Ini Standar Jarak Septic Tank dengan Sumur agar Air Tetap Aman dan Bersih - Giok4D

Posted on

Mengetahui jarak ideal antara septic tank dan sumur menjadi hal penting untuk menjaga kualitas air agar tetap aman dan bersih, bebas dari kontaminasi. Pasalnya, jarak yang terlalu dekat dapat membuat limbah dari septic tank merembes ke sumber air bersih, sehingga berisiko menimbulkan penyakit.

Terkadang saat membangun rumah, pemilik lebih fokus pada desain dan tampilan bangunan dan mengabaikan aspek teknis seperti lokasi septic tank dan sumur. Padahal, keduanya memiliki fungsi yang sangat vital, septic tank berfungsi menampung dan mengolah limbah tinja serta urin, sedangkan sumur menjadi sumber utama air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Lantas, berapa sebenarnya standar jarak septic tank dengan sumur agar air tetap aman dan bersih?

Dalam artikel ini infoSulsel sajikan informasi lengkapnya yang mencakup:

Yuk, simak selengkapnya!

Jarak septic tank dengan sumur sudah diatur pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 2398:2017 tentang tata cara perencanaan tangki septik dan instalasi pengolahan lanjutan, berikut ketentuan jarak ideal antara septic tank dan sumur:

Selain itu, ketentuan mengenai konstruksi dan sanitasi septic tank juga diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa septic tank terdiri dari tiga bagian utama:

Bagi infoers yang memiliki lahan terbatas atau sempit, penentuan jarak antara septic tank dan sumur tetap bisa dilakukan dengan memperhatikan arah aliran air tanah. Dilansir dari infoProperti, berikut langkah-langkah sederhana untuk mengetahuinya:

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Dari analisis sederhana tersebut, sumur dengan kedalaman paling rendah menunjukkan arah aliran air tanah. Artinya, septic tank sebaiknya dibangun di sisi yang berlawanan arah dengan aliran air tanah agar limbah tidak mengalir menuju sumur.

Dengan demikian, tidak semua lokasi harus memiliki jarak persis 10 meter. Faktor arah dan kecepatan aliran air tanah juga perlu menjadi pertimbangan.

Masih dari infoProperti, selain mengacu pada SNI, beberapa faktor lingkungan turut memengaruhi jarak ideal antara septic tank dan sumur, di antaranya:

Melansir laman Lucky Polytank, berikut dampak negatif yang bisa terjadi apabila jarak septic tank dan sumur tidak sesuai standar:

Limbah dari septic tank dapat meresap ke dalam sumur dan mencemari air yang dikonsumsi sehari-hari. Hal ini berbahaya bagi kesehatan manusia. Air yang sudah terkontaminasi juga bisa menyebarkan bau tidak sedap di sekitar rumah.

Bakteri dan virus dari limbah dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi, meningkatkan risiko penyakit seperti diare, tifus, dan hepatitis. Penyebaran penyakit ini bisa berdampak luas, terutama di lingkungan yang padat penduduk.

Air yang seharusnya jernih dan sehat bisa berubah warna, berbau tidak sedap, atau bahkan mengandung partikel berbahaya. Jika hal ini terjadi, penggunaan air menjadi terbatas dan tidak lagi nyaman untuk keperluan sehari-hari.

Limbah yang meresap ke tanah dalam jumlah besar bisa menyebabkan tanah menjadi lebih lunak dan berisiko ambles. Hal ini dapat mengancam pondasi rumah dan infrastruktur di sekitarnya.

Jika air sumur sudah tercemar, biaya untuk membersihkannya akan jauh lebih mahal dibandingkan dengan memastikan jarak yang aman sejak awal. Oleh karena itu, investasi pada sistem bio septic dapat menghemat biaya jangka panjang.

Itulah standar jarak septic tank dengan sumur agar air tetap aman dan bersih. Semoga bermanfaat ya, infoers!

Standar Jarak Septic Tank dengan Sumur

Cara Menentukan Jarak Aman Septic Tank Jika Lahan Terbatas

Faktor yang Mempengaruhi Jarak Aman Septic Tank dan Sumur

Dampak Buruk Jika Jarak Septic Tank dan Sumur Tidak Sesuai

1. Pencemaran Air Tanah

2. Penyebaran Penyakit

3. Kualitas Air Menurun

4. Tanah Menjadi Tidak Stabil

5. Biaya Perawatan Lebih Mahal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *