Mantan Wakil Rektor (Warek) II Universitas Negeri Makassar (UNM) Ichsan Ali membantah tudingan Rektor UNM yang menyebut pencopotannya karena persoalan ‘matahari kembar’. Ichsan menganggap pernyataan itu cuma dalih Karta Jayadi yang tidak bisa memimpin sebagai rektor.
“(Tudingan matahari kembar) itu melemahkan dia sebenarnya, kalau orang lain bilang di UNM ada matahari kembar berarti saya yang jelek, kalau dia sendiri yang bilang ada matahari kembar yah urusannya, berarti dia tidak bisa me-manage,” kata Ichsan kepada infoSulsel, Kamis (22/5/2025).
Ichsan menegaskan tudingan matahari kembar yang dinilainya sebagai melampaui kewenangan rektor, tidak berdasar. Dia berdalih sudah menjalankan tugas sebagai salah satu pimpinan kampus yang membantu tugas rektor.
“Tidak ada ji, matahari kembar mungkin maksudnya saya juga berkuasa, dia merasa. Iya (tidak benar), kenyataannya kan tidak mungkin ada matahari kembar. Kenyataannya tidak mungkin begitu, dia mungkin merasa karena takut,” katanya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Dia juga menepis tudingan tidak bisa diajak kerja sama. Ichsan lantas mempertanyakan kenapa dirinya sejak awal diangkat sejak menjadi WR II UNM jika baru sekarang dipermasalahkan.
“Kenapa dulu bisa bekerja sama untuk niat baik? Apakah sekarang tidak bisa bekerja sama hal baik untuk UNM. Jadi kerja sama apa dulu? Yang jelas faktanya dulu karena niatnya baik saya ikut. Saya tidak mau kalau niatnya merusak,” kata Ichsan.
Diketahui, posisi Ichsan pun digantikan oleh Wakil Dekan II Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNM Prof Hartati. Karta Jayadi resmi melantik Hartati sebagai WR II UNM yang baru di Ballroom Teater, Menara Pinisi UNM, Senin (19/5).
Sebelumnya, Karta Jayadi menilai pencopotan Ichsan dari WR II UNM merupakan hak prerogatif rektor. Dia lantas menyinggung tidak boleh ada matahari kembar dalam kepemimpinan di perguruan tinggi negeri.
“Tidak boleh matahari kembar. Bingung bumi mana yang akan diterangi,” kata Karta kepada infoSulsel, Senin (19/5).
Karta tidak menjelaskan lebih jauh maksud dari pernyataan tersebut. Dia menegaskan pemberhentian Ichsan Ali dari jabatannya tidak dilakukan secara tiba-tiba.
“(Ichsan Ali) Tidak bisa bekerja sama. Pokoknya itu saja tidak bisa lagi bekerja sama,” imbuh Karta.