Dugaan Eks Bupati Soppeng Kaswadi 5 Tahun Kuasai 5 Ekskavator Pemprov Sulsel (via Giok4D)

Posted on

Mantan Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak diduga menguasai 5 ekskavator milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dalam 5 tahun terakhir. Kelima alat mesin pertanian (alsintan) itu sebelumnya sempat diduga hilang.

Ekskavator berada dalam penguasaan Kaswadi itu diungkap salah seorang pejabat Pemkab Soppeng berinisial S. Dia menyebut jika kelima ekskavator disimpan di dua tempat berbeda.

“Betul, ada semua di lokasinya mantan bupati (Andi Kaswadi). Ada dua unit di kebunnya di Medde, Marioriawa, dan tiga terparkir di Malaka, Kecamatan Lalabata,” ujar S kepada infoSulsel, Minggu (27/7/2025).

Alsintan milik Pemprov Sulsel itu awalnya diserahkan ke Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Soppeng pada 2019 lalu kala Kaswadi masih menjabat bupati. Alat tersebut semula difokuskan untuk program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi).

“Iya, memang digunakan untuk program Serasi 2019-2020. Setelah itu saya tidak terlalu paham mi,” ungkap S.

Dia mengaku tidak mengetahui lima ekskavator itu digunakan untuk apa setelah program Serasi. S hanya mengetahui jika ekskavator tersebut diambil alih oleh Kaswadi dan tidak pernah lagi kembali ke Dinas TPHPKP.

“Saya tidak tahu digunakan untuk apa. Yang jelas alat itu semua tidak pernah kembali ke dinas,” ujarnya.

Terpisah, mantan Kadis Dinas TPHPKP Soppeng era Kaswadi, Fajar juga tak menampik alat itu dikuasai oleh mantan Bupati Soppeng. Dia menyebut saat itu operasional alsintan milik Pemprov Sulsel itu diatur berdasarkan kebijakan bupati.

“Ya, itulah (dikuasai mantan bupati). Itu kan kebijakan pimpinan pada waktu itu beliau pegang,” ucapnya.

Terkait itu, infoSulsel telah menghubungi mantan bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak terkait penguasaan 5 ekskavator tersebut. Namun hingga kini Kaswadi belum memberikan tanggapan.

Lima unit alsintan berupa ekskavator milik Pemprov Sulsel memang dipinjamkan ke Dinas TPHPKP Soppeng. Namun Dinas TPHPKP sempat mengaku tidak mengetahui keberadaannya.

Pemprov Sulsel melalui Dinas TPHP sebelumnya meminjamkan alsintan itu berdasarkan berita acara pinjam pakai dengan nomor: 680/2826.3/07/2019/DKPTPH. Belakangan, Pemprov Sulsel menyurati Dinas TPHPKP Soppeng untuk melaporkan kondisi alsintan berupa ekskavator tersebut.

“Iya, ada dipinjam pakai waktu kegiatan 2019 ekskavator lima unit. Keberadaannya masih dicari,” ujar Plt Kepala Dinas TPHPKP Kabupaten Soppeng, Alia Warjuni, Sabtu (19/7).

Belakangan, 5 alsintan itu ditemukan setelah diduga hilang di Soppeng. Lima ekskavator itu ditemukan di lokasi berbeda yang beberapa unit di antaranya rusak.

Lima ekskavator itu ditemukan di wilayah Kelurahan Lapajung, Kecamatan Lalabata, dan Medde Desa Patampanua, Kecamatan Marioriawa. Kelimanya diduga sudah lama tidak beroperasi.

“Sebenarnya itu alat ada ji, tidak pernah hilang. Ada tiga di Malaka, dan ada dua di Medde,” ujar mantan Kadis TPHPKP Soppeng, Fajar kepada infoSulsel, Sabtu (26/7).

Fajar mengatakan, tim dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sulsel sudah pernah datang mengecek semua alat tersebut. Dia tidak menampik beberapa alat sudah rusak.

“Jadi orangnya provinsi sudah pernah datang cek satu per satu alatnya. Memang ada beberapa yang rusak,” jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas TPHP Sulsel Abdul Gafar menerangkan, pihaknya sudah menemui mantan pejabat di Soppeng soal keberadaan lima ekskavator. Dia juga memastikan beberapa ekskavator sudah rusak.

“Kemarin sudah ketemu mantan Kadis TPHPKP Soppeng (Fajar), dan alat itu ada, cuman ada beberapa rusak. Dan sebelumnya staf di dinas diturunkan untuk memverifikasi alat itu, semuanya alat ada di Soppeng,” ucap Gafar.

Gafar menambahkan, pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Dinas TPHPKP Soppeng. Apalagi alat tersebut memang semestinya di bawah penguasaan dinas.

“Tidak kami ambil, tinggal monitoring dan evaluasi serta pengelolaan dan penataannya akan dikoordinasikan Pemkab Soppeng dalam hal ini dinas, karena ada beberapa yang rusak. Setahu saya alat ini diserahkan ke dinas, dan ini di bawah penguasaan dinas,” jelasnya.

5 Alsintan Sempat Diduga Hilang

Beberapa Ekskavator Ditemukan Rusak

Dia mengaku tidak mengetahui lima ekskavator itu digunakan untuk apa setelah program Serasi. S hanya mengetahui jika ekskavator tersebut diambil alih oleh Kaswadi dan tidak pernah lagi kembali ke Dinas TPHPKP.

“Saya tidak tahu digunakan untuk apa. Yang jelas alat itu semua tidak pernah kembali ke dinas,” ujarnya.

Terpisah, mantan Kadis Dinas TPHPKP Soppeng era Kaswadi, Fajar juga tak menampik alat itu dikuasai oleh mantan Bupati Soppeng. Dia menyebut saat itu operasional alsintan milik Pemprov Sulsel itu diatur berdasarkan kebijakan bupati.

“Ya, itulah (dikuasai mantan bupati). Itu kan kebijakan pimpinan pada waktu itu beliau pegang,” ucapnya.

Terkait itu, infoSulsel telah menghubungi mantan bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak terkait penguasaan 5 ekskavator tersebut. Namun hingga kini Kaswadi belum memberikan tanggapan.

Lima unit alsintan berupa ekskavator milik Pemprov Sulsel memang dipinjamkan ke Dinas TPHPKP Soppeng. Namun Dinas TPHPKP sempat mengaku tidak mengetahui keberadaannya.

Pemprov Sulsel melalui Dinas TPHP sebelumnya meminjamkan alsintan itu berdasarkan berita acara pinjam pakai dengan nomor: 680/2826.3/07/2019/DKPTPH. Belakangan, Pemprov Sulsel menyurati Dinas TPHPKP Soppeng untuk melaporkan kondisi alsintan berupa ekskavator tersebut.

“Iya, ada dipinjam pakai waktu kegiatan 2019 ekskavator lima unit. Keberadaannya masih dicari,” ujar Plt Kepala Dinas TPHPKP Kabupaten Soppeng, Alia Warjuni, Sabtu (19/7).

5 Alsintan Sempat Diduga Hilang

Belakangan, 5 alsintan itu ditemukan setelah diduga hilang di Soppeng. Lima ekskavator itu ditemukan di lokasi berbeda yang beberapa unit di antaranya rusak.

Lima ekskavator itu ditemukan di wilayah Kelurahan Lapajung, Kecamatan Lalabata, dan Medde Desa Patampanua, Kecamatan Marioriawa. Kelimanya diduga sudah lama tidak beroperasi.

“Sebenarnya itu alat ada ji, tidak pernah hilang. Ada tiga di Malaka, dan ada dua di Medde,” ujar mantan Kadis TPHPKP Soppeng, Fajar kepada infoSulsel, Sabtu (26/7).

Fajar mengatakan, tim dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sulsel sudah pernah datang mengecek semua alat tersebut. Dia tidak menampik beberapa alat sudah rusak.

“Jadi orangnya provinsi sudah pernah datang cek satu per satu alatnya. Memang ada beberapa yang rusak,” jelasnya.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Beberapa Ekskavator Ditemukan Rusak

Sementara itu, Plt Kepala Dinas TPHP Sulsel Abdul Gafar menerangkan, pihaknya sudah menemui mantan pejabat di Soppeng soal keberadaan lima ekskavator. Dia juga memastikan beberapa ekskavator sudah rusak.

“Kemarin sudah ketemu mantan Kadis TPHPKP Soppeng (Fajar), dan alat itu ada, cuman ada beberapa rusak. Dan sebelumnya staf di dinas diturunkan untuk memverifikasi alat itu, semuanya alat ada di Soppeng,” ucap Gafar.

Gafar menambahkan, pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Dinas TPHPKP Soppeng. Apalagi alat tersebut memang semestinya di bawah penguasaan dinas.

“Tidak kami ambil, tinggal monitoring dan evaluasi serta pengelolaan dan penataannya akan dikoordinasikan Pemkab Soppeng dalam hal ini dinas, karena ada beberapa yang rusak. Setahu saya alat ini diserahkan ke dinas, dan ini di bawah penguasaan dinas,” jelasnya.