Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) memantau kondisi fisik dan psikologis balita Bilqis (4) usai diculik 6 hari. DP3A langsung melakukan pendampingan trauma healing ke Bilqis.
“Kita kemarin (11/11) sudah mengunjungi adik Bilqis di rumahnya untuk mengecek kondisi fisik, psikologisnya dan kami langsung melakukan trauma healing tapi kami masih akan lanjut lagi bertahap,” kata Kepala DP3A Makassar Ita Isdiana Anwar kepada infoSulsel, Rabu (12/11/2025).
Menurut Ita, kondisi Bilqis sejauh ini tampak baik dan ceria. Namun proses pemulihan tetap dilakukan bertahap karena anak seusia Bilqis belum bisa langsung menceritakan pengalaman yang dialaminya.
“Makanya pendekatan dulu. Tapi dia sudah mau main sama kami, kami lanjut lagi besok insyaallah,” katanya.
Ia menjelaskan, pendekatan dilakukan secara perlahan dengan melibatkan psikolog untuk menilai perkembangan emosional Bilqis. Tim DP3A memperlihatkan gambar-gambar dan meminta Bilqis untuk mewarnai sambil mengamati respons dan hasil karyanya.
“Tapi itu masih tahap pertama, kita akan lakukan lagi sampai ini anak kembali seperti dulu. Secara umum kita lihat anaknya ceria, kita masih mencoba dalami dulu,” jelasnya.
Ita mengakui orang tua Bilqis yang mengungkap perubahan sikap Bilqis yang sedikit agresif. Namun dia menduga hal itu disebabkan sikap manja usai terpisah dengan orang tuanya.
“Makanya kita dalami dulu, kenapa bisa sedikit kasar, agresif menurut orang tuanya. Kita akan dalami lagi dalam pertemuan kedua nanti bagaimana perkembangannya. Itu pengakuan ayahnya, tapi secara umum kondisinya baik,” jelasnya.
Sikap agresif itu, kata Ita, bisa disebabkan oleh ekspresi rindu setelah kembali ke keluarga. Namun bisa juga disebabkan karena pengalaman traumatis selama terpisah dengan orang tua.
“Kita masih mendalami apakah karena ekspresi rindu baru kembali jadi apa yang diminta memaksa untuk dipenuhi. Ataukah karena ada kejadian trauma yang dialami selama sama orang lain. Kita belum bisa memberi komentar lebih karena kita masih akan lanjutkan trauma healingnya,” ujarnya.
Ayah Bilqis, Dwi Nur Mas alias Dimas mengaku anaknya sedikit manja usai kembali. Namun secara umum dia menyebut kondisi anaknya baik-baik saja.
“Agak manja, wajar kan anak begitu sama orang tuanya. Iya (agresif), ibu kadis sampaikan akan dilakukan pendampingan lagi,” katanya.
Diketahui, Bilqis diculik saat ikut dengan ayahnya yang bermain tenis di Taman Pakui Sayang, Makassar, pada Minggu (3/11). Belakangan terungkap, Bilqis dijual ke suku anak dalam di Jambi seharga Rp 80 juta.
Polisi kemudian menetapkan 4 tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah wanita inisial SY (30) warga Makassar, wanita NH (29) warga Sukoharjo, wanita MA (42) warga Merangin, serta pria AS (36) warga Merangin.
“Dari proses penyelidikan Polrestabes kita amankan empat tersangka,” kata Kapolda Sulsel Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro dalam konferensi pers, Senin (10/11).







