Kebakaran yang melanda Kantor Bupati Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) diduga akibat korsleting listrik. Saksi mengaku sempat mendengar suara ledakan sebelum kebakaran terjadi.
“Kemungkinannya begitu (kebakaran akibat korsleting),” ujar Kapolres Morowali AKBP Suprianto kepada wartawan, Sabtu (26/4/2025).
Suprianto mengatakan kebakaran terjadi setelah munculnya percikan api dan disusul ledakan dari tiang balkon teras kantor. Seorang teknisi AC bernama Ghalbi merupakan saksi pertama yang melihat kejadian tersebut.
“Pada pukul 20.38 Wita, Ghalbi selaku teknisi AC melihat munculnya percikan api dan terjadi ledakan dari tiang balkon teras kantor bupati,” terangnya.
Saksi kemudian meminta ke pengawas pengerjaan AC agar melapor kepada petugas Satpol PP yang piket. Selanjutnya petugas piket menghubungi Kantor Damkar.
“4 unit mobil pemadam kebakaran (kemudian) tiba di kantor bupati dan langsung melakukan tindakan pemadaman,” beber Suprianto.
Proses pemadaman berlangsung sekira 20 menit dan selanjutnya petugas Damkar melakukan pendinginan. Tak lama, personel Satbrimob Batalyon C menggunakan mobil water canon juga tiba di lokasi dan membantu pemadaman.
“Pukul 21.25 Wita, personel Polres Morowali tiba di lokasi dan dilakukan sterilisasi serta pemasangan garis polisi,” jelasnya.
Suprianto menyebut akibat kebakaran itu tiang dan plafon teras kantor bupati mengalami kerusakan. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Akibat dari kebakaran tersebut mengakibatkan kerusakan pada bagian tiang dan plafon teras depan kantor bupati dan untuk korban jiwa nihil,” pungasknya.
Diberitakan sebelumnya, Kantor Bupati Morowali mengalami kebakaran pada Jumat (25/4) malam. Peristiwa ini mengejutkan warga karena api sempat membakar salah satu tiang pilar bangunan utama kantor tersebut.