Jadwal dan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025, Yuk Amalkan!

Posted on

Menjelang Idul Adha 2025 umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk puasa. Tiga puasa yang paling utama adalah puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah.

Lantas, kapan jadwal puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah tersebut dilaksanakan?

Menyadur laman Universitas Islam Indonesia (UII), mengerjakan amalan shaleh seperti berpuasa di awal bulan Dzulhijjah adalah amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar, Nabi SAW bersabda:

“Tidak ada kumpulan hari yang amal shaleh lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dikerjakan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Al-Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Nah, bagi infoers yang akan mengerjakan puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini, berikut jadwal, niat, dan tata cara selengkapnya!

Yuk amalkan!

Berdasarkan keputusan resmi hasil sidang isbat oleh Kemenag, 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Karena itu, umat muslim sudah bisa mulai menjalankan puasa Dzulhijjah hari ini hingga 9 hari ke depan.

Hari Raya Idul Adha 1446 H sendiri akan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Pada hari ini, umat muslim sudah diharamkan untuk berpuasa hingga 3 hari setelahnya (Hari Tasyrik).

Berikut jadwal puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025 selengkapnya:

Kabar baiknya, pelaksanaan puasa dan Hari Raya Idul Adha tahun 2025 ini serentak antara Pemerintah dan Muhammadiyah. Dengan begitu, jadwal ini berlaku dan bisa diterapkan untuk semua umat muslim di Indonesia yang mengikut pada pemerintah maupun Muhammadiyah.

Untuk mengerjakan puasa sunnah ini umat muslim dapat melafalkan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Adapun bacaannya seperti dikutip dari buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya oleh Khalifa Zain Nasrullah dan laman Kementerian Agama RI sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُوالْحِجَّةٌ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzulhijjah sunnatan lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillāhi Ta’ala.

Artinya: “Saya berniat melakukan puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat puasa ‘Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Tata cara puasa Dzulhijjah pada dasarnya sama seperti puasa sunnah lainnya. Yakni dimulai dengan niat, dan menahan diri dari terbit hingga terbenam matahari.

Untuk lebih jelasnya, berikut panduan dan tata cara puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah seperti dilansir dari buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh E Syamsuddin dan AS Alim:

Niat adalah penegasan dalam hati untuk beribadah semata karena Allah SWT. Untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan sejak malam hingga sebelum tergelincir matahari, selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

Seseorang disunahkan untuk makan sahur menjelang waktu subuh. Selain mengikuti sunah Nabi, sahur juga bermanfaat menjaga stamina selama berpuasa.

Hal-hal yang membatalkan puasa antara lain makan, minum, hubungan suami istri, serta muntah dengan sengaja. Selama berpuasa, umat Islam wajib menghindari hal tersebut agar puasanya sah.

Menurut Imam Al-Ghazali, hakikat puasa adalah menahan seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa. Maka penting untuk menjaga pandangan, ucapan, dan sikap selama berpuasa.

Umat Islam dianjurkan menjaga lisan dan bersikap santun selama berpuasa. Jika ditawari makanan, cukup menolak dengan cara baik tanpa merasa lebih unggul.

Begitu adzan maghrib berkumandang, sebaiknya segera membatalkan puasa. Menyegerakan berbuka termasuk bagian dari sunah Nabi dan mencerminkan sikap tidak mempersulit diri dalam beribadah.

Agar lebih maksimal, pada saat berbuka hendaknya seseorang membaca doa buka puada yang dianjurkan. Sebab, doa orang yang berpuasa saat ia berbuka merupakan salah satu doa yang mustajab di sisi Allah SWT.

Adapun bacaan doa buka puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah yang bisa diamalkan sebagaimana dirangkum dari buku Ta’wiidul Liththolab karya Siti Maslakhah dan 354 Sunnah Nabi Sehari-hari karya Raghib As-Sirjani, adalah sebagai berikut:

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: “Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah.” (HR Abu Daud)

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Bukhari dan Muslim)

Puasa sunnah di bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Berikut ini ringkasan manfaat dan keutamaannya berdasarkan sejumlah riwayat dan pendapat ulama seperti dirangkum dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU Online):

Amalan selama 10 hari pertama Dzulhijjah, termasuk berpuasa, lebih dicintai Allah dibanding jihad di jalan-Nya-kecuali jihad yang benar-benar mengorbankan seluruh jiwa dan harta.

