Komite Banding (Komding) PSSI menolak banding yang diajukan PSM Makassar atas sanksi terhadap pemainnya Yuran Fernandes. Komding PSSI memutuskan Yuran tetap dijatuhi sanksi larangan bermain di Indonesia dari 12 bulan dikurangi menjadi 3 bulan.
“Jadi bandingnya, kalau kita berbicara amar putusan yang ditetapkan oleh komite banding, memutuskan menolak permohonan banding dari PSM Makassar,” ungkap Manajer Tim PSM Makassar, Muhammad Nur Fajrin kepada wartawan, Sabtu (17/5/2025).
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Fajrin menjelaskan, banding PSM Makassar ditolak karena dalam memori banding yang diajukan meminta sanksi terhadap Yuran Fernandes dibatalkan. Namun, Komding memutuskan untuk meninjau ulang tingkat hukuman yang dijatuhkan terhadap Yuran Fernandes.
“Komite Banding memutuskan untuk memperbaiki keputusan Komite Disiplin PSSI tanggal 8 Mei 2025 di mana menyatakan pemain klub PSM Makassar atas nama Yuran Fernandes secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pelanggaran disiplin,” jelasnya.
Dalam poin kedua amar putusan, Komding PSSI menjatuhkan sanksi disiplin kepada Yuran Fernandes. Namun, sanksi Yuran berkurang dari yang dijatuhkan Komdis PSSI sebelumnya selama 12 bulan.
“Komding menjatuhkan sanksi kepada pemain klub PSM Makassar atas nama Yuran Fernandes berupa larangan beraktivitas yang terkait dengan sepak bola selama 3 bulan sejak keputusan diterbitkan. Kemudian membayar denda Rp 25 juta,” ujar Fajrin.
Fajrin menegaskan, putusan Komding bukan menerima banding seperti informasi yang beredar. Pasalnya, jika banding diterima maka Yuran tidak dijatuhkan sanksi.
“Jadi itu yang perlu saya sampaikan secara jelas ya bahwa bukan bandingnya diterima. Kalau bandingnya diterima maka Yuran tidak dihukum. Tapi bandingnya ditolak,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada pemain PSM Makassar Yuran Fernandes berupa larangan bermain 12 bulan dan denda Rp 25 juta. Sanksi itu direspons pihak PSM dengan mengajukan banding di Komite Banding PSSI.
