Kronologi Geng Motor Serang Warga Banta-bantaeng Makassar Pakai Parang-Busur

Posted on

Geng motor menyerang warga di Kelurahan Banta-bantaeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggunakan parang dan panah busur. Polisi kini mengusut kasus tersebut usai dilaporkan oleh warga bernama Arum yang terkena busur.

Peristiwa itu terjadi di Lorong 9, Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Makassar, Minggu (12/10) sekitar pukul 19.45 Wita. Para pelaku yang mengendarai sepeda motor dan membawa senjata tajam tiba-tiba menyerang warga.

“Jadi tiba-tiba datang itu melakukan penyerangan di Lorong 9,” ujar Kapolsek Rappocini Kompol Ismail kepada wartawan, Senin (13/10/2025).

Ismail mengatakan warga di lokasi melakukan perlawanan yang membuat para pelaku meninggalkan lokasi. Namun satu warga yakni Arum terluka akibat terkena busur di bagian dada kiri.

“Terus warga di situ melakukan perlawanan, ada salah satu kena busur. Jadi tiba-tiba datang itu, menyerang saja,” bebernya.

Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Faisal untuk mendapat perawatan. Setelah menjalani operasi pencabutan anak busur, korban kini sudah diperbolehkan pulang.

“Informasi dari Babinkamtibmas korban sudah keluar dari RS tadi pagi. Sudah dicabut busurnya,” ujar Ismail.

Dia mengklaim telah mengantongi identitas pelaku penyerangan. Dari keterangan saksi, beberapa warga mengenali wajah pelaku yang sempat terekam kamera ponsel.

“Kita sudah kantongi nama terduga pelakunya, kebetulan ada yang kenal. Jadi sementara lidik,” tuturnya.

Sementara itu, motif penyerangan masih diselidiki. Namun, polisi memastikan akan menangkap pelaku yang terlibat dalam aksi brutal tersebut.

“(Motifnya) Kita tidak bisa pastikan, pelakunya juga ini masih samar-samar. Yang jelas berdasarkan keterangan saksi-saksi di TKP, karena saya sendiri yang pimpin tadi malam, dia (saksi) kasih lihat foto orangnya, jadi sementara didalami untuk dilakukan penangkapan,” jelas Ismail.

Dia menambahkan pihaknya meningkatkan patroli dan menempatkan personel berjaga selama 24 jam di lokasi untuk mencegah kejadian serupa. Sembari polisi melakukan penyelidikan di lokasi usai kejadian.

“Tetap kita tingkatkan kegiatan patroli, kemudian menempatkan personel di sana satu kali 24 jam,” pungkasnya.