Puasa hari pertama Dzulhijjah disebutkan dapat menjadi penghapus dosa, sebagaimana pengampunan yang Allah berikan kepada Nabi Adam AS.

Berpuasa satu hari di 10 hari awal Dzulhijjah bernilai seperti puasa selama setahun. Sementara ibadah malamnya setara dengan qiyamul lail setahun penuh.

Puasa hari ketujuh dipercaya bisa menjadi sebab tertutupnya berbagai kesulitan dan terbukanya banyak kemudahan.

Disebutkan dapat menghapus dosa setahun, namun sebagian ulama menilai sanad hadisnya lemah sehingga tidak bisa dijadikan dasar hukum yang kuat.

Termasuk amalan paling utama. Puasa ini dapat menghapus dosa dua tahun sekaligus: satu tahun sebelumnya dan satu tahun yang akan datang. Mayoritas ulama sepakat bahwa yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil.

Puasa di awal Dzulhijjah hukumnya sunnah, bukan wajib. Artinya, umat Islam tidak dituntut menjalankan puasa selama 9 hari penuh, sebagaimana dijelaskan dalam Fikih Empat Madzhab karya Syekh Abdurrahman Al-Juzairi dan buku Belajar Sendiri Semua Jenis Shalat oleh Zainal Abidin.

Dalam hadis riwayat Muslim, Aisyah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sendiri tidak selalu berpuasa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Ulama seperti Ibnu Hajar dan Imam Ahmad memaknainya sebagai bentuk kehati-hatian agar umat tak mengira ibadah ini bersifat wajib.

Syariat Islam juga menekankan kemudahan. Sebagaimana dijelaskan dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan hadis, umat hanya diwajibkan menjalankan ibadah sesuai kemampuan. Maka, jika tidak sanggup berpuasa penuh, cukup niatkan untuk mengambil hari-hari utama seperti 9 Dzulhijjah (puasa Arafah).

Syekh Sulaiman Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq menyebut puasa Arafah sebagai amalan paling utama-kecuali bagi jemaah haji-karena keutamaannya yang besar: menghapus dosa dua tahun sekaligus.

Ustaz Syam Nur Makka dalam kanal YouTube Trans TV Official mengatakan sebagian ulama berpendapat tidak boleh menggabungkan niat puasa sunnah dan wajib. Oleh karenanya, niat puasa Dzulhijjah (sunnah) tidak boleh digabungkan dengan qadha Ramadhan wajib).

“Tidak boleh menggabungkan dua niat dalam ibadah,” ujar Ustaz Syam Nur Makka yang dikutip infoSulsel pada Kamis (13/2/2025).

Kendati demikian, orang yang mengerjakan puasa qadha di waktu puasa sunnah seperti bulan Dzulhijjah, maka ia akan tetap mendapatkan pahala puasa sunnah meskipun niatnya puasa qadha.

Nah, demikianlah penjelasan lengkap tentang jadwal dan niat puasa Duzlhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025. Selamat berpuasa ya!

Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025

Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah

1. Niat Puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah)

2. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

3. Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

Tata Cara Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah

1. Membaca Niat

2. Mengakhirkan Sahur

3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa

4. Menjaga Diri dari Perbuatan Maksiat

5. Berkata Sopan dan Tidak Menyombongkan Diri

6. Menyegerakan Berbuka

Doa Buka Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah

1. Doa Buka Puasa Dzulhijjah

2. Doa Buka Puasa Dzulhijjah

Keutamaan Puasa 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah

1. Lebih Utama dari Jihad

2. Menghapus Dosa

3. Pahala Dilipatgandakan

4. Dimudahkan dari Kesulitan Hidup

5. Keutamaan Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

6. Keutamaan Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

Apakah Puasa Dzulhijjah Harus Dilakukan 9 Hari Berturut-turut?

Bolehkah Gabung Niat Puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan?

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *