Jorok! Sampah Menumpuk di Pangkep hingga Keluarkan Bau Busuk

Posted on

Warga di Kabupaten , Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluhkan tumpukan sampah yang sudah berminggu-minggu tidak diangkut. Situasi itu mengganggu kebersihan hingga meresahkan warga karena sampah mengeluarkan bau busuk.

Pantauan infoSulsel di lokasi, Jumat (19/9/2025), tumpukan sampah itu terletak di belakang Stadion Andi Mappe, tepatnya Jalan Matahari, Kelurahan Padoang-doangan, Kecamatan Pangkajene. Beberapa bak truk tampak berisi sampah.

Namun sampah di bak truk melebihi kapasitas hingga sebagian limbah berjatuhan di jalanan. Tampak sampah didominasi plastik dan limbah makanan.

Tumpukan sampah juga terlihat di sekitar Pasar Sentral Pangkep dan belakang terminal angkutan darat Pangkep. Selain itu ada di dekat SPBU Kalibone, Pasar Segeri dan pinggir sungai Pangkajene jalan Arung Sabila.

“Bau sekali, sudah lama tidak diangkut. Mana lagi dalam kota banyak orang beraktivitas di sini,” kata seorang warga Kelurahan Padoang-doangan berinisial T (40) kepada infoSulsel, Jumat (19/9).

Dia menuturkan tumpukan sampah di wilayahnya sudah beberapa pekan tidak diangkut. Kontainer sampah penuh membuat banyak warga membuang sampah di luar kontainer.

“Sudah lama (sampah tidak diangkut), tambah hari tambah banyak sampah di belakang stadion, pasar sama terminal,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pangkep Akbar Yunus berdalih anggaran operasional untuk mobil pengangkut sampah sudah habis. Hal itu membuat armada pengangkut sampah tidak bisa beroperasi.

“Saya ingin sampaikan bahwa banyaknya (sampah) menumpuk itu jujur kami sampaikan memang sejak September ini anggaran operasional kami sudah nihil sehingga di bulan September ini, kita bisa saksikan sendiri,” kata Akbar.

Akbar mengatakan, anggaran operasional untuk mobil pengangkut sampah sudah habis sejak Agustus. Kondisi tersebut membuatnya harus mencarikan dana operasional agar mobil pengangkut sampah bisa beroperasi.

“Jadi kendalanya dibiaya operasional memang yang belum cair karena di Agustus itu kemarin terakhir sudah dalam posisi nihil sehingga kami kesulitan sehingga dana yang kami cari ini adalah dana-dana yang bisa kami gunakan tetapi itu tidak maksimal,” ucapnya.

Dia mengaku total produksi sampah di Kabupaten Pangkep sebesar 100 ton per hari. Sementara jumlah armadanya sebanyak 14 unit yang beroperasi 1 kali per hari dengan kapasitas per mobil 2 ton hanya bisa mengangkut 28 ton. Akbar mengatakan, untuk tahun depan pihaknya mengupayakan agar mobil pengangkut sampah bisa beroperasi lebih dari sekali sehari agar bisa mengangkut seluruh sampah yang ada.

“Armada kita ada 14 unit yang sekarang beroperasi 1 kali perhari. Sementara produksi sampah kita ini 100 ton per hari. Ke depan 2026 nanti kita upayakan anggaran ditambah agar bisa beroperasi lebih dari 1 kali perhari. 1 mobil itu bisa mengangkut 2 ton,” bebernya.

Saat ini, dia berharap pengesahan APBD Perubahan 2025 untuk pencairan anggaran penanganan persampahan. Akbar memastikan setelah pencairan anggaran kebersihan dari APBD Perubahan, persoalan sampah menumpuk ini akan selesai.

“Tapi ketika nanti anggaran perubahan ini sudah selesai, sudah ada maka insyaallah akan tidak ada lagi seperti biasa,” ujarnya.

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *