Kabar 2 Proyek Stadion di Makassar: Sudiang Kebut Amdal-Untia Dilirik China

Posted on

Rencana pembangunan 2 stadion di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), terus dimatangkan Pemprov Sulsel maupun Pemkot Makassar. Pemprov Sulsel kini mengebut dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sebelum Stadion Sudiang dilelang, sementara Pemkot Makassar menggoda perusahaan asal China menjadi investor proyek Stadion Untia.

Sejauh ini, Pemprov Sulsel telah merampungkan dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) dan Keterangan Rencana Kota (KRK) proyek pembangunan Stadion Sudiang. Dokumen itu telah diserahkan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman kepada Satuan Kerja (Satker) Direktorat Prasarana Strategis Sulsel Kementerian PU, di Rujab Gubernur Sulsel, Selasa (5/8).

“Tadi Pak Gubernur telah menyerahkan dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas dan KRK. Jadi ada dua dokumen yang diserahkan. Tersisa itu Amdal, dan janji beliau dalam waktu dekat akan diserahkan,” kata Kepala Satker Direktorat Prasarana Strategis Sulsel Kementerian PUPR, Iwan saat ditemui di Rujab Gubernur Sulsel, Selasa (5/8/2025).

Iwan menyebut Pemprov Sulsel kini sementara menggodok penyelesaian Amdal. Jika ketiga dokumen itu selesai, maka akan menjadi dasar dalam pembuatan dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang menjadi syarat sebelum pembangunan fisik stadion.

“Kalau lelang (saat ini) belum berjalan, masih proses pendampingan. Dari pihak PPK ke Pokja. Jadi Pokja khusus telah dibentuk di pusat. Sambil melakukan proses pendampingan, beliau (gubernur) akan menyampaikan Amdal-nya. Proses berjalan beriringan di Agustus ini. Rencana pembangunan stadion tetap dimulai 2025,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan bahwa Kemenpu telah menyiapkan pagu anggaran sebesar Rp 649 miliar untuk pembangunan stadion dengan skema multi years. Anggaran tersebut bakal digunakan untuk pengerjaan fisik selama tiga tahun atau ditarget selesai pada Semester I 2027.

“Jadi kita mulai (pembangunan) 2025, targetnya selesai semester pertama 2027. Anggaran tidak berubah, tetap Rp 649 miliar. Tapi perlu dicatat itu pagu, saat lelang pasti ditawar,” ucap Iwan.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Suherman membenarkan bahwa dokumen Andalalin dan KRK stadion telah diserahkan. Ia menyebut proses lelang dan penyusunan Amdal akan berjalan paralel.

“Kalau masalah lahan stadion Sudiang sudah selesai. Sekarang ini proses penyelesaian Amdal untuk pelaksanaan. Insyaallah pembangunan dimulai tahun ini,” ucapnya.

Sementara itu, rencana pembangunan Stadion Untia juga terus digogok oleh Pemkot Makassar. Terbaru, Wali Kota Makassar Munafri ‘Appi’ Arifuddin mengajak perusahaan konstruksi asal China, CAMC Engineering Co. Ltd (CAMCE) melihat lokasi proyek pembangunan Stadion Untia di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, pada Rabu (6/8/2025) sore.

Rombongan investor yang hadir di antaranya General Project Manager, Mr. Xiao, Commercial Manager, Mr. Yin Jian Xin, Chief Engineer, Wang Nian Cheng, Design Manager, Jasmine. Kunjungan ini dinilai sebagai sinyal keseriusan perusahaan asal China itu untuk berinvestasi.

“Ini investor yang datang dari China tertarik, yang pernah datang ke Balai Kota tempo hari, mereka ini juga bagian dari perusahaan yang membangun bendungan Jenelata (Gowa),” kata Appi kepada wartawan di lokasi.

Appi mengatakan CAMCE merupakan perusahaan dengan rekam jejak global dalam pembangunan stadion bertaraf internasional. Stadion yang telah dibangun seperti di Kamboja, Belarusia hingga Uzbekistan. Bahkan di Kamboja mereka membuat stadion berkapasitas 60 ribu orang.

“Mereka datang melihat apa yang kita miliki, kondisi, luas area dan sebagainya. Mereka menyempatkan melihat langsung dan mencoba untuk memberikan gambaran desain di area tersebut. Seperti apa desain yang mereka buat, kita tunggu nanti,” jelas Appi.

