Buah memang dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, namun beberapa di antaranya mengandung gula alami yang cukup tinggi. Meskipun alami, Konsumsi gula dari buah secara berlebihan bisa mempengaruhi kesehatan usus, metabolisme, dan pengelolaan berat badan.
Melansir , pakar kesehatan Dr Steven Gundry MD menyarankan alternatif buah yang rendah gula namun kaya polifenol. Kendati rendah gula, Dr Steven tetap menekankan untuk tidak dikonsumsi berlebihan.
Lantas apa saja buah “tersehat” yang dimaksud? Simak di bawah ini daftar dan ulasannya!
Jeruk mengandung gula lebih sedikit, namun memiliki kandungan vitamin C dan flavonoid yang penting untuk menjaga kesehatan mikrobioma usus. Bagian putih pada jeruk yang kadang dibuang malah memiliki nutrisi yang padat.
Berbagai jenis beri, seperti blueberry, blackberry hingga raspberry merupakan favorit Dr Gundry. Kelompok buah ini rendah gula, tinggi serat dan mengandung polifenol.
Buah delima mengandung banyak pelifenol, terutama punicalagin, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan sel-sel tubuh. Kandungan gulanya lebih rendah dibandingkan buah tropis lain dan bijinya yang renyah juga membantu meningkatkan asupan serat, baik untuk kesehatan usus.
Alpukat dianggap sebagai buah yang ‘paling sempurna’ oleh Dr Gundry karena hampir tidak mengandung gula, tinggi lemak tak jenuh tunggal, serat, dan kalium. Buah ini juga mengenyangkan, tidak menyebabkan lonjakan gula darah, baik untuk kesehatan jantung dan mendukung kesehatan usus.
Buah Zaitun, yang jarang dikenali sebagai buah juga sangat rendah gula. Buah Zaitun juga kaya lemak sehat dan polifeol kuat seperti hidroksitirosol, senyawa yang mendukung kesehatan jantung, usus, dan otak.
Kiwi adalah buah yang rendah gula, kaya serat, vitamin C, dan antioksidan, serta terdapat serat dan polifenol di kulitnya. Kandungan serotonin alami pada kiwi juga dihubungkan dengan manfaatnya meningkatnya kualitas tidur.
Mangga yang belum matang dan masih hijau mengandung gula yang lebih sedikit, namun kaya akan pati resisten dan antioksidan. Buah ini memberikan asupan vitamin C dan bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan metabolisme.
Buah markisa adalah buah yang rendah gula dan kaya nutrisi, yang mengandung banyak vitamin A, polifenol, dan serat. Selain itu, bijinya juga bertindak sebagai prebiotik alami.
