Universitas Gadjah Mada (UGM) kini memproses pemulangan jenazah 2 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) yang meninggal dalam insiden longboat terbalik di Maluku Tenggara, Maluku. Jenazah Septian Eka dipulangkan ke Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), sementara Bagus Adi Prayogo diterbangkan ke Bojonegoro, Jawa Timur.
“Hari ini sudah berproses di bandara dan akan diserahkan ke keluarga masing-masing dan dikawal oleh Kagama maupun UGM,” ujar Wakil Rektor UGM Arie Sujito saat konferensi pers di Ruang Fortakgama UGM, Rabu (2/7/2025).
Arie juga menjelaskan kronologis kejadian tersebut. Menurutnya kecelakaan terjadi saat para mahasiswa sedang mengerjakan tugasnya dalam kegiatan KKN.
“Peristiwa tersebut ini terjadi sekitar 13.30 WIT ketika sebuah speedboat yang mengangkut 12 orang, yang terdiri dari 7 mahasiswa UGM dan 5 warga terbalik akibat hantaman ombak setinggi 2,5 meter,” kata Arie.
Rombongan tersebut mengangkut pasir dari Pulau Wahr kembali ke Desa Debut. Pasir akan digunakan untuk kegiatan KKN.
“Rombongan saat itu dalam rangka mengangkut pasir dalam pembangunan tempat pembuatan sampah di TPS setempat sebagai bagian kegiatan PPM,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, UGM menyampaikan duka cita atas insiden 2 mahasiswa KKN meninggal saat longboat yang ditumpanginya terbalik di Maluku Tenggara. UGM mengaku kehilangan sosok mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan dan cerdas.
“Kami sangat kehilangan. Bagus adalah mahasiswa yang aktif, peduli terhadap lingkungan, dan menunjukkan dedikasi tinggi dalam setiap kegiatan pengabdian. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” ujar Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Rustamadji melalui situs resminya, dikutip Rabu (2/7).
Dia menyebut Bagus dikenal sebagai sosok yang cerdas, rendah hati, dan memiliki semangat kolaboratif yang tinggi. Selain berprestasi secara akademik, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemahasiswaan.
Rustamadji juga menyampaikan duka atas meninggalnya Septian Eka Rahmadi. Septian juga dikenal sebagai sosok yang penuh potensi dan semangat.
“Kami kehilangan sosok muda yang penuh potensi dan semangat. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diberi ketabahan,” ujar dia.
Eka dikenal sebagai pribadi yang cerdas, bersahaja, dan berkomitmen dalam proses belajar dan mengabdi untuk masyarakat. Kehadirannya memberikan warna bagi lingkungan akademik Fakultas Teknik dan kampus secara lebih luas.
“Kepergiannya membawa duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabat tetapi juga bagi rekan sejawatnya di KKN-PPM Unit Manyeuw,” katanya.