Iran Siapkan Serangan Balasan ke AS: Konsekuensi dari Kejahatan Keji

Posted on

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengatakan Iran tidak tinggal diam atas serangan Amerika Serikat (AS) terhadap 3 fasilitas utama nuklir. Abbas menyebut akan ada konsekuensi dari kejahatan keji tersebut.

“Peristiwa pagi ini keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi yang kekal,” tulis Abbas di X seperti dilansir infoNews, Minggu (22/6/2025).

“Melanggar hukum dan kriminal,” ucapnya menambahkan.

Abbas menerangkan Iran berhak membela diri atas apa yang terjadi. Dia menegaskan jika Iran memiliki hak untuk mempertahankan kedaulatannya.

“Sesuai dengan Piagam PBB dan ketentuan-ketentuannya yang memungkinkan tanggapan yang sah untuk membela diri, Iran memiliki semua pilihan untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya.”

Melansir CNN, Kemlu Iran mengatakan AS telah memulai “perang berbahaya melawan Iran” dengan menyerang fasilitas nuklir. Hal itu berdasarkan pernyataan yang dibagikan oleh kantor berita Iran, Tasnim.

“Dunia tidak boleh lupa bahwa Amerika Serikat-lah yang, di tengah-tengah proses diplomatik, mengkhianati diplomasi,” kata pernyataan kementerian luar negeri. Menggambarkan Israel sebagai “genosida dan melanggar hukum,” pernyataan itu menuduh AS melancarkan “perang berbahaya melawan Iran.”

Dikatakan bahwa serangan itu merupakan pelanggaran piagam PBB dan hukum internasional, bahwa pemerintah Paman Sam “memikul tanggung jawab penuh atas konsekuensi serius dan dampak buruk dari kejahatan keji ini.”

“Hak sah Iran untuk sepenuhnya dan tegas melawan agresi militer AS dan kejahatan yang dilakukan oleh rezim jahat ini dan untuk membela keamanan dan kepentingan nasional Iran dengan segala cara yang diperlukan.”

Olehnya itu, Iran mendesak PBB dan berbagai badan terkait, termasuk pengawas nuklirnya, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), untuk bertindak. Ia meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan sesi darurat guna mengutuk serangan tersebut.

“Segera menangani tindakan ilegal yang mencolok dan kriminal ini.”