Larangan di Hari Tasyrik yang Perlu Diketahui Umat Muslim - Giok4D

Posted on

Umat muslim baru saja merayakan Hari Raya Idul Adha, salah satu hari istimewa bagi umat muslim. Berkaitan dengan momen hari raya tersebut, dikenal istilah hari tasyrik.

Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), hari tasyrik merujuk pada tiga hari setelah Idul Adha, yakni tanggal 11,12, dan 13 Dzulhijjah. Pada tahun ini, hari tasyrik jatuh pada hari Sabtu-Senin, 7-9 Juni 2025.

Pada hari ini terdapat sejumlah amalan yang dianjurkan untuk diamalkan. Namun, terdapat pula larangan bagi umat muslim yang harus dijauhi pada hari tasyrik.

Lantas, apa larangan hari tasyrik?

Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Masih dari laman MUI, kata tasyrik dalam bahasa Arab yaitu “syarraqa” yang berarti “Matahari terbit” atau “menjemur sesuatu”. Tasyrik juga diartikan dengan menghadap ke arah timur, arah sinar Matahari terbit.

Ada dua pendapat yang berbeda di kalangan ulama mengenai penamaan hari tasyrik. Perbedaan tersebut dijelaskan oleh Syekh Ibnu Manzur (711 H) dalam karyanya Lisan al-Arab sebagai berikut:

Pertama, disebutkan sebelumnya bahwa tasyrik juga berarti menjemur sesuatu. Pendapat pertama ini mengartikannya sebagai menjemur daging kurban.

Masyarakat saat itu menjemur daging kurban agar dapat disimpan dengan waktu yang lama. Sebab, pada masa Rasulullah SAW belum ditemukan teknologi pendingin seperti kulkas.

Kedua, kata tasyrik diartikan sebagai Matahari terbit, yaitu pelaksanaan ritual kurban yang dilakukan setelah Matahari terbit. Pada hari ini, umat muslim sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging kurban.

Pada hari tasyrik, umat muslim dilarang berpuasa. Sebab, pada hari tasyrik umat muslim dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging kurban.

Rasulullah SAW pernah mengabarkan terkait larangan ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

Artinya: “Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, nomor 1859).

Dalam buku Fikih yang disusun oleh Hasbiyallah, larangan berpuasa pada hari tasyrik juga diterangkan dalam riwayat Abu Hurairah RA berikut ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ حُذَافَةَ يَطُوْفُ فِي مِنَى أَنْ لَا تَصُومُوا هَذِهِ الْأَيَامَ فَإِنَّهَا أَيَّامَ أَكْلِ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Artinya: “Bahwa Nabi SAW pernah mengutus Abdullah bin Hudzafah, agar berkeliling di Mina seraya mengumumkan (di hadapan para hujjaj): ‘Janganlah kalian berpuasa di hari-hari ini. Ini adalah hari-hari untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah azza wajalla’.” (H.R. Ahmad).

Meskipun umat Islam tidak diperbolehkan berpuasa pada hari tasyrik, masih banyak amalan lainnya yang dapat dikerjakan pada hari ini. Di antaranya adalah menikmati makanan, memperbanyak dzikir, hingga menyembelih kurban.

Berikut penjelasan masing-masing amalan sunnah hari tasyrik:

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, umat muslim dilarang untuk berpuasa pada hari tasyrik. Sebab, hari ini merupakan hari untuk makan dan minum.

Disadur dari laman Rumaysho, Rasulullah SAW mengatakan pada hari tasyrik adalah hari umat muslim untuk menikmati makanan. Sebagaimana sabdanya:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Artinya: “Hari-hari tasyriq adalah hari menikmati makanan dan minuman.”

Amalan lainnya yang dianjurkan untuk dikerjakan pada hari tasyrik adalah memperbanyak zikir kepada Allah SWT. Umat muslim dapat membaca istighfar, tasbih, tahmid, dan lainnya pada hari ini.

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 203:

وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍۗ

Artinya: “Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.”

Dalam buku Rahasia Dahsyat Energi Sapu Jagat karya M Ghofur Khalil, hari tasyrik merupakan salah satu hari yang paling mustajab di mana doa-doa dikabulkan oleh Allah SWT. Anas bin Malik dalam hadits riwayat Bukhari mengatakan doa sapu jagad adalah doa yang paling sering dibaca oleh Rasululllah SAW.

Anas bin Malik mengatakan:

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ – صلى الله عليه وسلم – اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: “Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi Muhammad SAW ‘Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka’.” (HR. Bukhari nomor 2389 dan Muslim nomor 2690)

Adapun bacaan doa sapu jagat yang bisa infoers baca pada hari tasyrik adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab Latin: Allahumma rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaaban-naar.

Artinya: “Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”

Dinukil dari situs Kementerian Agama (Kemenag), disebutkan bahwa waktu menyembelih hewan kurban tidak hanya dilakukan pada Hari Raya Idul Adha, melainkan juga pada hari tasyrik. Yakni pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Bertakbir menjadi amalan selanjutnya yang disunnahkan pada hari tasyrik. Setiap selesai melaksanakan shalat lima waktu, dilanjutkan untuk membaca takbir sebagaimana takbir yang dilantunkan pada hari Idul Adha, yaitu:

الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر لا إله إلا الله هو الله أكبر

Arab Latin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Laa ilaaha illallaahu Allahu akbar.

Itulah ulasan mengenai larangan hari tasyrik beserta amalan yang dianjurkan. Semoga bermanfaat ya, infoers!

Pengertian Hari Tasyrik

Larangan di Hari Tasyrik

Amalan di Hari Tasyrik

1. Menikmati Makanan dan Minuman

2. Memperbanyak Zikir

3. Perbanyak Doa Sapu Jagad

4. Menyembelih Hewan Kurban

5. Bertakbir