Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6 bersama jajaran Polres Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), melakukan penanaman jagung secara serentak. Kegiatan itu merupakan bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.
“Jadi kegiatan penanaman jagung hari ini merupakan turunan dari perintah Presiden mengenai swasembada pangan. Dan perintah langsung dari Kapolri agar kami bekerja sama dengan teman-teman pesantren,” kata Kapolres Konawe Selatan AKBP Febry Sam kepada infocom, Rabu (6/8/2025).
Penanaman jagung ini juga merupakan rentetan peringatan 1 abad atau 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor. Penanaman seluas 3,5 hektare ini berlangsung di lahan pondok di Desa Pudahoa, Kecamatan Mowila, Konsel, Rabu (6/8) siang.
“Untuk hari ini yang kami tanam bersama teman-teman dari Gontor 6 ini seluas 3,5 hektar, kita berharap agar panen bisa maksimal,” ujarnya.
Febry menuturkan kegiatan ini menjadi bagian dari program strategis nasional Polri yang menempatkan ketahanan pangan sebagai salah satu fokus utama. Penanaman jagung dilakukan serentak di berbagai daerah, dengan menggandeng institusi pendidikan, termasuk pondok pesantren.
“Fokus Polri adalah menggerakkan sektor penanaman jagung. Kami percaya pondok pesantren punya peran besar dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Febry mengungkapkan lahan yang digunakan adalah milik pondok dan pengelolaan sepenuhnya akan ditangani pihak pesantren. Polres Konawe Selatan dan pemerintah daerah akan bertindak sebagai pendamping dan penyedia dukungan teknis.
“Untuk pengelolaannya kita serahkan kepada teman-teman di pondok pesantren Gontor. Kami dari Polres dan pemerintah setempat akan support penuh agar program ini berjalan lancar,” katanya lagi.
Sementara, Pengasuh PMDG Gontor 6 Ustadz Arifuddin mengapresiasi langkah kolaboratif ini. Ia menyebut kerja sama ini sangat penting, terlebih di tengah meningkatnya kebutuhan pangan nasional.
“Kami berterima kasih kepada Polres Konawe Selatan dan jajaran yang telah memilih Gontor untuk dijadikan lokasi penanaman jagung. Ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap pesantren dan ketahanan pangan,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kontinuitas kerja sama semacam ini. Menurutnya, pondok pesantren tidak hanya berperan dalam pendidikan agama, tetapi juga sebagai basis pembangunan sosial dan ekonomi yang perlu diperjuangkan.
“Pondok ini perlu dibela, dibantu, dan diperjuangkan. Apalagi Gontor saat ini sudah memasuki usia 100 tahun. Insya Allah, para santri kami akan jadi penerus perjuangan demi kemakmuran Indonesia ke depan,” pungkasnya.
