Kemenkop Puji Kopdes Aeng Batu-batu Takalar Raup Omzet Rp 2 Juta Per Hari baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kementerian Koperasi (Kemenkop) RI memuji Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Aeng Batu-batu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar. Kopdes ini dinilai layak menjadi percontohan di Indonesia setelah meraup omzet Rp 2 juta per hari.

“Memang ini layak karena apa yang sudah dijalankan oleh Koperasi Merah Putih Desa Aeng Batu-batu ini layak untuk menjadi percontohan, bukan saja untuk di Sulawesi Selatan, tapi secara nasional saya kira,” kata Seskemenkop, Ahmad Zabadi usai meninjau Kopdes Aeng Batu-Batu, Selasa (23/9/2025).

Ahmad mengaku, keberadaan Kopdes Aeng Batu-batu sebagai strategi pemberdayaan masyarakat dan sekaligus mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat. Apalagi kegiatan pusat-pusat ekonomi baru di desa akan tumbuh.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Mudah-mudahan hal ini dapat segera juga kita replikasi untuk seluruh wilayah di Indonesia, sesuai arahan dan keinginan bapak Presiden bahwa akhir tahun ini kita bisa mengoperasionalkan seluruh Kopdes Merah Putih,” jelasnya.

Dia juga terkesima dengan hadirnya layanan klinik kesehatan dan apotek Kopdes Aeng Batu-batu. Layanan ini mendekatkan masyarakat terhadap akses kesehatan.

“Kliniknya yang menurut saya sudah sangat representatif, karena bukan saja menyediakan tenaga perawat, tapi bahkan dokternya pun sudah tersedia. Bukan hanya dokter umum, dokter giginya pun sudah disiapkan,” sebut Ahmad.

Dia pun berhadap Kopdes tersebut membuka keanggotaan seluas-luasnya dengan fokus melakukan kemudahan bagi masyarakat. Terutama masyarakat yang kurang beruntung.

“Lalu perlu untuk penyesuaian dari sisi penggunaan iuran atau simpanan pokok. Sedangkan simpanan wajibnya nanti bisa dilakukan gradasi sesuai dengan pengelompokan status ekonomi di wilayah ini, sehingga ini bisa menjadi potensi sumber daya modal sendiri yang dikumpulkan,” bebernya.

Sementara itu, Bendahara Kopdes Aeng Batu-batu, Kasmawati mengaku, prospek ekonomi koperasi sangat baik sejak diluncurkan sejak 21 Juli 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto. Hingga saat ini omzet per harinya mencapai Rp 2 juta per hari khusus untuk gerai sembako.

“Kalau omzet per hari itu rata-rata Rp 1 juta. Kadang kalau ramai sampai Rp 2 juta,” sebut Kasmawati.

Warga desa, kata dia, sangat antusias berbelanja di gerai sembako kopdes karena harganya lebih murah dibanding harga di pasaran. Apalagi gerai tersebut juga menyediakan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng hingga gas elpiji 3 Kg.

“Kalau gas 3 Kg itu hampir setiap hari habis. Kita jual di bawah harga HET. Kalau HET Rp 18.500, kita jual 17.500. Kemarin pas launching itu beras 200 karung dan minyak 100 dos itu terjual habis dalam 2 hari, omzetnya sampai Rp 20 juta,” sebut Kasmawati.

Adapun gerai yang saat ini tersedia di Kopdes Aeng Batu-batu di antaranya simpan pinjam syariah, gerai sembako, pangkalan gas, mandiri agen, agen pos, klinik, apotek, cafe merah putih, gudang pupuk dan saprodi. Unit usaha ini tersebar di enam kios kopdes.

“Kalau untungnya belum bisa dilihat karena baru, tapi prospeknya (ekonomi) agak bagus,” ungkapnya.

Dia menambahkan Kopdes Merah Putih Aeng Batu-batu belum mendapat bantuan modal. Modal awal yang digunakan berasal dari dana pribadi kepala desa. Sementara alokasi Dana Desa (DD) hanya diperuntukkan bangun kantor Kopdes.

“Modalnya dari bu desa sendiri, belum ada modal dari perbankan. Sementara pakai dana pribadi bu desa. Kalau anggaran dana desa itu hanya bangun kantor kopdes,” ungkapnya.