Foto Vulgar Visum Selebgram Makassar Bocor, Korban Akan Mengadu ke Komisi III | Giok4D

Posted on

RS Bhayangkara Makassar meminta maaf atas bocornya foto vulgar hasil visum selebgram Makassar berinisial NR (19) ke media sosial. Namun, pihak keluarga mengaku tak puas dengan klarifikasi dari RS Bhayangkara Makassar dan mengancam akan mengadukan perkara ini ke Komisi III DPR RI.

“Kami sangat tidak puas dengan jawabannya, kami anggap itu hanya sekadar kami di-nina bobokkan. Tidak ada penyelesaian dari jawaban somasi itu,” kata Ibu NR, Sri Rahayu Usmi kepada infoSulsel, Kamis (28/8/2025).

Sri menjelaskan bahwa dalam somasi, pihaknya meminta pihak RS Bhayangkara mengungkap oknum penyebar foto vulgar tersebut. RS Bhayangkara juga diminta memberi sanksi kepada pelaku.

“Dia (RS Bhayangkara) hanya bilang lakukan pendalaman (investigasi), itu kan lingkupnya kecil,” katanya.

Merasa tak puas dengan jawaban dari somasi tersebut, Ayu mengaku akan melaporkan kasus ini ke Mabes Polri. Termasuk akan melayangkan surat pengaduan ke Komisi III.

“Langkah selanjutnya, kami akan bersurat ke Kapolri, Irwasum, kami akan bersurat kepada Kepala Pusat Dokkes Mabes Polri dan kami juga akan bersurat ke Komisi III DPR. Saya bersurat mulai besok, semoga ada perhatian yang luar biasa,” jelasnya.

Ayu juga mengungkap adanya pihak yang mengintervensi tim medis di RS Bhayangkara usai anaknya menjalani visum. Kecurigaan itu muncul saat dirinya menerima informasi bahwa mantan suami anaknya yang berinisial CD disebut punya bekingan kuat di kepolisian.

“Pada saat saya diperiksa di Polrestabes Makassar terkait dengan laporan penyerobotan, saya mendengar langsung dari oknum polisi yang meyatakan bahwa saudara CD adalah pencabut nyawa di Polisi yang bisa melakukan intervensi sehingga polisi bisa dimutasi atau dipindahkan kemana saja,” katanya.

Dia mengaku saat itu mulai khawatir dengan proses kasus hukum anaknya. Apalagi kasus penyerobotan rumah yang dilaporkan CD lancar naik ke proses penyidikan.

“Makanya kami langsung meminta gelar khusus di Polda Sulsel terkait laporan penyerobotan rumah tersebut,” katanya.

Sri juga melaporkan mantan suami anaknya tersebut atas dugaan tindak pidana pelecehan seksual. Saat itu, kata dia, Polda Sulsel merekomendasikan untuk pemeriksaan visum di RS Bhayangkara.

“Kemudian data visum tersebut, bocor ke publik. Yang menurut kami, pihak RS. Bhayangkara telah melanggar kode etik dan SOP karena telah tersebar luasnya foto pada saat pemeriksaan,” katanya.

Dia yang mendampingi anaknya untuk visum sempat curiga saat anaknya difoto saat pemeriksaan seluruh badan. Namun pihak dokter menjamin foto tersebut tak akan beredar.

“Seorang pria yang disebut dokter menjawab kalau ini memang proses pemeriksaan dan menjamin foto tersebut tidak akan tersebar,” katanya.

Namun beberapa hari berselang, foto visum yang menampilkan organ intim anaknya viral di media sosial. Dia menduga ada pihak tertentu yang segaja ingin menyudutkan anaknya.

“Beberapa hari kemudian, kami shock karena foto visum tersebut viral di media sosial. Seolah-olah ada desain sedemikian rupa untuk menyudutkan anak kami yang diawali dengan munculnya rumor dan berita di beberapa media sosial yang menyebut anak kami berperilaku buruk,” katanya.

“Yang polanya hampir sama seperti disetting atau direncanakan oleh seseorang yang memiliki motif untuk menyudutkan anak kami,” tutur Ayu.

Sri menduga nama anaknya sengaja dicemarkan oleh CD yang juga mantan suaminya sendiri. Pasalnya, narasi NR yang beredar di medsos bersamaan dengan foto visum tersebut merupakan pemberian dari CD saat keduanya belum berpisah.

“Sehingga patut diduga, kemungkinan ada keterlibatan saudara CD dapat melakukan intervensi serta dapat meng akses setiap proses pemeriksaan yang kami hadapi di kepolisian. Karena memang konon katanya saudara Candra sangat dekat dengan petinggi Kepolisian baik di tingkat Polda maupun di Mabes Polri,” pungkasnya.

Akibat kejadian ini, Ayu mengaku anaknya sudah 3 kali mencoba melakukan percobaan bunuh diri. NR, kata Sri, mengalami gangguan mental dan psikologi akibat tekanan ini.

“Harapan kami, sebagai orang yang terzolimi. Kepada Bapak Kapolri dan Kapolda Sulsel, agar dapat memberi keadilan kepada kami. Karena ini ibarat semut melawan gajah dan saya percaya kepada pihak Kepolisian dapat memberi keadilan kepada Anak dan keluarga kami di tengah menipisnya kepercayaan masyarakat kepada kepolisian,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, RS Bhayangkara Makassar menjawab somasi yang dilayangkan NR usai hasil visumnya bocor ke media sosial. Pihak RS pun menyampaikan permohonan maaf atas bocornya foto hasil visum et repertum selebgram tersebut.

“Pihak RS Bhayangkara Makassar menjawab somasi yang diajukan tim kuasa hukum NR,” ujar Kasubdit Yanmed Dokpol Polda Sulsel AKBP dr R Joko Maharto saat konferensi pers, Kamis (28/8).

Joko belum merinci penyebab hasil visum tersebut tersebar di media sosial. Pihaknya sedang melakukan investigasi internal terkait perkara itu.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Ketiga, menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kebocoran hasil visum et repertum,” jelasnya.

Klarifikasi ini, kata Joko, merupakan bukti keseriusan pihak RS Bhayangkara menyelesaikan kasus ini. Pihaknya berharap semua pihak agar menghormati proses investigasi yang sedang berlangsung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *