Joki UTBK di Unhas Retas Komputer Ujian, Soal Peserta Dikerjakan dari Luar

Posted on

Polisi mengungkap modus yang digunakan 6 joki sindikat kecurangan dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 di Universitas Hasanuddin (Unhas), Kota , Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaku meretas lalu memasang aplikasi dalam komputer peserta sehingga soal ujian bisa dikerjakan pelaku dari luar lokasi tes.

“Kami melihat ada aktivitas di dalam komputer yang digunakan oleh calon mahasiswa untuk masuk ini telah disusupi aplikasi yang dilakukan orang dalam dari Unhas,” ungkap Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana saat konferensi pers, Selasa (7/5/2025).

Aplikasi itu dipasang dan diatur oleh oknum pegawai Unhas yang juga menjadi pelaku. Aplikasi remote tersebut memungkinkan pelaku mengendalikan sistem dalam komputer peserta ujian dari jauh.

“Begitu mahasiswa sudah di depan komputer gunakan aplikasi yang ada di komputer tersebut. Ketika calon mahasiswa ini menggunakan aplikasi itu, maka soal-soal yang muncul di komputer tersebut muncul juga di tempat lain, dan dikerjakan oleh orang lain,” paparnya.

Saat di lokasi ujian, peserta ujian hanya duduk dan masuk dalam aplikasi dan berpura-pura mengerjakan soal. Ujian peserta dikerjakan oleh joki yang juga mahasiswi Fakultas Kedokteran Unhas.

“Si calon mahasiswa yang akan mengerjakan soal ini cukup duduk di situ masuk aplikasi, dan hasilnya nanti keluar. Tentu hasilnya akan sangat baik, karena dikerjakan di luar dan bukan dikerjakan sendiri oleh calon mahasiswanya,” kata Arya.

Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap enam joki sindikat kecurangan UTBK-SNBT di Unhas berinisial CAI (19), AL (40), MYI (28), I (32), MS (29), dan ZR (36). Para pelaku memiliki latar belakang dan peran yang berbeda.

Ketua Satgas Keamanan dan Ketertiban Unhas, Prof Amir Ilyas mengakui salah satu tersangka berinisial CAI merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran. Pelaku disebut sebagai mahasiswi berprestasi.

“CAI ini adalah mahasiswa Kedokteran (angkatan) 2024. Anaknya memang pintar dan IPK-nya lumayan bagus,” ungkap Amir Ilyas saat konferensi pers.

Adapun tersangka lain merupakan oknum pegawai honorer di Unhas berinisial MYI. Amir menyebut tersangka MYI bekerja sebagai admin tim IT.

“Sesuai informasi, ada satu orang admin IT kami yang sudah ditetapkan tersangka, yang lima orang masih dikembangkan,” jelasnya.