Doa tahiyat akhir adalah salah satu bagian penting dalam rangkaian sholat. Doa ini dilafalkan ketika dalam posisi duduk tawarruk yakni setelah sujud terakhir pada rakaat sholat.
Disadur dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh Moh Rifa’i, membaca doa tahiyat atau tasyahud akhir merupakan salah satu rukun sholat yang jika ditinggalkan dengan sengaja maka sholatnya menjadi tidak sah. Maka penting bagi setiap umat muslim untuk mengetahui bacaan dan tata caranya agar dapat melaksanakan bagian ini dengan benar.
Lantas, bagaimana bacaan doa tahiyat akhir?
Untuk itu, berikut infoSulsel menyajikan bacaan doa tahiyat akhir lengkap sampai salam. Yuk, disimak!
Masih dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, berikut bacaan tahiyat akhir lengkap sampai salam Arab, Latin, dan artinya:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ . اَشْهَدُ اَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ . اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
At-tahiyyaatul-mubaarakaatush-shalawaatuth-thayyibaatu lillaah. As-salaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa bara-kaatuh, as-salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiin. Asyhadu al laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad.
Wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa shallaita ‘alaa sayyidinaa Ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa Ibraahiim. Wa baarik ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa sayyidinaa Ibraa-hiim wa ‘alaa aali sayyidinaa Ibraahiim fil-‘aalamiina innaka ha-miidum majiid.
“Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu kepunyaan Allah. Keselamatan atas engkau wahai Nabi Muham-mad, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya. Keselamatan dicurahkan pula untuk kami dan atas seluruh hamba Allah yang saleh-saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, Limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Ya Allah, Limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Bahwasanya Engkau, Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat Mulia di seluruh alam.”
Setelah membaca tahiyat akhir, umat muslim disunnahkan untuk membaca doa sebagai bentuk permohonan perlindungan kepada Allah. Berikut bacaan doanya:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Arab Latin: Allaahumma innii aʻuudzu bika min ‘adzaabil-qabri wa min ‘adzaabin-naari wa min fitnatil-mahyaa wal-mamaat wa min fitnatil-masiihid-dajjaal.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah hidup dan mati, serta dari fitnah Al-Masih Dajjal.”
Kemudian, dilanjutkan membaca doa berikut ini:
اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلى دِينِكَ وَطَاعَتِكَ
Arab Latin: Allaahumma tsabbit qalbii ‘alaa diinika wa thaa’atik.
Artinya: “Ya Allah, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu dan taat kepada-Mu.”
Setelah membaca doa tahiyat akhir dan doa setelahnya, dilanjutkan dengan salam yaitu gerakan kepala menengok ke kanan kemudian ke kiri dengan membaca:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ.
Latin: As-salaamu ‘alaikum wa rahmatullaah.
Artinya: “Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”
Melansir buku Pembinaan Ibadah Sholat Untuk Anak TK&TPA dan Masyarakat oleh Endang Switri, Apriyanti, dan Sri Safrina, posisi duduk yang digunakan saat duduk tahiyat akhir adalah duduk tawarruk.
Posisi ini dilakukan dengan cara menjulurkan telapak kaki kiri ke bawah betis kaki kanan, sementara telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari menghadap ke kiblat. Punggung kaki kiri tidak menjadi tumpuan, melainkan pangkal paha atau pantat yang langsung bertumpu pada lantai.
Hal ini didasarkan pada penjelasan sahabat Abu Humayd al-Sa’idi RA yang berkata kepada para sahabat,
“Saya lebih hafal dari kalian tentang shalat Rasulullah SAW. … dan apabila duduk pada rakaat kedua, beliau duduk di atas kaki kirinya dan menengakkan (telapak kaki) kanannya, dan apabila duduk pada rakaat yang terakhir, beliau memajukkan kaki kirinya dan duduk bertumpu pada pantatnya.” (HR Al-Bukhari, Abu Daud, dll).
Untuk posisi tangan saat tahiyat akhir yaitu jari-jari tangan kiri diletakkan lurus di atas lutut kiri. Sementara itu, tangan kanan dalam keadaan mengepal, kecuali jari telunjuk yang diangkat saat membaca doa tahiyat akhir.
Terkait gerakan jari telunjuk saat tahiyat, terdapat dua penjelasan. Hadits dari Wa’il bin Hujr menyebutkan bahwa Nabi SAW menggerak-gerakkan telunjuknya.
“Kemudian beliau mengangkat telunjuknya lalu aku melihat beliau menggerak-gerakkannya untuk berdoa dengannya.” (HR AI-Nasa’l, Ahmad, dari Wa’il bin Hujr RA).
Namun, terdapat pula hadits lain yang dianggap lebih kuat dari Abdullah bin al-Zubayr RA yang menyebutkan bahwa Nabi SAW tidak menggerak-gerakkan telunjuknya.
“Beliau menunjuk dengan telunjuknya bila berdoa, dan tidak menggerak-gerakkannya” (HR Al-Nasa’l, Abu Dawud, dari ‘Abdullah bin al-Zubayr).
Demikianlah informasi mengenai doa tahiyat akhir lengkap sampai salam. Semoga bermanfaat ya!