Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah kepada umatnya. Amalan dapat dikerjakan secara rutin setiap pertengahan bulan Hijriah, yakni pada tanggal 13, 14, dan 15.
Menyadur dari buku Fiqih Puasa oleh M Hasyim Ritonga, hukum puasa Ayyamul Bidh adalah sunnah muakkad. Artinya, amalan ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan setiap bulannya, sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Nasa’i sebagai berikut:
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ سَامٍ عَنْ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أَبِي ذَرٍ قَالَ أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَصُومَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامِ الْبِيضَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وخمس عشرة
Artinya: “Telah mengabarkan kepada kami Amr bin Yazid dia berkata: telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dia berkata: telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al A’masy dia berkata: aku mendengar Yahya bin Sam dari Musa bin Thalhah dari Abu Dzarr dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami agar berpuasa tiga hari Bidh dalam sebulan, yaitu tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas.”
Bagi infoers yang ingin menunaikan puasa Ayyamul Bidh pada bulan November, berikut informasi lengkapnya mulai dari jadwal, niat, tata cara, keutamaan, hingga tips untuk menjalankannya.
Yuk simak selengkapnya!
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, puasa Ayyamul Bidh dikerjakan sebanyak tiga hari pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan hijriah. Merujuk pada kalender Hijriah dari Kementerian Agama (Kemenag), bulan November 2025 bertepatan dengan bulan Jumadil Awal.
Dalam kalender tersebut, 1 Jumadil Awal 1447 H jatuh pada tanggal 23 Oktober 2025 dan berakhir pada 21 November. Dengan demikian, puasa Ayyamul Bidh November 2025 dapat dikerjakan dengan rincian jadwal sebagai berikut:
Sebelum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, umat Islam perlu untuk mengetahui niatnya terlebih dahulu. Berikut niat puasa Ayyamul Bidh yang dikutip dari buku Fiqih Puasa oleh M Hasyim Ritonga lengkap dengan Arab Latin dan artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ayyaamil baidhi sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah Ta’ala.”
Setelah mengetahui jadwal dan tata cara menjalankan puasa Ayyamul Bidh, penting bagi umat Islam untuk memahami keutamaan di balik amalan sunnah ini. Berikut beberapa keutamaan puasa Ayyamul Bidh yang disadur dari buku Sukseskan Bisnismu dengan 21 Amalan Sunah yang Terbukti Dahsyat karya Ahmad Jarifin:
Jika kita melaksanakan puasa Ayyamul Bidh setiap bulan dalam hidup, maka amalan tersebut bagai puasa selama hidup.
Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu wasiat dan anjuran dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, melaksanakan puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu bentuk ketaatan untuk memenuhi wasiat Rasulullah.
Rasulullah SAW tidak hanya memerintahkan dan menganjurkan puasa Ayyamul Bidh kepada umatnya, tetapi juga senantiasa untuk melaksanakannya. Oleh karena itu, kita perlu untuk meneladaninya sebagai bentuk cinta kepada Nabi dan Allah SWT.
Bagi infoers yang ingin mengerjakan puasa Ayyamul Bidh, perlu untuk memahami cara melaksanakannya terlebih dahulu. Berikut tata cara puasa Ayyamul yang dilansir dari laman NU:
Mengutip pernyataan Buya Yahya dalam salah satu video di akun YouTube nya yang berjudul “Puasa Ayyamul Bidh Tidak Pada Tanggal 14, 15, dan 16, Sahkah?”, berpuasa di luar dari tanggal 13, 14, dan 15 diperbolehkan.
“Jadi boleh dan pahalanya sama nanti pada akhirnya. Kenapa? karena waktu Anda meninggalkan puasa ayyamul Bidh, Anda udzur. Kemudian Anda ganti di tanggal 20, 21, 22, 23, boleh. Gak ada masalah, sah. Asalkan menggantinya di hari yang memang boleh berpuasa.” sebut Buya Yahya.
Terdapat dua pendapat berbeda mengenai hukum menggabungkan puasa Ayyamul Bidh dengan qadha Ramadhan. Penjelasan ini disampaikan oleh Ustaz Syam Nur Makka melalui kanal YouTube Trans TV Official.
Menurut Mazhab Syafi’iyah, puasa qadha dapat digabung dengan puasa sunnah, termasuk Ayyamul Bidh, selama niat utamanya adalah untuk qadha. Artinya, seseorang yang berniat mengganti puasa Ramadhan pada hari yang juga bertepatan dengan waktu puasa sunnah, tetap memperoleh pahala keduanya.
“Kalau puasa qadha harus jelas niatnya. Maka para ulama mengatakan, tentunya dalam I’anatut Tholibin lebih dari satu ulama mengatakan, jikalau seseorang sudah berniat ta’yiin, sudah berniat jelas puasa, ‘saya berniat mengganti puasa Ramadhan saya besok’, nah itu sudah masuk puasa sunahnya. Kalau dia lakukan (puasa) misalnya di bulan Rajab, Ayyamul Bidh, atau di hari Kamis, dia cukup mengatakan ‘saya niat puasa qadha Ramadhan besok’. Itu sudah masuk juga puasa Ayyamul Bidh, puasa Senin-Kamisnya,” jelas Ustaz Syam dalam kanal YouTube Trans TV Official yang dikutip infoSulsel, Sabtu (1/11/2025).
Berbeda dengan pandangan sebelumnya, Mazhab Hanabilah berpendapat bahwa puasa Ayyamul Bidh dan qadha Ramadhan tidak boleh digabungkan. Alasannya karena kedua jenis puasa tersebut memiliki hukum dan tujuan ibadah yang berbeda.
“Tidak boleh menggabungkan dua niat dalam satu ibadah. Tidak diterima puasa sunahnya seseorang jikalau mereka belum membayar qadha puasanya,” ujar Ustaz Syam.
Nah, bagi infoers yang sedang menjalankan puasa Ayyamul Bidh, berikut beberapa tips agar puasanya berjalan optimal:
Demikianlah informasi mengenai puasa Ayyamul Bidh November 2025. Catat tanggalnya dan jangan sampai terlewatkan ya!







