Keluarga Nilai Kematian Tahanan BNNP Sultra di Sel Janggal, Ada Luka Memar

Posted on

Keluarga menduga ada kejanggalan dari tewasnya tahanan pria berinisial F (40) dalam sel Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara (BNNP Sultra) yang disebut bunuh diri. Sebab, ada luka memar di kepala dan tangan korban dalam kondisi terikat.

“Kami merasa bunuh diri itu janggal, tangan almarhum itu terikat dan kepala bagian belakang ada memar,” kata pendamping keluarga korban Roslina Afi kepada infocom, Rabu (29/10/2025).

Roslina mengatakan keluarga tidak terima dengan kematian korban yang disebut bunuh dir. Pasalnya, tangan korban dalam kondisi terikat.

“Tangan almarhum itu kondisi terikat, apa dia mengikat dulu baru gantung diri atau gantung diri dulu baru mengikat,” katanya.

Kemudian kakak kandung korban yang ikut memandikan jenazah menemukan luka memar di bagian belakang kepala. Luka memar itu dirasa janggal dengan apa yang dialami korban sebelum ditemukan tewas.

“Kakak kandungnya yang mandikan temukan ada memar di bagian betis, ada semacam bekas pukulan di belakang kepala dan terjadi pembengkakan besar,” ungkapnya.

Selain itu, Roslina juga menyoroti bekas luka di leher korban. Ia menuturkan BNNP Sultra menyampaikan bahwa korban meninggal dunia dengan cara bunuh diri menggunakan celana jeans.

“Kata BNN korban bunuh diri dengan cara gantung diri pakai celana levis (jeans). Tapi menurut kami di leher itu bekas tali, bukan bekas ikatan di leher, BNN sampaikan gantung celana levis tapi menurut keluarga itu bekas tali karena tidak menggambarkan levis,” bebernya.

Atas temuan tersebut, kata Roslina pihak keluarga tidak terima jika korban disebut bunuh diri. Dia berharap pihak terkait bisa mengungkap penyebab pasti kematian korban.

“Sampai saat ini keluarga belum terima kalau korban itu bunuh diri,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, tahanan F ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di dalam sel nomor 2 pada Selasa (7/10) sekitar pukul 20.20 Wita. BNNP Sultra menyebut korban diduga depresi hingga nekat mengakhiri hidupnya.

“Korban benar-benar bunuh diri ya, diduga depresi,” kata Kabid Berantas BNNP Sultra Alam Kusuma saat menggelar konferensi pers, Rabu (8/10).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *