Bupati Takalar Muhammad Firdaus menyerahkan draft awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Firdaus pun menyampaikan komitmennya membangun daerah menjadi lebih sejahtera.
“RPJMD ini disusun secara transparan, responsif, efisien, akuntabel dan berkelanjutan,” kata Firdaus dalam rapat paripurna di DPRD Takalar, Senin (23/6/2025).
Firdaus dalam rapat paripurna juga memaparkan gambaran umum pertanggungjawaban APBD Tahun Anggaran 2024. Ia menekankan bahwa arah kebijakan pendapatan daerah tetap fokus pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa membebani masyarakat.
“Indikator keberhasilannya adalah peningkatan pendapatan dari pajak dan retribusi, tanpa menimbulkan ekonomi biaya tinggi,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa laporan realisasi anggaran per 31 Desember 2024 menunjukkan pendapatan daerah mencapai Rp 1,180 triliun lebih. Jumlah ini meningkat Rp 21,6 miliar dibanding tahun sebelumnya.
“Pendapatan asli daerah mencapai Rp 145,8 miliar atau 65,25 persen dari target yang ditetapkan,” jelasnya.
Sementara itu, realisasi dana perimbangan mencapai 101,21 persen, dan transfer dari pemerintah pusat dan provinsi masing-masing mencapai 100 persen dan 106 persen. Total belanja dan transfer daerah sebesar Rp 1,175 triliun, mengalami sedikit penurunan dibanding 2023.
“Pengelolaan belanja daerah harus berbasis anggaran kinerja, berorientasi pada efisiensi, efektivitas, dan pelayanan publik,” katanya.
Dalam penyusunan RPJMD 2025-2029, Bupati menjelaskan pendekatan yang digunakan mencakup teknokratik, partisipatif, top-down, bottom-up, hingga spasial dan integratif.
“Kami ingin perencanaan ini menyentuh seluruh lapisan, berpihak pada kepentingan masyarakat luas,” tutupnya.
