Wanita bernama Laras Faizati (26) ditetapkan menjadi tersangka usai membuat konten provokasi dengan mengajak massa membakar Mabes Polri. Belakangan Laraz turut dipecat dari pekerjaannya di Majelis Antar-Parlemen ASEAN (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly/AIPA).
Laras ditangkap di rumahnya di Cipayung, pada Senin (1/9). Penyidik juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk akun media sosial Instagram milik Laras.
“Terhadap tersangka dilakukan penahanan di rumah tahanan Bareskrim Polri sejak tanggal 2 September 2025,” kata Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, dilansir infoNews, Rabu (3/9/2025).
Laraz diketahui bekerja di AIPA. Setelah penetapan tersangka itu, AIPA pun telah memecat Laras dan kini langsung melakukan evaluasi internal.
“Sekretariat menjatuhkan tindakan disipliner yang tegas berupa pemutusan hubungan kerja. Oleh karena itu, ia tidak lagi bekerja di Sekretariat,” kata Secretary General of AIPA, H.E. Ar. Siti Rozaimeriyanty Dato Haji Abdul Rahman dalam unggahan AIPA dalam akun Instagramnya, Rabu (3/9).
AIPA menegaskan bahwa postingan Laras di Instagram tidak mewakili AIPA. Unggahan Laras mewakili pendapat pribadinya.
“Sekretariat ingin mengklarifikasi bahwa unggahan yang dimaksud dibuat di akun media sosial pribadi individu tersebut, dalam kapasitas pribadinya, dan semata-mata mewakili pendapat pribadinya,” ujarnya.
AIPA membenarkan saat unggahan itu dibuat, Laras masih berstatus staf AIPA. Meski itu merupakan tindakan pribadi, AIPA menilai hal tersebut berdampak serius terhadap hubungan AIPA dan ASEAN.
“Meskipun tindakannya sepenuhnya bersifat pribadi dan di luar kendali lembaga, Sekretariat mengakui keseriusan implikasinya terhadap hubungan AIPA dan ASEAN,” katanya.
Saat ini, AIPA tengah melakukan evaluasi internal. AIPA akan merumuskan SOP seusai kejadian ini.
“Sekretariat sedang melakukan evaluasi internal, termasuk perumusan prosedur operasi standar yang jelas serta edukasi dan kesadaran staf yang berkelanjutan,” ucapnya.
Lebih lanjut AIPA menyesalkan kegaduhan akibat insiden tersebut. AIPA juga meminta maaf atas terjadinya hal ini.
“Kami menyesalkan kegaduhan yang disebabkan oleh insiden ini dan menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada semua pihak yang telah terdampak,” pungkasnya.