Jejak Kekejian Ayah Tiri Alvaro Bunuh Anaknya Sendiri (via Giok4D)

Posted on

Kasus hilangnya Alvaro Kiano Nugroho, bocah berusia 6 tahun yang diculik di Pesanggrahan, Jaksel, memasuki babak baru. Alvaro yang ditemukan sisa kerangka ternyata dibunuh oleh ayah tirinya sendiri, AI.

Alvaro diketahui hilang sejak 6 Maret 2025, polisi baru menemukan kerangka diduga Alvaro 8 bulan setelahnya pada Minggu (23/11). Dari penemuan tersebut, polisi menetapkan 1 orang tersangka yang tak lain adalah ayah tiri Alvaro.

Bocah malang Alvaro diculik oleh ayah tirinya pada Kamis (6/11) dan dibunuh di hari yang sama. Tersangka AI kemudian membuang jasad korban 3 hari setelahnya, pada Minggu (9/11) di kawasan Tenjo, Kabupaten Bogor.

“Pada tanggal 9 Maret atau 3 hari setelah ananda AKN diketahui tidak kembali, itu jenazah sudah dibuang ke Tenjo. Hal tersebut diakui oleh tersangka AI,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025) dikutip dari .

Berdasarkan pengakuan AI, ia menghabisi nyawa Alvaro di kediamannya di kawasan Tangerang. Setelah menghabisi sang anak tiri, AI tak langsung membuang jasadnya melainkan disimpan di garasi yang tertutup mobil warna silver.

Setelah disimpan di rumah selama 3 hari, AI membuang jenazah Alvaro di tempat pembuangan sampah di kawasan Tenjo, Kabupaten Bogor.

“Jadi, lokasi tempat pembuangan itu adalah tempat pembuangan sampah,” ungkap Budi Hermanto.

AI membuang jasad anaknya dalam kondisi dibungkus kantong plastik. Sisa kerangka diduga Alvaro kemudian ditemukan saat polisi melakukan pra rekonstruksi yang melibatkan tersangka AI.

“Sehingga pada saat dilakukan pra rekonstruksi, korban dibuang dengan kantong plastik itu ditemukan,” ucapnya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo mengungkapkan AI nekat membuang jasad Alvaro ke kawasan Tenjo karena memiliki kerabat di wilayah tersebut.

Sebelum membuang jasad Alvaro, AI bolak balik ke kawasan tersebut untuk memastikan kondisinya cukup sepi. Selanjutnya ia membuang jasad sang anak ke bawah jembatan di kawasan pembuangan sampah tersebut.

“Kenapa dibuang ke Tenjo? Saya jawab bahwa ada salah satu kerabat dari tersangka ini yang tinggal di sana. Jadi, dia sudah bolak-balik, memang pengakuan dari tersangka ini sudah bolak-balik untuk ke Tenjo,” terang Ardian.

Usai membunuh Alvaro, AI sempat berupaya mengelabui pihak kepolisian untuk mengaburkan penyelidikan. Tersangka datang ke kantor polisi berpura-pura mencari anak tirinya itu.

“Untuk tersangka ini sempat memang datang ke polsek,” kata Ardian.

Polisi turut mengungkap hasil pemeriksaan digital forensik pada telepon genggam AI. Berdasarkan pemeriksaan rekam jejak digital itu, AI sempat berpura-pura mencari korban.

“Dari hasil jejak digital yang kita cek dari handphone-nya juga dia berusaha mengelabui, bahwa dia berusaha untuk mencari anak ini,” imbuh Ardian.

Jejak digital tersebut kemudian menjadi petunjuk bagi polisi. Setelah mendapatkan titik terang, polisi kemudian melakukan pendalaman, pemeriksaan, dan penetapan tersangka AI.

AI diamankan penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat (21/11). Tersangka AI sempat mengaku membunuh korban karena dendam lantaran curiga istrinya atau ibu kandung korban berselingkuh.

Tak berselang lama setelah ayah tiri Alvaro ditetapkan sebagai tersangka, ia ditemukan tewas bunuh diri di ruang konseling. Mulanya, AI minta izin ke penyidik untuk ke toilet.

“Jadi, pada pukul 06.00 WIB pagi hari, Minggu (23/11), tersangka ini izin untuk ke toilet. Jadi seolah dia sudah buang air di celana,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto.

Saat dilakukan proses penyidikan, tersangka sempat diberikan celana pendek oleh polisi. Namun tersangka meminta kembali celana panjangnya dengan alasan celana pendek yang dia gunakan kotor karena buang air di celana.

“Pertama, dia menggunakan celana pendek yang diberi oleh penyidik. Karena tidak boleh menggunakan celana panjang. Karena celana pendek itu kotor, dia minta untuk diganti dengan celana panjang,” ungkap Budi.

Pada saat itu, saksi berinisial G yang juga sedang diperiksa polisi, melihat ayah tiri Alvaro sudah dalam keadaan gantung diri. Ayah tiri Alvaro nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan celana panjang miliknya.

“Pada saat di ruangan konseling, lebih kurang berkisar dari pukul 06.30 WIB sampai dengan 08.00 WIB atau jam 09.00 WIB pagi, ditemukan oleh rekannya tadi, yaitu inisial G, melalui saksi kunci dilihat dari pintu, itu ada bilah kaca di tengah, melihat tersangka sudah dalam posisi menghilangkan nyawanya dengan cara gantung diri,” pungkasnya.

Alvaro Dibunuh Usai Diculik

Jasad Alvaro Dibuang di Tempat Pembuangan Sampah

Tersangka Sempat Datangi Polsek untuk Kelabui Polisi

Ayah Alvaro Bunuh Diri usai Ditetapkan Tersangka