Dosen UNM Ditemukan Tewas Tergantung di Makassar, Korban Diduga Depresi

Posted on

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Polisi mengungkap temuan awal dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) inisial HY ditemukan tewas tergantung di depan Poltekkes Kemenkes, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban diduga nekat gantung diri karena depresi.

“Murni gantung diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan,” kata Kapolsek Rappocini Kompol Ismail kepada infoSulsel, Sabtu (12/7/2025).

Ismail mengatakan jenazah korban juga telah diserahkan kepada pihak keluarga. Dia menyebut keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.

“Sudah ada keterangan orang tuanya itu tidak mau diautopsi,” bebernya.

Korban selama ini juga diketahui tinggal sendiri di Makassar. Polisi pun menduga dosen UNM itu mengalami depresi sehingga nekat bunuh diri.

“Dia ngekos. Tinggal sendiri. Dia depresi kayaknya,” ucap Ismail.

Di sisi lain, Ismail mengungkapkan jika pihaknya menemukan sepeda motor di sekitar lokasi. Motor tersebut diduga milik korban karena tidak ada warga yang mengakui memilikinya.

“Sedang dalam pengembangan itu masalah kendaraannya. Warga sekitar tidak ada yang bilang bahwa itu motor saya,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, korban ditemukan tewas tergantung di area depan Poltekes Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar, sekitar pukul 09.00 Wita. Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hitam dan celana panjang warna cokelat.

Penemuan jenazah pertama kali dilaporkan oleh seorang warga yang melintas. Saksi kemudian bergegas memberi tahu petugas keamanan kampus.

“Dia baju kuning, warga yang temukan masuk ke dalam Poltekes ke sekuriti bilang pak ada kejadian,” ujar sekuriti Poltekkes Tidung, Jalamuddin kepada infoSulsel di lokasi.

Menerima laporan tersebut, Jamaluddin bergegas mengecek lokasi kejadian. Dia pun langsung melaporkan penemuan mayat tersebut kepada Babinsa setempat.

“Saya ke sana mi ambil foto, baru telepon Babinsa. Sekitar Jam 9, setengah 8 lah (ditemukan),” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *