, (ternak ini) dari-Mu (nikmat yang Engkau berikan, dan kami sembelih) untuk-Mu. Ya Allah, terimalah kurban ini dariku.” (Muslim no. 1.967, Miskat Al-Masabih no. 1.461)
بِاسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Bisimillahi wallaahu akbar.
Artinya: “Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar.” (HR. Muslim no. 1.966)
Mengutip Buku Saku Fikih Qurban oleh Dr Oni Sahroni dkk, Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah berkurban dengan seekor kambing untuk diri sendiri dan keluarga. Saat menyembelih Nabi SAW membaca doa berikut:
بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
Latin: Bismillāhi, Allāhumma taqabbal min Muḥammad wa āli Muḥammad wa min ummati Muḥammad.
Artinya: “Bismillah (dengan menyebut nama Allah), Ya Allah, terimalah (kurban ini) dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan umat Muhammad.” (HR Muslim 1967)
Selain doa, penting pula bagi umat muslim untuk mengetahui bacaan niat berkurban. Niat ini bisa diwakilkan atau dibacakan oleh orang yang berkurban itu sendiri.
Dikutip dari buku Panduan Lengkap Fiqh Kurban oleh LMB PWNU Jawa Tengah, berikut bacaannya:
نَوَيْتُ الْأُضْحِيَّةَ الْمَسْنُونَةَ عَنْ نَفْسِي لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitul udh-hiyyatal masnūnata ‘an nafsī lillāhi ta’ālā
Artinya: Saya niat berkurban sunnah untuk diri saya sendiri karena Allah
نَوَيْتُ الْأُضْحِيَّةَ الْمَسْنُونَةَ عَنْ زَيْدٍ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitul udh-hiyyatal masnūnata ‘an Zaidin lillāhi ta’ālā
Artinya: Saya niat berkurban sunnah untuk Zaid karena Allah
Bagi infoers yang hendak menyembelih hewan kurban, berikut tata caranya dinukil dari laman Kementerian Agama RI:
1. Sebelum disembelih, hewan kurban terlebih dahulu direbahkan dan diikat kakinya. Posisi yang disarankan adalah meletakkan hewan pada sisi kiri tubuhnya agar mempermudah proses penyembelihan
2. Menghadapkan diri ke arah kiblat, begitu pula dengan hewan yang akan disembelih
3. Proses penyembelihan dilakukan dengan memotong bagian saluran pernapasan dan pembuluh darah di leher sebelah kiri hingga putus. Ini penting agar hewan cepat mati
4. Saat menyembelih membaca doa berikut:
بِسْمِ اللهِ وَ اللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar.”
5. Untuk hewan yang memiliki leher pendek, penyembelihan dilakukan di bagian atas pangkal leher agar kematiannya lebih cepat
6. Jika hewan kurban tidak bisa disembelih di leher karena liar atau terjatuh ke dalam lubang, maka penyembelihan boleh dilakukan di bagian tubuh mana saja dari badannya. Asalkan kematian hewan tersebut harus disebabkan oleh sembelihan, bukan karena hal lain dengan tetap dengan menyebut nama Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ رَافِعٍ قَالَ: كُنَّا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَنَدَى بَعِيْرٌ مِنْ إِبْلِ الْقَوْمِ وَلَمْ يَكُنْ مَعَهُمْ خَيْلٌ فَرَمَاهُ رَجُلٌ بِسَهُم فَحَسَبَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِهَذِهِ الْبَهَائِمُ أَوَابِدَ كَأَوَابِدِ الْوَحْشِ فَمَا فَعَلَ مِنْهَا هَذَا فَفَعَلُوا بِهِ هَكَذَا (رواه الجماعة)
Artinya: “Dari Rafi berkata: kami pernah bersama-sama Rasulullah dalam suatu pekerjaan, lalu kami menemukan seekor unta kepunyaan salah satu kaum sedang berlari, sementara mereka tidak membawa kuda untuk mengejarnya maka dipanahlah oleh seorang laki-laki dengan anak panahnya, lalu unta itu mati. Nabi bersabda: “Sesungguhnya binatang itu bersifat binatang liar maka jika menemukan binatang yang semacam ini, lakukanlah seperti yang ini”. (HR. Jamaah)
Dalam hadits lain disebutkan:
عَنْ أَبِي الْعُشَرَاءِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ أَمَاتَكُوْنُ الزَّكَاةَ إِلا فِي الخَلْقِ وَ اللَّيَّةِ؟ قَالَ: لَوْ طَعَنَتَ فِي فَحْذِهَا لأَجْزَاكَ (رواه الجماعة)
Artinya: “Dari Abu Usyara dari bapaknya berkata: Saya pernah bertanya kepada Rasulullah Apakah tidak sah menyembelih selain dari kerongkongan dan di pangkal leher? Jawab beliau: “Kalau engkau bacok di pahanya, niscaya cukuplah bagimu” (HR. Jamaah)
7. Setelah hewan benar-benar dalam keadaan mati, barulah proses pengulitan dapat dilakukan.
Itulah bacaan doa saat hewan kurban disembelih sesuai anjuran Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat!