Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) mengalami kebakaran hebat. Saat kebakaran, terdapat puluhan orang berada di dalam gedung.
Kebakaran tepatnya terjadi di Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran pada Selasa (9/12) sekitar pukul 12.43 WIB. Sebanyak 101 petugas pemadam kebakaran (damkar) dan 28 unit mobil damkar dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Proses penyelamatan berlangsung dramatis. Beberapa di antara korban yang berada di dalam gedung berhasil dievakuasi dengan selamat, namun tidak sedikit pula yang meninggal dunia.
Dirangkum dari infoNews, Rabu (10/12/2025), berikut fakta-fakta kebakaran Gedung Terra Drone:
Seorang saksi bernama Wandi (51) menceritakan info-info kebakaran itu terjadi. Dia merupakan tukang parkir di sekitar lokasi kebakaran.
“Mulanya katanya dari ini, dia mengecas baterai, meledak. Nyala, gede apinya. Asapnya tebal langsung,” kata Wandi di lokasi.
Wandi melihat api hanya berada di lantai bawah, tetapi asapnya hingga ke lantai atas. Dia lalu melihat para karyawan gedung menyelamatkan diri di lantai atas.
“Apinya lantai bawah doang. Terus nggak ada api, dia nggak keluar, asapnya ke atas. Jadi karyawannya pada lari ke atas semua menyelamatkan diri,” ujarnya.
Saat api mulai berkobar, para korban berlari ke lantai atas dan berkumpul di sana. Wandi lalu melihat ada orang meminta pertolongan dengan melambaikan tangan.
“Ada saya lihat, dia melambaikan tangan gitu dia,” kata Wandi.
“Pertama lari ke atas dulu. Sudah pada ngumpul di atas, mereka pada melambaikan tangan minta tolong. Wah, berarti ada orang, masih ada orang di atas,” sambungnya.
Wandi juga melihat ada yang berusaha menyelamatkan diri dengan keluar dari gedung yang terbakar. Dia mengatakan ada yang menyelamatkan diri lewat ruko di sebelah gedung yang terbakar.
“Dari lantai ruko sebelah. Ruko sebelah yang biru itu yang ada jendela terbuka itu pakai tali. Ada yang pakai tali, ada yang pakai tangga, ada yang lompat,” ujarnya.
Kapolres Metro Jakpus Kombes Susatyo Purnomo Condro membeberkan kebakaran bermula dari lantai 1. Dia menduga kebakaran terjadi akibat baterai yang berada di lantai 1 yang terbakar.
“Ada baterai di lantai 1, itu yang terbakar,” ujar Susatyo di lokasi.
Dia menceritakan awalnya kebakaran sempat berusaha dipadamkan oleh karyawan. Namun bukannya mengecil, api malah makin besar hingga asapnya menyebar ke lantai 6.
“Kemudian sempat dipadamkan oleh karyawan, ternyata baterai terbakar ini menyebar karena di lantai 1 ini adalah salah satu tempat gudangnya,” kata Susatyo.
Susatyo menuturkan kebakaran terjadi saat para karyawan sedang dalam jam istirahat. Dia mengatakan ada karyawan yang beristirahat di dalam gedung dan ada pula di luar gedung.
“Kemudian karyawan yang pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada ke luar, sebagian lagi itu semua sedang istirahat di lantai 2, 3, sampai lantai 6. Pada saat terbakar, api membesar, kemudian asap naik ke lantai 6,” ujarnya.
Gedung dalam keadaan dipenuhi asap pekat. Petugas damkar sampai harus menggunakan alat khusus untuk membantu menambah oksigen.
“Jalan untuk ke lantai 6 itu, karena sudah asap pekat, saat ini masih menggunakan alat khusus dari damkar untuk bisa oksigen bisa ditambah, sehingga petugas bisa ke atas,” ujar Susatyo.
Petugas damkar juga sampai harus memecahkan kaca gedung menggunakan bronto skylift untuk mengevakuasi korban. Susatyo mengatakan petugas damkar berupaya menyelamatkan korban dari lantai atas.
“(Kaca dipecahkan) karena asap di lantai 6 cukup pekat, dan kemungkinan akan mengusahakan apakah bisa korban dievakuasi melalui lantai 6,” ujar Susatyo.
Susatyo mengatakan polisi akan melakukan pendalaman terkait dugaan kelalaian yang menyebabkan gedung Terra Drone terbakar. Polisi juga akan mendalami izin operasional dari gedung tersebut.
“Tentunya dari penyebab tersebut kita akan kaji lagi, apakah penyebab tersebut juga dihubungkan dengan kelalaian atau ada pihak-pihak lain yang bertanggung jawab. Termasuk izin-izin dan sebagainya tentu akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Susatyo.
Susatyo menyebut pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Olah TKP melibatkan tim laboratorium forensik (Labfor) dari Mabes Polri.
“Pada saat ini pula, tim Labfor (Laboratorium Forensik) Polri sudah hadir dan sudah melaksanakan olah TKP untuk menemukan sebab-sebab terjadinya kebakaran,” ujarnya.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Bayu Megantara mengungkap korban tewas dalam kebakaran gedung Terra Drone sebanyak 22 orang. Semua korban merupakan karyawan dari Terra Drone.
“Betul seluruhnya adalah karyawan Terra Drone,” kata Bayu di lokasi.
Bayu menjelaskan 22 korban meninggal dunia terdiri dari 15 perempuan dan 7 orang laki-laki yang di antaranya seorang wanita hamil. Adapun orang selamat dari kebakaran ini berjumlah 19 orang.
“Udah 22 orang yang meninggal dunia, 15 wanita, 7 orang laki-laki,” imbuhnya.
Bayu mengatakan korban paling banyak ditemukan di lantai 3 dan 4. Meski bukan titik kebakaran, namun lantai tersebut penuh dengan asap.
“(Korban paling banyak ditemukan di) lantai 3 dan 4,” kata Bayu.
Dia mengungkap alasan banyak korban di lantai atas meski bukan titik api. Bayu mengatakan korban banyak ditemukan di dua lantai tersebut akibat sesak napas.
“Betul (bukan area yang terbakar),” kata Bayu.
1. Asap Terlihat dari Lantai Bawah
2. Korban Meminta Tolong
3. Api Diduga dari Gudang Baterai
4. Kebakaran Saat Jam Istirahat
5. Kaca Dipecah untuk Evakuasi
6. Polisi Duga Ada Kelalaian
7. 19 Selamat dan 22 Orang Tewas
8. Korban Banyak di Lantai 3-4
Saat api mulai berkobar, para korban berlari ke lantai atas dan berkumpul di sana. Wandi lalu melihat ada orang meminta pertolongan dengan melambaikan tangan.
“Ada saya lihat, dia melambaikan tangan gitu dia,” kata Wandi.
“Pertama lari ke atas dulu. Sudah pada ngumpul di atas, mereka pada melambaikan tangan minta tolong. Wah, berarti ada orang, masih ada orang di atas,” sambungnya.
Wandi juga melihat ada yang berusaha menyelamatkan diri dengan keluar dari gedung yang terbakar. Dia mengatakan ada yang menyelamatkan diri lewat ruko di sebelah gedung yang terbakar.
“Dari lantai ruko sebelah. Ruko sebelah yang biru itu yang ada jendela terbuka itu pakai tali. Ada yang pakai tali, ada yang pakai tangga, ada yang lompat,” ujarnya.
2. Korban Meminta Tolong
Kapolres Metro Jakpus Kombes Susatyo Purnomo Condro membeberkan kebakaran bermula dari lantai 1. Dia menduga kebakaran terjadi akibat baterai yang berada di lantai 1 yang terbakar.
“Ada baterai di lantai 1, itu yang terbakar,” ujar Susatyo di lokasi.
