Ibu-Anak Diancam Samurai saat Bentrok Warga di Mamuju, 3 Pelaku Ditangkap

Posted on

Seorang ibu dan putrinya berinisial NS (38) dan HDL (15) diancam samurai dan parang oleh 3 pria saat bentrok antarwarga di Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Ketiga pelaku kini telah ditangkap polisi.

“Tiga orang dari kelompok massa melakukan pengancaman,” ujar Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Slamet Wahyudi saat konferensi pers, Selasa (23/9/2025).

Ketiga pelaku masing-masing berinisial NR (42), BHR (70), dan AH (54). Mereka dibekuk di Mamuju setelah korban melaporkan kasus pengancaman itu ke Polresta Mamuju yang teregister dengan nomor: LP/B/285/VIII/2025/SPKT/RESTA MAMUJU/SULBAR.

Slamet mengungkapkan kasus itu berawal dari perkelahian 2 siswa SMA bernama Hairul dan Asran dari kampung berbeda di Tapalang. Insiden itu kemudian memicu reaksi berlebihan dari salah satu warga kampung.

“Kemudian sekitar 30 warga datang membawa senjata tajam mencari pelaku penganiayaan Hairul,” bebernya.

Saat itulah, ketiga pelaku diduga melakukan pengancaman kepada korban. Mereka mendatangi korban seolah-olah hendak menyerang.

“Para pelaku, dengan parang dan samurai terhunus, secara bergantian mendatangi kedua korban, seolah-olah hendak menyerang, yang menyebabkan korban berteriak histeris ketakutan,” kata Slamet.

Slamet menyebut pihaknya juga telah mengamankan barang bukti dalam kasus ini berupa sebilah samurai, dua buah parang, pakaian yang dipakai pelaku dan satu flashdisk yang berisi rekaman. Kedua pelaku dijerat Pasal Pengancaman.

“Para pelaku akan dijerat dengan Pasal 335 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Tentang Pengancaman, serta Subsider Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa hak,” ucapnya.

Slamet menegaskan pihaknya berkomitmen untuk menindak tegas setiap bentuk tindakan kriminal yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan menyerahkan setiap permasalahan kepada pihak berwajib.

Diberitakan sebelumnya, bentrok dua kelompok warga terjadi di Jalan Trans Sulawesi di Kecamatan Tapalang, Mamuju, Jumat (22/8) siang. Dua kubu ini terlibat bentrok setelah masing-masing pelajar SMA yang terlibat perkelahian di sekolah mengadu ke warga desa.

“Setelah ada pemukulan, mengadu mereka (siswa ini ke warga desa masing-masing),” ujar Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir kepada wartawan, Jumat (22/8).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *