Sholat dhuha merupakan salah satu ibadah sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Ibadah ini biasanya dilaksanakan saat matahari mulai naik hingga menjelang waktu Zuhur.
Selain menjadi ladang pahala, sholat dhuha juga dikenal sebagai salah satu amalan pembuka pintu rezeki. Dalam buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah” karya Ibnu Watiniyah disebutkan bahwa Allah akan mencukupi kebutuhan hamba-Nya yang menjaga sholat dhuha.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Artinya: “Sesungguhnya Allah berfirman ‘Wahai anak Adam, cukupkanlah bagi-ku empat rakaat pada awal hari, maka aku akan mencukupimu pada sore harimu.”
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa khusus setelah menunaikan sholat dhuha. Doa ini sebagai bentuk pengharapan kepada Allah SWT atas kelimpahan rahmat dan rezeki dari Allah SWT.
Lantas, seperti apa bacaan doa setelah sholat dhuha yang bisa diamalkan? Simak bacaan lengkap doa setelah sholat dalam tulisan Arab, latin, dan artinya berikut ini.
Kembali dikutip dari buku “Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah”, berikut ini lafadz doa setelah sholat dhuha yang bisa dibacakan umat muslim.
اللهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقَ فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
Arab Latin: Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadikash shalihin.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah. Dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang sholeh.”
Setelah membaca doa di atas, kemudian dilanjutkan membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ. رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَى إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Arab Latin: Allâhumma bika ushawilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu. Rabbighfir lî, warhamnî, watub ‘alayya. Innaka antat tawwâbur rahîm.
Artinya: “Ya Allah, dengan-Mu aku bergerak. Dengan-Mu aku berusaha. Dengan-Mu, aku berjuang. Ya Allah, ampunilah segala dosaku. Turunkan rahmat-Mu kepadaku. Anugerahkanlah tobat-Mu untukku. Sungguh Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.”
Khusus doa terakhir ini dianjurkan untuk dibaca sebanyak 40 atau 100 kali.
Umat muslim juga perlu tahu bacaan niat sholat dhuha. Menukil buku “Menggapai Surga dengan DOA: Kumpulan Doa-doa dilengkapi Yasin, Tahlil dan Al Asmaul Husna oleh Achmad Munib, M Si, terdapat dua versi bacaan niat sholat dhuha.
Bacaan niat tersebut disesuaikan dengan jumlah rakaat yang dikerjakan, yaitu untuk dua rakaat dan empat rakaat. Berikut ini bacaan niatnya:
أصَلَّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ آدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli sunnatadh Dhuhaa rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunat Dhuha dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
أصَلَّى سُنَّةَ الضُّحَى اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةِ آدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli sunnatadh Dhuhaa arba’a roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunat dhuha 4 rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
Pelaksanaan sholat dhuha umumnya tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah lainnya. Perbedaannya terletak pada niat serta surah yang dianjurkan untuk dibaca setelah Al-Fatihah.
Dalam sholat dhuha, dianjurkan membaca Surah Asy-Syams pada rakaat pertama dan Surah Ad-Dhuha pada rakaat kedua. Untuk lebih jelas, berikut panduan lengkapnya.
1. Membaca niat sholat dhuha. Bacaan niatnya seperti yang telah dituliskan di atas;
2. Takbiratul ihram;
3. Membaca surah Al-Fatihah dan dilanjut membaca surah As-Syams. Berikut bacaan surah As-Syams:
وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ ١ وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ ٢وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ ٣وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ ٤وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ ٥وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ ٦وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ ٧فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ ٨قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ ٩وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ ١٠كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآۖ ١١اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰىهَاۖ ١٢فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗ ١٣فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ ١٤وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَاࣖ ١٥
Arab Latin: Wasy-syamsi wa dluḫâhâ. Wal-qamari idzâ talâhâ. Wan-nahâri idzâ jallâhâ. Wal-laili idzâ yaghsyâhâ. Was-samâ’i wa mâ banâhâ. Wal-ardli wa mâ thaḫâhâ. Wa nafsiw wa mâ sawwâhâ. Fa al-hamahâ fujûrahâ wa taqwâhâ. Qad aflaḫa man zakkâhâ. Wa qad khâba man dassâhâ. Kadzdzabats tsamûdu bithaghwâhâ. Idzimba’atsa asyqâhâ. Fa qâla lahum rasûlullâhi nâqatallâhi wa suqyâhâ. Fa kadzdzabûhu fa ‘aqarûhâ fa damdama ‘alaihim rabbuhum bidzambihim fa sawwâhâ. Wa lâ yakhâfu ‘uqbâhâ.
Artinya: “Demi matahari dan sinarnya pada waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah). Demi bulan saat mengiringinya. Demi siang saat menampakkannya. Demi malam saat menutupinya (gelap gulita). Demi langit serta pembuatannya. Demi bumi serta penghamparannya. Dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya. Lalu dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu). Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. (Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas. Ketika orang yang paling celaka di antara mereka bangkit (untuk menyembelih unta betina Allah). Rasul Allah (Saleh) lalu berkata kepada mereka, “(Biarkanlah) unta betina Allah ini beserta minumannya”.
Namun, mereka kemudian mendustakannya (Saleh) dan menyembelih (unta betina) itu. Maka, Tuhan membinasakan mereka karena dosa-dosanya, lalu meratakan mereka (dengan tanah). Dia tidak takut terhadap akibatnya”;
4. Ruku;
5. I’tidal;
6. Sujud pertama;
7. Duduk di antara dua sujud;
8. Sujud kedua;
9. Berdiri dan masuk rakaat kedua Membaca surah Al-Fatihah kemudian dilanjut membaca surah Ad-Dhuha. Berikut ini bacaan surah Ad-Dhuha:
وَالضُّحٰىۙ ١وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ ٢مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ ٣وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ ٤وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ ٥اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ ٦وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ ٧وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ ٨فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ ٩وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ ١٠وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْࣖ ١١
Arab Latin: Wadl-dluḫâ. Wal-laili idzâ saja. Mâ wadda’aka rabbuka wa mâ qalâ. Wa lal-âkhiratu khairul laka minal-ûlâ. Wa lasaufa yu’thîka rabbuka fa tardlâ. A lam yajidka yatîman fa âwâ. Wa wajadaka dlâllan fa hadâ. Wa wajadaka ‘â’ilan fa aghnâ. Fa ammal-yatîma fa lâ taq-har. Wa ammas-sâ’ila fa lâ tan-har. Wa ammâ bini’mati rabbika fa ḫaddits.
Artinya: “Demi waktu duha. Dan demi waktu malam apabila telah sunyi. Tuhanmu (Nabi Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu. Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia). Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(-mu). Mendapatimu sebagai seorang yang tidak tahu (tentang syariat), lalu Dia memberimu petunjuk (wahyu). Dan mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberimu kecukupan? Terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik. Terhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah (dengan bersyukur)”;
10. Ruku;
11.I’tidal;
12. Sujud pertama;
13. Duduk di antara dua sujud;
14. Sujud kedua;
15. Duduk tasyahud akhir;
16. Salam;
17. Setelah salam terakhir, lanjutkan dengan membaca doa seperti yang dipaparkan sebelumnya.
Untuk diketahui, panduan sholat dhuha di atas berlaku untuk sholat dhuha dua rakaat. Sementara jika lebih dari dua rakaat, maka pada rakaat awal setelah membaca surah Al-Fatihah dianjurkan untuk membaca surah Al-Kafirun, sedangkan pada rakaat kedua setelah membaca Al-Fatihah membaca surah Al-Ikhlas.
Demikianlah bacaan setelah sholat dhuha dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya. Semoga bermanfaat!