Kendari Jadi Daerah Prioritas Sekolah Rakyat, Pemkot Siapkan Lahan 6,8 Hektare

Posted on

Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditetapkan sebagai salah satu dari 108 daerah prioritas pembangunan sekolah rakyat. Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari pun telah menyiapkan lahan seluas 6,8 hektare demi terwujudnya program tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Kendari Siska Karina Imran usai menemui Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Wamensos Agus Jabo Priyono di Jakarta, Kamis (18/9/2025). Siska menekankan komitmen dukungan penuh terhadap program pembangunan sekolah rakyat.

“Kami bertemu Pak Mensos berkoordinasi tentang sinergitas program bapak presiden sekolah rakyat,” kata Siska Karina Imran saat dimintai konfirmasi infocom.

“Kami memberitahukan bahwa Pemkot Kendari sudah menyediakan lahan seluas 6,8 hektare untuk dibangun sekolah rakyat permanen dan desainnya Kota Kendari masuk dalam 108 kabupaten/kota yang menjadi pembangunan pertama di Oktober kalau tidak salah,” imbuhnya.

Siska mengatakan program sekolah rakyat di Kendari sebenarnya sudah berjalan dengan jumlah siswa sekitar 50 orang tapi masih meminjam gedung sosial. Menurut dia, ke-50 siswa tersebut akan direlokasi jika Kemensos telah menuntaskan pembangunan sekolah rakyat di atas lahan Pemkot Kendari seluas 6,8 hektare tersebut.

“Identifikasi di Kota Kendari itu kurang lebih 14.000, di sekolah baru nantinya (ditempatkan). (Sekolahnya nanti) besar, nanti kayaknya bergabung semua satu atap di situ, SD, SMP, SMA,” katanya.

Walkot Siska Karina Imran sempat memaparkan program sekolah rakyat saat Menteri Ekonomi Kreatif (Menkraf) Teuku Riefky Harsya berkunjung ke Kendari pada 26 Agustus 2025. Menurutnya, Pemkot Kendari ingin memastikan anak-anak dari keluarga pra sejahtera bisa mendapatkan pendidikan yang sama baiknya dengan anak-anak lain sehingga kesenjangan sosial di bidang pendidikan bisa ditekan.

“Kami ingin anak-anak pra sejahtera di Kendari punya kesempatan yang sama. Kehadiran SR ini adalah jalan untuk memberi masa depan yang baik bagi mereka,” ungkap Siska.

Sementara itu, Menkraf Teuku Riefky Harsya saat itu mengapresiasi langkah Pemkot Kendari yang bergerak cepat menyiapkan lahan dan infrastruktur untuk sekolah rakyat. Dia menegaskan program ini bukan hanya menyangkut akses pendidikan, tetapi juga peluang besar di sektor ekonomi kreatif.

“Ini sebuah niatan mulia, seluruh anak Indonesia harus punya akses dan cita-cita. Manfaatnya tidak hanya dirasakan hari ini, tapi akan terasa besar untuk generasi emas 2045,” kata Riefky.

Dia menjelaskan bahwa sekolah rakyat nantinya akan dipadukan dengan berbagai pelatihan keterampilan di bidang kreatif, mulai dari fashion, kriya kecantikan, desain, hingga industri berbasis film, musik, dan fotografi. Menurutnya, sektor ini tengah berkembang pesat di Indonesia.

“Saat ini ada 26,5 juta orang bekerja di sektor ekonomi kreatif, dan 50 persen di antaranya masih berusia di bawah 40 tahun. Artinya, ini sektor yang relevan dengan generasi muda dan akan kita dorong bersama,” pungkasnya.