Wanita berinisial RF (33) dan ibunya, AR (54) di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) terlibat aksi saling lapor dugaan penganiayaan. RF melaporkan mantan suaminya seorang anggota polisi, FA (37) sementara dia sendiri laporkan oleh ibunya atas tuduhan yang sama.
Kasus dugaan penganiayaan itu terjadi di Perumahan Aufa, Kelurahan Galung Maloang, Kecamatan Bacukiki, Parepare pada Rabu (8/4) sekitar pukul 00.30 Wita. Saat itu, AR datang ke rumah anaknya, FA diantar oleh mantan menantunya, FA.
RF menuduh mantan suaminya, FA melakukan penganiayaan terhadap dirinya, anak dan seorang karyawannya. Dia pun melayangkan laporan dugaan penganiayaan itu ke Polres Parepare, Rabu (8/4) pagi.
“Dipukul ka dan ditendang sama mantan suamiku yang tugas di Polsek Bacukiki,” ujar RF kepada infoSulsel, Rabu (9/4/2025).
RF mengatakan saat itu pintu rumahnya digedor-gedor oleh seseorang. Saat pintu rumah dibuka, FA langsung masuk lalu memukul anak dan satu orang karyawannya.
“Ternyata mantan suamiku mi (yang datang). Pas masuk na dorong anak-anak. Terus mereka dipukul juga,” katanya.
RF lalu mencoba menghentikan aksi mantan suaminya memukul anak dan karyawannya. Dia pun menjadi sasaran penganiayaan dengan didorong ke dapur.
“Teriak ka minta tolong. Sudahnya itu keluar ka dari dapur, na dorong ka na tendang kaki ku sampai ku jatuh. Terseret ka sampai di depan,” terang RF.
“Kepala ku pertama na pukul pakai tangan kanannya. Benjol kepala ku. Ada juga memarnya (kaki ku),” lanjutnya.
FA turut buka suara usai dilaporkan oleh mantan istrinya itu ke Polres Parepare. Dia mengungkap persoalan sebenarnya terjadi antara RF dengan ibunya, AR.
“Kenapa tidak sesuai yang dia ceritakan di situ. Kalau mau ki bagus orang tuanya (RF) kita tanya. Sebenarnya permasalahan ini orang tuanya, mamanya sama dia (RF),” kata FA kepada infoSulsel, Jumat (11/4).
FA mengaku datang ke rumah RF karena mantan mertuanya minta diantar. Pasalnya, RF diduga membawa karyawan pria menginap di rumahnya.
“Minta saya antar ke rumahnya (RF) untuk cek. Karena mamanya curiga sering bermalam karyawan jualan es-nya. Mau napastikan,” kata FA.
FA membenarkan bahwa dirinya datang ke rumah RF sekitar pukul 01.00 Wita. Numun FA mengaku tidak langsung masuk ke rumah RF dan menurunkan ibu RF di pertigaan lorong.
“Sekitar jam 1 dini hari (Rabu) saya ke sana sama mamanya (RF). Itu pun saya antar mamanya ke sana saya kasi turun di pertigaan lorong dekat rumahnya. Mamanya jalan kaki ke rumahnya. Saya menunggu di motor,” jelasnya.
AR membenarkan datang ke rumahnya anaknya diantar oleh FA. Saat itu, dia meminta FA menunggu di pertigaan lorong lalu dia masuk sendiri ke rumah anaknya.
“Awalnya saya matikan saklar lampunya. Saya ketuk-ketuk tidak ada yang buka. Jadi saya dorong. Nanti lama baru ada yang buka. Dia anakku (RF) dan itu laki-laki (karyawannya),” kata AR kepada infoSulsel, Sabtu (12/4).
AR mengaku langsung menampar karyawan laki-laki dan RF saat masuk ke rumah. Namun RF justru membela karyawannya dan balik memukul ibunya.
“Langsung ku tampar mukanya itu laki-laki dan anakku. Na lawan ka ini anak ku. Na tarik itu laki-laki di belakangnya baru saya na lawan,” tuturnya.
“Na tarik rambutku baru ka na banting. Sempat ka jatuh. Itu juga karyawan sempat mau pukul ka. Jadi berteriak ka panggil FA. Lama baru datang,” lanjutnya.
AR menyebut FA kemudian datang setelah mendengar teriakannya. FA langsung menarik RF ke dapur dan menghentikan aksinya.
“Datang pak FA ini bantu ka, na tolong ka. Na dorong itu anakku ke dapur. Na pisahkan ka supaya tidak na pukul ka lagi. Baru masuk di dapur ambil pisau. Na tutup FA pintu dapur,” jelasnya.
Belakangan, AR melaporkan anaknya itu ke polisi. Pasalnya, RF tidak mengakui perbuatannya dan menuduh FA melakukan penganiayaan terhadap dirinya.
“Nanti malam baru ka melapor. Karena ini anakku (RF) tidak mau mengakui kesalahannya. Seandainya na akui kesalahannya, tidak apa-apa ji,” katanya.
Kasi Humas Polres Parepare Iptu Suhendarwadi membenarkan adanya laporan AR terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan anaknya RF. Dia mengatakan kasus tersebut sudah dalam penanganan Polres Parepare.
“Ada, bukan terkait oknum polisi. Tapi itu antara mama dengan anak itu. Ya sudah ditangani,” ungkap Suhendar.