Kelompok kriminal bersenjata (KKB) membakar 2 unit rumah Bupati Puncak hingga kantor Distrik Omukia di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. KKB melancarkan aksi kejahatan usai menuding lokasi tersebut dijadikan sebagai pos militer.
“Klaim KKB terkait penggunaan rumah bupati dan kantor distrik sebagai pos militer tidak benar,” kata Kaops Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Faizal mengatakan tudingan KKB itu bagian dari propaganda untuk memprovokasi. Pelaku sengaja menyebarkan informasi yang tidak benar untuk memengaruhi opini publik.
“Kelompok KKB berupaya membangun narasi seolah-olah pemerintah memanfaatkan fasilitas sipil untuk kepentingan militer,” tuturnya.
“Narasi ini digunakan KKB untuk membenarkan aksi kekerasan mereka serta memengaruhi dan menghasut warga, sedangkan hal tersebut tidaklah benar,” sambung Faizal.
Diketahui, tudingan rumah bupati Puncak dan kantor Distrik Omukia dijadikan pos militer disebarkan juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom. Dalam pernyataannya, Sebby menuding alih fungsi rumah dan kantor menjadi pos militer menimbulkan ketakutan kepada warga dari kampung halaman mereka.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo turut membantah tudingan KKB tersebut. Yusuf menegaskan penyebaran informasi yang tidak benar sudah menjadi modus KKB setiap melakukan aksi terornya.
“Padahal sebelum narasi dari Sebby Sambom muncul, akun-akun simpatisan KKB sempat mem-framing bahwa pembakaran bangunan di Ilaga justru dilakukan oleh aparat TNI-Polri. Ini menunjukkan adanya pola propaganda terstruktur untuk menggiring opini publik yang mereka buat,” jelas Yusuf.
Yusuf melanjutkan, narasi pembakaran yang diklaim sebagai perlawanan terhadap ‘militerisasi’ fasilitas sipil disebut kerap menjadi strategi KKB. Para pelaku hendak menarik simpati internasional serta membangun dukungan masyarakat lokal.
“Sudah menjadi kebiasaan KKB, apabila pihak mereka melakukan kejahatan pembunuhan terhadap warga sipil, mereka selalu menyebut korbannya adalah aparat militer Indonesia yang menjadi mata-mata, namun faktanya yang mereka lakukan adalah membunuh warga sipil yang tidak bersalah,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, dua 2 unit rumah bupati Puncak yang dalam keadaan kosong, dibakar KKB di Distrik Omukia, Puncak, Minggu (6/6). Para pelaku juga membakar sejumlah fasilitas kantor di Distrik Omukia.
Satgas Damai Cartenz turut melaporkan ada empat bangunan lain yang juga dibakar di Distrik Omukia. Rinciannya satu unit gereja, rumah dinas pemda, puskesmas dan satu unit bangunan sekolah.