Manajemen PSM Makassar angkat suara terkait permohonan donasi acara Tahun Baru 2026 yang mengatasnamakan suporter. Pihak manajemen memastikan kelompok yang meminta donasi itu tidak masuk database suporter PSM.
“Bukan bagian dari suporter PSM yang ada di database kami,” ungkap Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim kepada infoSulsel, Sabtu (6/12/2025).
Sulaiman mengungkapkan, surat permohonan donasi itu dikecam oleh sejumlah kelompok suporter PSM. Para suporter tidak senang dengan adanya kelompok yang meminta sumbangan bodong.
“Ya banyak teman-teman suporter yang menyampaikan ke saya, bahwa mereka tidak senang dengan ini (donasi bodong),” katanya.
Pihak manajemen tak ingin mencampuri lebih jauh terkait masalah tersebut. Manajemen tidak mengambil langkah hukum kepada kelompok peminta sumbangan tersebut.
“Wah tidak lah (untuk melaporkan ke aparat hukum),” imbuhnya.
Sulaiman hanya menyampaikan imbauan kepada warga agar bijak menyikapi kelompok peminta sumbangan yang mencatut suporter PSM. Dia meminta warga agar memastikan legalitas dari kelompok yang meminta sumbangan.
“Warga sebaiknya lebih bijak lagi menyikapi. Misalnya menanyakan legalitas dari penggalangan dana ini,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, oknum suporter PSM Makassar mengedarkan permohonan sumbangan untuk tahun baru 2026. Surat permohonan dan daftar donatur itu beredar luas di media sosial.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Kami dari Suporter Fanatik PSM Makassar. Meminta bantuan dan partisipasi kepada bapak/ibu dalam rangka menyambut Tahun Baru 2026,” tulis isi surat permohonan sumbangan yang diterima infoSulsel, Sabtu (6/12).
Kelakuan kelompok itu menuai kecaman dari suporter PSM. Salah satunya datang dari kelompok suporter PSM, Laskar Ayam Jantan (LAJ).
“Kami mengecam itu. Artinya itu sudah di luar konteks sebagai suporter,” tegas Panglima LAJ, Uki Nugraha kepada infoSulsel, Sabtu (6/12).