Dia menceritakan awalnya kebakaran sempat berusaha dipadamkan oleh karyawan. Namun bukannya mengecil, api malah makin besar hingga asapnya menyebar ke lantai 6.
“Kemudian sempat dipadamkan oleh karyawan, ternyata baterai terbakar ini menyebar karena di lantai 1 ini adalah salah satu tempat gudangnya,” kata Susatyo.
3. Api Diduga dari Gudang Baterai
Susatyo menuturkan kebakaran terjadi saat para karyawan sedang dalam jam istirahat. Dia mengatakan ada karyawan yang beristirahat di dalam gedung dan ada pula di luar gedung.
“Kemudian karyawan yang pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada ke luar, sebagian lagi itu semua sedang istirahat di lantai 2, 3, sampai lantai 6. Pada saat terbakar, api membesar, kemudian asap naik ke lantai 6,” ujarnya.
Gedung dalam keadaan dipenuhi asap pekat. Petugas damkar sampai harus menggunakan alat khusus untuk membantu menambah oksigen.
“Jalan untuk ke lantai 6 itu, karena sudah asap pekat, saat ini masih menggunakan alat khusus dari damkar untuk bisa oksigen bisa ditambah, sehingga petugas bisa ke atas,” ujar Susatyo.
Petugas damkar juga sampai harus memecahkan kaca gedung menggunakan bronto skylift untuk mengevakuasi korban. Susatyo mengatakan petugas damkar berupaya menyelamatkan korban dari lantai atas.
“(Kaca dipecahkan) karena asap di lantai 6 cukup pekat, dan kemungkinan akan mengusahakan apakah bisa korban dievakuasi melalui lantai 6,” ujar Susatyo.
4. Kebakaran Saat Jam Istirahat
5. Kaca Dipecah untuk Evakuasi
Susatyo mengatakan polisi akan melakukan pendalaman terkait dugaan kelalaian yang menyebabkan gedung Terra Drone terbakar. Polisi juga akan mendalami izin operasional dari gedung tersebut.
“Tentunya dari penyebab tersebut kita akan kaji lagi, apakah penyebab tersebut juga dihubungkan dengan kelalaian atau ada pihak-pihak lain yang bertanggung jawab. Termasuk izin-izin dan sebagainya tentu akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Susatyo.
Susatyo menyebut pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Olah TKP melibatkan tim laboratorium forensik (Labfor) dari Mabes Polri.
“Pada saat ini pula, tim Labfor (Laboratorium Forensik) Polri sudah hadir dan sudah melaksanakan olah TKP untuk menemukan sebab-sebab terjadinya kebakaran,” ujarnya.
6. Polisi Duga Ada Kelalaian
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Bayu Megantara mengungkap korban tewas dalam kebakaran gedung Terra Drone sebanyak 22 orang. Semua korban merupakan karyawan dari Terra Drone.
“Betul seluruhnya adalah karyawan Terra Drone,” kata Bayu di lokasi.
Bayu menjelaskan 22 korban meninggal dunia terdiri dari 15 perempuan dan 7 orang laki-laki yang di antaranya seorang wanita hamil. Adapun orang selamat dari kebakaran ini berjumlah 19 orang.
“Udah 22 orang yang meninggal dunia, 15 wanita, 7 orang laki-laki,” imbuhnya.
7. 19 Selamat dan 22 Orang Tewas
Bayu mengatakan korban paling banyak ditemukan di lantai 3 dan 4. Meski bukan titik kebakaran, namun lantai tersebut penuh dengan asap.
“(Korban paling banyak ditemukan di) lantai 3 dan 4,” kata Bayu.
Dia mengungkap alasan banyak korban di lantai atas meski bukan titik api. Bayu mengatakan korban banyak ditemukan di dua lantai tersebut akibat sesak napas.
“Betul (bukan area yang terbakar),” kata Bayu.







