Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh, termasuk berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Anjuran ini mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW yang rutin mengerjakan puasa pada hari-hari tersebut.
Dikutip dari buku Fiqh Ibadah karya Nur Hidayah Al Amin Lc ME Sy dan Khairul Imam S H I, M Si, dalam sebuah hadits disebutkan:
“Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan puasa sembilan hari di awal bulan Dzulhijjah, di Hari Asyura dan tiga hari di setiap bulan iaitu hari Isnin yang pertama dan dua hari Khamis yang berikutnya” (HR Imam Ahmad dan an-Nasa’i)
Di antara sembilan hari awal Dzulhijjah tersebut, terdapat dua puasa sunnah yang populer, yaitu puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah). Lantas, kapan puasa Tarwiyah dan Arafah dalam penanggalan kalender Masehi tahun ini dilaksanakan?
Simak penjelasan lengkap berikut ini, termasuk jadwal pelaksanaan dan bacaan niatnya!
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan dua puasa sunah yang dilaksanakan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Untuk mengetahui jadwal pelaksanaannya pada tahun 2025, perlu diketahui kapan awal bulan Dzulhijjah 1446 H dimulai.
Hingga saat ini pemerintah belum menetapkan secara resmi awal Dzulhijjah 1446 H. Namun, jika merujuk pada Kalender Hijriah 2025 yang disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag), 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025.
Selain itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah juga telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 bertepatan pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Penetapan tersebut tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025.
Dengan demikian, jika mengacu pada penetapan awal bulan Dzulhijjah 1446 berdasarkan Kalender Hijriah Kemenag dan penetapan Muhammadiyah, maka puasa Tarwiyah yang dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 4 Juni 2025. Sementara puasa Arafah 9 Dzulhijjah bertepatan pada hari Kamis, 5 Juni 2025.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini jadwal puasa Tarwiyah dan Arafah 2025:
Niat adalah unsur penting yang membedakan pelaksanaan puasa-puasa sunnah, termasuk dalam puasa Tarwiyah dan Arafah. Oleh karena itu, seseorang yang ingin mengerjakan puasa sunnah tersebut, perlu berniat sebelum melaksanakannya.
Dikutip dari buku ‘Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya’ karya Khalifa Zain Nasrullah, berikut ini niat puasa Tarwiyah dan Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillāhi Ta’ala.
Artinya: “Saya berniat melakukan puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillaahi ta’aala.
Artinya: “Aku berniat puasa ‘Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Tarwiyah dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah dan merupakan salah satu amalan sunah di awal bulan Dzulhijjah. Namun, sebagaimana dikutip dari laman Rumaysho, tidak ditemukan hadis sahih yang secara khusus menjelaskan keutamaan puasa Tarwiyah.
Meski begitu, puasa ini tetap dianjurkan karena termasuk dalam amalan salih di 10 hari pertama Dzulhijjah, yang sangat dicintai oleh Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim).
Dengan dasar hadits ini, maka puasa Tarwiyah tetap menjadi amalan yang dapat dikerjakan sebagai bentuk ibadah di hari-hari terbaik dalam setahun.
Berbeda dengan Tarwiyah, keutamaan puasa Arafah disampaikan secara eksplisit dalam hadits sahih. Puasa Arafah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah memiliki pahala yang sangat besar, khususnya bagi kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan haji.
Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Demikianlah informasi terkait pelaksanaan puasa Tarwiyah dan Arafah 2025. Semoga bermanfaat!