Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gibran membantah adanya tudingan yang menyebut dirinya diasingkan setiap mendapat penugasan kunjungan ke Papua.
Hal itu disampaikan Gibran saat bersilaturahmi dengan tokoh adat dan masyarakat serta jajaran pemerintah daerah di Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11). Gibran mulanya menegaskan bahwa pembangunan saat ini tidak boleh terfokus di Pulau Jawa saja.
“Yang jelas komitmen kami, pembangunan tidak boleh lagi Jawa-sentris, harus Indonesia-sentris, dan tadi saya tekankan juga, Papua ini bukan tempat pengasingan atau pembuangan,” ungkap Gibran dikutip dari YouTube Wakil Presiden Indonesia, Rabu (5/11/2025).
Gibran lantas menyinggung informasi tidak benar terkait dirinya. Dia menepis adanya isu soal dirinya diasingkan di Papua.
“Bapak-ibu mungkin udah sering baca berita tentang saya, ‘oh, Gibran diasingkan di Papua’. Tidak, itu nggak benar. Papua itu bagian dari NKRI dan harus kita berikan perhatian khusus,” tegasnya.
Gibran melanjutkan, pembangunan di Papua akan dikawal dua lembaga yang sudah dibentuk. Dua lembaga itu adalah Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Orang-orang yang ada di sana itu adalah orang-orang terpilih, orang-orang yang mengerti problem di Papua dan saya yakin nanti ke depan akan ada terobosan baru, inovasi baru yang akan membawa manfaat yang baik untuk masyarakat Papua,” imbuhnya.
Di sisi lain, Gibran juga meminta pemerintah daerah memanfaatkan dengan baik dana otonomi khusus (otsus). Dia ingin anggaran yang dikucurkan benar-benar bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat.
“Mungkin selama ini masih banyak kekurangan, ini tugas saya sebagai pembantu Presiden untuk nanti ke depan bisa lebih efisien dan sekali lagi tepat sasaran,” ujar Gibran.
Dia juga meminta program nasional dikawal dengan baik. Program tersebut seperti pelayanan kesehatan gratis, Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Garuda hingga revitalisasi sekolah.
“Kita bahas juga terkait Trans Papua. Ini masih ada beberapa ruas belum tersambung, nanti harapannya jika semuanya ini selesai yang namanya akses, masalah inflasi, harga-harga bahan pokok yang masih tinggi, ini nanti bisa terselesaikan,” pungkasnya.