Menurut Appi, kunjungan itu merupakan salah satu tanda keseriusan mereka untuk berinvestasi. Kendati demikian, ia menekankan bahwa masih banyak tahapan yang harus dibahas, termasuk pembiayaan dan bentuk kerja sama setelah pembangunan stadion selesai.

“Biasanya kalau sudah mau datang lihat lokasi, artinya keyakinannya sudah lebih dari 50 persen. Tapi tentu masih banyak hal yang mesti kita bicarakan, mulai dari pembiayaan, lama pengerjaan desain, hingga model kerja sama,” jelasnya.

“Kalau mereka dan kita tidak sepakat, jangan sampai offering-nya berbeda, tentu akan susah. Tapi biarkan kami berjalan paralel menyiapkan segala macam legal administrasi dari proyek pembangunan stadion ini,” sambungnya.

Stadion Untia Dilirik Investor China

Dia mengungkapkan bahwa Kemenpu telah menyiapkan pagu anggaran sebesar Rp 649 miliar untuk pembangunan stadion dengan skema multi years. Anggaran tersebut bakal digunakan untuk pengerjaan fisik selama tiga tahun atau ditarget selesai pada Semester I 2027.

“Jadi kita mulai (pembangunan) 2025, targetnya selesai semester pertama 2027. Anggaran tidak berubah, tetap Rp 649 miliar. Tapi perlu dicatat itu pagu, saat lelang pasti ditawar,” ucap Iwan.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Suherman membenarkan bahwa dokumen Andalalin dan KRK stadion telah diserahkan. Ia menyebut proses lelang dan penyusunan Amdal akan berjalan paralel.

“Kalau masalah lahan stadion Sudiang sudah selesai. Sekarang ini proses penyelesaian Amdal untuk pelaksanaan. Insyaallah pembangunan dimulai tahun ini,” ucapnya.

Sementara itu, rencana pembangunan Stadion Untia juga terus digogok oleh Pemkot Makassar. Terbaru, Wali Kota Makassar Munafri ‘Appi’ Arifuddin mengajak perusahaan konstruksi asal China, CAMC Engineering Co. Ltd (CAMCE) melihat lokasi proyek pembangunan Stadion Untia di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, pada Rabu (6/8/2025) sore.

Rombongan investor yang hadir di antaranya General Project Manager, Mr. Xiao, Commercial Manager, Mr. Yin Jian Xin, Chief Engineer, Wang Nian Cheng, Design Manager, Jasmine. Kunjungan ini dinilai sebagai sinyal keseriusan perusahaan asal China itu untuk berinvestasi.

“Ini investor yang datang dari China tertarik, yang pernah datang ke Balai Kota tempo hari, mereka ini juga bagian dari perusahaan yang membangun bendungan Jenelata (Gowa),” kata Appi kepada wartawan di lokasi.

Appi mengatakan CAMCE merupakan perusahaan dengan rekam jejak global dalam pembangunan stadion bertaraf internasional. Stadion yang telah dibangun seperti di Kamboja, Belarusia hingga Uzbekistan. Bahkan di Kamboja mereka membuat stadion berkapasitas 60 ribu orang.

“Mereka datang melihat apa yang kita miliki, kondisi, luas area dan sebagainya. Mereka menyempatkan melihat langsung dan mencoba untuk memberikan gambaran desain di area tersebut. Seperti apa desain yang mereka buat, kita tunggu nanti,” jelas Appi.

Stadion Untia Dilirik Investor China

Menurut Appi, kunjungan itu merupakan salah satu tanda keseriusan mereka untuk berinvestasi. Kendati demikian, ia menekankan bahwa masih banyak tahapan yang harus dibahas, termasuk pembiayaan dan bentuk kerja sama setelah pembangunan stadion selesai.

“Biasanya kalau sudah mau datang lihat lokasi, artinya keyakinannya sudah lebih dari 50 persen. Tapi tentu masih banyak hal yang mesti kita bicarakan, mulai dari pembiayaan, lama pengerjaan desain, hingga model kerja sama,” jelasnya.

“Kalau mereka dan kita tidak sepakat, jangan sampai offering-nya berbeda, tentu akan susah. Tapi biarkan kami berjalan paralel menyiapkan segala macam legal administrasi dari proyek pembangunan stadion ini,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *