Ketua DPRD Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Tenri Walinonong heran dengan banyaknya pengamanan dari TNI dan Polri saat rapat paripurna Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Dia menilai pengamanan yang dilakukan terkesan berlebihan.
“Ada pengamanan gabungan TNI-Polri. Saya juga bingung ini, kesannya terlalu bagaimana ini pemda,” ujar Andi Tenri kepada infoSulsel, Senin (18/8/2025).
Andi Tenri mengaku tidak mengetahui adanya rencana pengawalan aparat TNI-Polri dalam agenda rapat paripurna. Dia menyebut kehadiran personel TNI-Polri itu bukan atas permintaan DPRD Bone.
“Bukan (permintaan DPRD soal pengamanan TNI-Polri). Agendanya juga pendapat akhir fraksi tentang ranperda sama penetapan RPJMD,” katanya.
Diketahui, rapat paripurna dengan agenda pandangan akhir fraksi-fraksi terhadap Ranperda RPJMD digelar di ruang paripurna DPRD Bone, Senin (18/8) sekitar pukul 11.30 Wita. Rapat dipimpin Ketua DPRD Bone Andi Tenri Walinonong, didampingi Wakil Ketua Irwandi Burhan dan Wakil Ketua Khaerul Amran.
Dalam rapat tersebut, hadir juga Bupati Bone Andi Asman Sulaiman, Wakil Bupati Andi Akmal Pasluddin, jajaran Forkopimda, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta camat se-Kabupaten Bone. Fraksi akan menyampaikan pandangan akhirnya terkait dengan RPJMD sebelum dilakukan penetapan.
Sebelumnya diberitakan, kantor DPRD Bone dikawal ketat sejumlah personel TNI dan Polri menjelang rapat paripurna penetapan Ranperda RPJMD 2025-2029, hari ini. Paripurna dihadiri Bupati Bone Andi Asman Sulaiman.
Pantauan infoSulsel di Kantor DPRD Bone, Senin (18/8/2025), sekitar pukul 08.48 Wita, sejumlah mobil dari Brimob Batalyon C Pelopor Bone memasuki kantor DPRD. Ada pula mobil water canon, baracuda, serta ada tiga truk yang mengangkut personel.
Di lokasi, juga terlihat satu mobil truk dari Korem 141 Toddopuli dengan personelnya, serta satu truk dari Satpol PP Bone. Semua mobil itu terparkir di halaman kantor DPRD Bone.
