“Saya tidak pernah memprovokasi, apalagi memukul adik-adik mahasiswa. Saya hanya menepuk pundaknya dan menyapuh pipinya sebagai bentuk kasih sayang,” ucap Arnol kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).
Arnol mengungkapkan unjuk rasa mulanya berjalan damai dan lancar. Ia dan teman sesama legislator menerima aspirasi yang disampaikan mahasiswa.
Namun ia menyebut situasi berubah setelah seorang mahasiswa emosi dan langsung melayangkan pukulan. Kejadian itu memicu kericuhan di lokasi.
“Tiba-tiba ada mahasiswa yang emosi dan memukul sehingga terjadilah keributan,” terangnya.
Ia kembali menegaskan sebagai pejabat publik tidak mungkin melakukan kekerasan terhadap mahasiswa. Ia mengaku tetap akan menjaga muruah DPRD Mamuju.
“Bukan ki (kita) ini orang bodoh mau memukul mahasiswa di depan umum? Banyak kamera, dan kami tentu menjaga nama baik,” tegasnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Sebelumnya diberitakan, Arnol dituding memukul salah seorang mahasiswa bernama Ikhwan saat menggelar unjuk rasa hingga berujung ricuh di depan kantor DPRD Mamuju. Massa aksi telah melaporkan Arnol ke polisi.
Ikhwan melayangkan laporan ke Polresta Mamuju pada Senin (14/7) sore. Laporan itu teregister dengan nomor: STTLP/B/228/VI/2025/SPKT/RESTA MAMUJU/SULBAR.
“Oknum anggota DPRD Mamuju berinisial AL (Arnol) memukul saya ketika tengah menyuarakan aspirasi massa secara tertib,” kata Ikhwan kepada wartawan, Selasa (15/7).